Dalam laga tersebut, banyak keputusan wasit yang dinilai kontroversi dan bisa diperdebatkan. PSSI pun kecewa dengan kepemimpinan Al Kaf.
Sementara itu, para pemain beserta ofisial pun perlu mengajukan protes kepada wasit.
Sebab, keputusannya dinilai kontroversi.
"Kita sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit. Seperti menambah waktu sampai Bahrain menciptakan gol," imbuh Arya.
Sejarah FIFA Ulang Pertandingan Kualifikasi Piala Dunia
Sejauh ini belum ada keputusan FIFA untuk hasil Indonesia vs Bahrain buntut kontroversi wasit Ahmed Al Kaf.
Tapi, ada sejarah FIFA ulang pertandingan di Kualifikasi Piala Dunia di 2016.
Dikutip dari Antara pada 2017, FIFA dikabarkan memerintahkan laga kualifikasi Piala Dunia antara Afrika Selatan (Afsel) melawan Senegal digelar ulang menyusul wasit yang memimpin laga tersebut dihukum atas perkara pengaturan pertandingan.
Laga pada November 2016 yang akan diulang November tahun ini, itu dimenangi oleh Afrika Selatan dengan skor 2-1 setelah wasit asal Ghana Joseph Lamptey memberikan penalti kontroversial.
Lamptey pada awalnya diskors selama tiga bulan oleh CAF (Federasi Sepak Bola Afrika) karena memberikan hukuman handball "yang sebenarnya tidak ada," dan FIFA menjatuhkan larangan seumur hidup untuk wasit itu pada Maret.
Berita tentang pertandingan ulang tersebut akan memacu semangat Senegal yang berada di posisi ketiga, satu poin di belakang Cape Verde dan Burkina Faso di Grup D zona Afrika, dengan dua laga tersisa.
Hanya juara grup yang mendapatkan tiket lolos ke Piala Dunia 2018 di Rusia.
FIFA menjelaskan keputusan mengulang laga tersebut setelah CAF mengonfirmasi "larangan seumur hidup dari wasit pertandingan, Joseph Lamptey, atas memanipulasi laga, keputusan yang diberlakukan oleh Komite Disiplin dan Banding FIFA."
"Pertandingan akan diulang pada jeda internasional November 2017, tanggal pasti akan dikonfirmasi pada waktunya," lanjut pernyataan itu, demikian AFP yang dilansri Antara.
Sanksi FIFA untuk Bahrain Sebelum Laga vs Indonesia
Faktanya, ternyaa FIFA telah menjatuhkan sanksi kepada Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA), Rabu (9/10/2024).
Sanksi tersebut turun tepat sehari menjelang pertandingan Bahrain vs Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Kamis (10/10/2024) malam.
Mengutip kompas.com, pengelola dan operator Timnas berjuluk Dilmun's Warriors itu dihukum karena suporter sepak bola setempat menyalakan laser yang menyoroti beberapa pemain Jepang, dalam matchday kedua Grup C yang berlangsung di Bahrain National Stadium, Riffa, (10/9/2024) lalu.
Tak hanya itu, pendukung tuan rumah juga meniup peluit yang sangat mengganggu jalannya pertandingan antara Bahrain vs Jepang.
Namun, meski mendapatkan gangguan dari suporter tuan rumah, Timnas Jepang berhasil menang telak atas Bahrain dengan skor 5-0.
Dikutip dari Alwatan News, Rabu (9/10/2024), FIFA memutuskan untuk menjatuhkan sanksi denda kepada Federasi Sepak Bola Bahrain senilai 5.000 Swiss Franc atau sekitar Rp 91 juta.
Selain itu, FIFA juga memutuskan untuk mendenda Federasi Sepak Bola Bahrain dalam jumlah yang sama karena meniup peluit saat lagu kebangsaan Jepang dinyanyikan sebelum dimulainya pertandingan.
Sehingga, total denda yang dijatuhkan FIFA kepada BFA sebesar 1.000 Swiss Franc atau sekitar Rp 182 juta.
Hukuman itu bisa kembali didapat BFA apabila suporter Bahrain melakukan aksi yang sama ketika melawan Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Anggota Exco Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Arya Sinulingga mengatakan, pihaknya emoh memikirkan ulah dari suporter Bahrain pada Timnas Jepang.
Ia berharap agar insiden laser dan peluit dari pendukung Timnas Bahrain tidak terulang saat pertandingan melawan Indonesia.
Apabila teror laser kembali terjadi saat pertandingan Bahrain vs Indonesia, PSSI menegaskan siap melaporkannya kepada AFC dan FIFA.
"Kalau ada itu (laser) pasti kita lapor. Bikin protes pada mereka pada AFC dan FIFA," ucap Arya dikutip dari Bola Sport dilansir kompas.com.
(tribunnewswiki.com/tribun network)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini