26 Pria Cabuli Anak SD di Sulawesi, Sudah Lapor tapi Tak Ditangkap, Polisi: Pelaku Jarang di Rumah

RG dicabuli 26 pria sampai membuat korban yang masih di bawah umur tersebut harus putus sekolah.


zoom-inlihat foto
26-Pria-Cabuli-Anak-SD-di-Sulawesi-Sudah-Lapor-tapi-Tak-Ditangkap-Polisi-Pelaku-Jarang-di-Rumah.jpg
TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan
26 Pria Cabuli Anak SD di Sulawesi, Sudah Lapor tapi Tak Ditangkap, Polisi: Pelaku Jarang di Rumah. Seorang remaja 13 tahun berinisial RS dicabuli oleh 26 pria di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). RS hanya bisa menelan pil pahit, tidak dapat melanjutkan sekolahnya karena merasa malu.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - 26 pria nekat cabuli anak SD ynag masih berusia 13 tahun.

Kejadian memilukan ini terjadi di Kecamatan Lea-lea, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.

Korban dari 26 pria tak bermoral tersebut adalah siswa SD kelas VI SD berinisial RG (13).

RG dicabuli 26 pria sampai membuat korban yang masih di bawah umur tersebut harus putus sekolah.

Bahkan yang paling membuat geregetan, peristiwa pencabulan yang menimpa siswi SD ini sudah dilaporkan ke Polisi tapi sampai saat ini pelaku pemerkosaan belum kunjung ditangkap.

ilustrasi pencabulan. 26 Pria Cabuli Anak SD di Sulawesi, Sudah Lapor tapi Tak Ditangkap, Polisi: Pelaku Jarang di Rumah
ilustrasi pencabulan. 26 Pria Cabuli Anak SD di Sulawesi, Sudah Lapor tapi Tak Ditangkap, Polisi: Pelaku Jarang di Rumah (Kompas.com/ Ericssen)

Sebagai informasi, RG diketahui hanya tinggal berdua dengan nenek buyutnya.

Siswi SD ini disetubuhi sampai berulang kali di waktu dan tempat berbeda-beda.

Dikutip Kompas.com, Tante korban berinisial MN menceritkan perihal kasus pencabulan yang dialami oleh RG

Awalnya korban diajak seorang laki-laki untuk pergi ke acara keramaian joget saat malam hari.

Hal tersebut disampaikan oleh tante korban berinisial MN, Jumat (21/6/2024).

Baca: Sosok Aipda K, Oknum Polisi Cabul yang Perkosa Anak Tiri Selama 4 Tahun Sejak SD sampai SMP

"Ceritanya diajak, ada juga pacarnya, selebihnya teman-teman yang tidak dikenal. Banyak, dibawa ke rumah, dan juga dibawa tempat tongkrongan." kata MN.

Saat diajak tersebut, korban lalu diperkosa oleh seorang laki-laki di rumah kosong.

Kemudian berlanjut ke beberapa laki-laki lain.

"Kejadiannya dibawa ke rumah teman pelaku, anak seumurannya dan ada juga bapak-bapak. Semua kejadian, jadi disetubuhi di beberapa tempat dan berbeda harinya," lanjut MN.

MN menjelaskan dari keterangan RG ada sekitar 20 orang laki-laki yang telah melakukan persetubuhan dengan keponakannya.

Sedangkan 6 orang lainnya tidak sampai menyetubuhinya. Peristiwa ini kemudian didengar keluarga korban. RG yang takut lari dari rumah dan bersembunyi di tempat temannya.
"Dia hidup berdua sama neneknya. Tinggal sama neneknya, orangtuanya sudah bercerai. (Jadi) hanya dipantau sama keluarga," ucap MN.

Menurut MN, RG kabur dari rumah karena takut dicari sama pamannya karena peristwa yang dialamiya sudah tersebar di kampungnya.

"Saat didapat (RG), langsung tanya-tanya, kemudian kita langsung lapor ke Polsek Lealea," kata MN.

Kasus ini telah dilaporkan ke polisi sejak bulan Mei 2024. Namun belum ada pelaku yang ditangkap.

"Belum ditangkap pelakunya, harapannya ini pelaku cepat ditangkap," ungkapnya.

Saat ini RG tidak dapat tinggal di kampungnya karena takut dan malu. Sehingga korban tinggal bersama MN.

Di tempat terpisah, Kasi Humas Polres Baubau, AKP Abdul Rahmad, melalui pesan singkatnya mengatakan, kasus tersebut saat ini sudah ditangani Satreskrim Polres Baubau.

Baca: Bunuh-Perkosa Vina Cirebon, Sudirman Ternyata Punya Keterbelakangan Mental, Dipenjara Seumur Hidup

"Sudah dilakukan pemeriksaan terhadap korban dan pemeriksaan saksi sebanyak 10 orang," kata Rahmad.

Ia juga membantah bila pelakunya pencabulan tersebut sebanyak 26 orang. Namun karena dilakukan di beberapa tempat yang berbeda sehingga bila ditotalkan jadi banyak.

Rahmad juga menyampaikan saat ini belum ada penangkapan karena para pelaku sudah tidak berada di rumahnya.

"Ijin bahwa penyampaian dari Kasat Reskrim, kendalanya pelakunya sudah jarang berada di rumahnya setelah ada laporan,” ujar Rahmad.

"Kondisi masyarakat di sekitar tempat tinggal para pelaku yang kurang memberikan informasi keberadaan pelaku," tuturnya.

Selain itu, kata Rahmad, masih kurangnya saksi-saksi yang akan diambil keteranganya untuk mendukung keterangan saksi korban.

"Saat ini masih dilakukan penyelidikan terhadap para pelaku. Terhadap saksi korban telah di lakukan pendampingan saat pemeriksaan oleh psikolog dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Kota Baubau dan juga pendampingan oleh Peksos dari Dinsos Kota Baubau," ucap Rahmad

(TRIBUNTANGERANG/TRIBUNNEWSWIKI)

Baca berita terkait pencabulan di sini





BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved