lihat foto
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Viral pria di Bangkalan meninggal setelah nyawer biduan
Sebuah peristiwa menghebohkan terjadi di Desa Patenteng, Modung, Bangkalan.
Seorang pria meninggal dunia setelah nyawer biduan.
Kejadian ini terekam kamera warga dan menjadi viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, terlihat beberapa orang membopong korban turun dari panggung.
Terdengar pembawa acara meminta doa dari penonton untuk kesembuhan korban,
"Mari kita doakan agar beliau diberikan kesembuhan," ucapnya.
Memang benar, MR (54), pria asal Sumatera Barat, meninggal dunia saat sedang bersenang-senang di atas panggung dangdut di Desa Patengteng, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, pada Senin malam, 24 Juni 2024.
Kejadian ini terekam dalam dua video yang beredar di grup-grup WhatsApp pada Selasa, 25 Juni 2024.
Dalam video berdurasi 26 detik, terlihat sejumlah warga menggotong tubuh MR dari panggung.
Terdengar suara yang mengatakan, "Mateh kanak, mateh kanak, mateh gellek se a joger" (Mati, mati, mati tadi yang berjoget).
Dalam video lain berdurasi 49 detik, selain proses menurunkan tubuh MR, terdengar pula suara MC yang mengajak penonton berdoa,
"Kita semua sama-sama berdoa, sama-sama memohon doa restu mudah-mudahan oleh Allah diberikan yang terbaik. Mudah-mudahan oleh Allah diberikan yang betul-betul kesembuhan yang sangat total, capek mungkin, mudah-mudahan cepat sembuh."
Baca: 3 Fakta Habib Jafar Shodiq Meninggal Dunia Kecelakaan di Tol Solo Ngawi, Detik-detik dan Penyebabnya
Kapolsek Modung, Iptu Suyanto, mengonfirmasi bahwa acara dangdutan tersebut berlokasi di Desa Patengteng.
MR yang ber-KTP Padang Aro, Desa Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat, belum sempat nyawer sebelum pingsan.
"Belum sempat nyawer, masih tukar uang kemudian pingsan. Ditolong masyarakat dari atas panggung. Setelah dibawa turun dari panggung, ia dibawa ke rumah sakit, tetapi saat masuk mobil sudah meninggal," ungkap Suyanto.
Suyanto menjelaskan bahwa MR datang ke Madura untuk berobat karena memiliki riwayat penyakit jantung.
Ia juga menunggu istrinya yang masih mengurus proses sekolah anak mereka.
"Tadi malam saya sudah bertemu dengan kepala desa, saya konfirmasi bahwa korban ada penyakit lemah jantung. Setelah sampai sini ada hiburan orkes, kemudian mau bersenang-senang, nyawer. Tetapi belum sempat nyawer, ia pingsan dan meninggal," pungkas Suyanto.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)
