Viral Kafe di Bali Semua Pegawainya Berkebutuhan Khusus, Begini Kisahnya

Kafe Piduh Charity Cafe di Gianyar, Bali sengaja didirikan untuk memberdayakan orang-orang berkebutuhan khusus.


zoom-inlihat foto
Orang-berkebutuhan-khusus-yang-bekerja-di-Piduh-Charity-Cafe-Bali.jpg
DOK. Piduh Charity Cafe Bali
Orang berkebutuhan khusus yang bekerja di Piduh Charity Cafe Bali.


Instruksi memotong-motong bahan, menyiapkan nasi, dan memasaknya, dijelaskan dalam bentuk gambar.

Sementara itu, bagi orang dengan kondisi cacat fisik, ditugaskan menyiapkan seluruh bahan makanan dan minuman.

Mereka yang dianggap lancar menulis dan membaca, tapi memiliki keterbatasan gerak, terampil menimbang resep-resep jus dan makanan yang ditawarkan di kafe.

Baca: Viral Ibu Marah di Minimarket Gara-Gara Susu UHT, Benarkah Harus Disimpan di Kulkas? Ini Kata Ahli

Sistem Order Tidak Biasa

Begitu operasional kafe berjalan, Piduh Charity Cafe menciptakan sistem khusus yang memudahkan orang berkebutuhan khusus.

Seluruhnya berkaitan dengan gambar dan warna.

Mulai dari daftar menu dan kotak bahan makanan yang ditempel gambar orang berkebutuhan khusus, hingga kursi dengan stiker berwarna.

Setiap orang dijadikan simbol menu kafe.

Ada foto Made Mira di menu Nasi Goreng, Putu Dewi di menu Chicken Honey, Sintya di menu Chicken Teriyaki, Juli mewakili Bakmie, dan Gung Mira di foto Spaghetti Tuna with Sambal Matah.

Sistem pemesanannya dimulai dari pelayan yang mengantar menu ke kursi pelanggan, lalu pelanggan memilih pesanan dengan menunjuk foto orang berkebutuhan khusus di samping nama menunya.

Selanjutnya, pelayan akan membawa kertas pesanan yang sudah ditandai ke meja dapur.

Tim dapur pun menyiapkan pesanan dengan mengambil bahan makanan yang juga sudah dipisahkan menurut foto para rekannya.

"Mereka lebih bisa mengenal wajah daripada membaca dan menulis. Jadi, pelanggan pun tidak boleh berganti tempat duduk karena setiap kursi sudah ditempel stiker, yang menjadi petunjuk bagi pelayan saat mengantar pesanan," jelas Nyoman.

Operasional kafe dipegang penuh oleh seluruh karyawan berkebutuhan khusus, tanpa campur tangan orang lain.

Hanya ada satu manajer kafe, Ni Kadek Suartini atau Kacu, yang memantau jalannya operasional kafe setiap Senin-Jumat pukul 10.00 Wita-14.45 Wita.

Suasana Hati yang Berubah

Kacu juga merupakan mantan anak didik Yayasan Widya Guna sejak awal.

Ia yang sudah selesai menempuh pendidikan, kembali datang dan mengajar rekan lainnya di yayasan.

Kacu berperan besar selama persiapan kerja orang berkebutuhan khusus sebelum kafe dibuka.

Ia melihat bahwa orang berkebutuhan khusus memiliki suasana hati yang cepat berubah sehingga tidak bisa bekerja lama layaknya durasi pekerjaan normal.





Halaman
123
BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved