TRIBUNNEWSWIKI.COM - Siswi SMP bernama Putiryan (15) mengakhiri hidupnya dengan cara menabrakkan diri ke kereta api yang melaju cepat.
Ditemukan sepucuk surat wasiat yang ditulis Putriyan sebelum melakukan bunuh diri.
Gadis yang masih duduk di kelas 2 SMP tersebut tiba-tiba loncat ke arah kereta api yang sedang melintas di perlintasan kereta api.
Kronologis peristiwa tragis ini terjadi di Stasiun Lemahabang, Desa Simpangan, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, pada Selasa, 27 Agustus 2024, sore.
Akibat aksi nekadnya tersebut, tubuh Putri dihantam Kereta Api Sembrani hingga hancur terurai.
Berdasarkan keterangan seorang saksi mata, sebelumnya korban yang membawa tas kecil terlihat berdiri seorang diri di peron Stasiun Lemahabang.
Baca: Nasib Anies Baswedan Gagal Maju Pilkada Jakarta: PKB Bantah Batal Dukung RK, PDIP Usung Pramono-Rano
Saat dari arah timur datang Kereta Api Sembrani dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba korban berlari kemudian loncat ke perlintasan kereta dan langsung tertabrak.
Kapolsek Cikarang Utara Kompol Sutrisno mengatakan tubuh siswi SMP tersebut ditemukan terbaring sebelum kereta melintas.
"Peristiwa terjadi pada pukul 15.45 WIB tadi. Saksi melihat korban terbaring di jalur 2 kereta api Km 47.600," kata Kompol Sutrisno.
Tak lama kemudian, melintas KA 61 Sembrani Surabaya-Jakarta dari timur kemudian korban langsung terlindas
Sepucuk surat wasiat yang diduga ditulis korban di lokasi ditemukan dari dalam tas yang dibawa korban.
Dalam surat itu, korban meminta maaf kepada ibunya dan meminta agar jasadnya dikubur di samping makam almarhum ayahnya.
Baca: Isi Lengkap Voice Note Aulia Risma Lestari Dokter PPDS Undip, Curhat ke Ayah Tak Kuat Alami Bullying
"Iya begitu isi suratnya bilang mau nyusul bapak, gitu," ucap Dewi (31), salah satu keluarga korban.
Berikut isi surat yang ditulis korban dan ditemukan di sekitar lokasi kejadian:
"Saya neng putriyan saya tinggal di deket pom bensin albarkah urip sumoharjo.
Tolong sesiapa pun yang nemuin surat ini tolong sampai kan kepada ibu saya (mulyanah).
Mah maafin dede belum bisa jadi yang terbaik buat mamah, dede selalu nyusahin mamah.
Untuk hari ini dede gak bisa pulang ke rumah mamah.
Dede pengen ngikut bapa.
Baca: Batal Usung Anies, PDIP Dukung Kader Sendiri, Siapkan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta
Soalnya bapa di kuburan.