Sosok Mbah Benu, Pimpinan Jemaah Masjid Aolia yang Gelar Idul Fitri Lebih Awal, Ngaku Telepon Allah

Inilah sosok KH Ibnu Hajar Sholeh Pranolo alias Mbah Benu, pimpinan Jemaah Masjid Aolia yang menggelar salat Idul Fitri 2024 lebih awal.


zoom-inlihat foto
KH-Ibnu-Hajar-Sholeh-Pranolo-alias-Mbah-Benu.jpg
kolase tribun
KH Ibnu Hajar Sholeh Pranolo alias Mbah Benu


"Kalau secara pasti saya tidak tahu karena sangat banyak. Di (Kecamatan) Panggang ada sekitar 10 titik," tutur dia, dikutip dari Serambinews.com

Dia menyebutkan, jika mursyid Kiai Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranowo atau Mbah Benu keilmuannya secara laduni yang turun tiba-tiba ke pribadi Raden Ibnu Hajar Sholeh.

Menurut cerita, Mbah Benu pernah dibimbing oleh mursyid-mursyid.

"Beliau pernah mondok seperti di Pesantren Mbulus, pesantren daerah Maron Purworejo.

Baca: Mahasiswi Yolanda Assyar Klarifikasi Perselingkuhan dengan Direktur di Bandung, Bantah Jadi Pelakor

Bahkan, beliau dibimbing juga mursyid-mursyid yang lain seperti Gus Jogo Rekso di Muntilan, Syech Jumadil Kubro dimakamkan di Gunung Turgi dan Sunan Pandanaran di Klaten," ujarnya.

Dalam ajaran Islam, ilmu dibedakan menjadi dua jenis, yaitu ilmu kasbi dan ilmu laduni.

Ilmu kasbi dapat diperoleh manusia melalui usaha seperti belajar, melakukan percobaan, dan lain-lain.

Sementara itu, ilmu laduni bersifat rahasia dan diturunkan secara langsung dari Allah ke dalam hati seseorang.

Sementara itu, Mbah Benu menjelaskan alasan mereka menyelenggarakan salat Id lebih awal ketimbang dengan penetapan pemerintah karena hal tersebut adalah keyakinan yang selama ini mereka anut.

Sebab, di Indonesia masih bebas memilih menentukan hari rayanya sendiri.

"Indonesia itu bebas. Mau hari raya silakan, tidak hari raya ya monggo. Mau puasa monggo tidak puasa monggo.

Itu tidak masalah yang penting jaga persatuan dan kesatuan. Jangan menyalahkan yang lain, ndak boleh itu," ujarnya.

Dia menambahkan, jemaahnya tidak pernah menjelekkan pihak lain.

Itu tidak masalah yang penting jaga persatuan dan kesatuan. Jangan menyalahkan yang lain, ndak boleh itu," ujarnya.

Namun, jika dijelekkan, dia justru mempersilakannya.

Dia mengimbau kepada jemaahnya untuk tidak marah karena tidak ada kamus marah di Jamaah Aolia sesama anak cucu Nabi Adam.

"Jadi kita semua itu saudara. Harus saling mencintai satu sama lain.

Harus mengajak kebaikan jadi sama orang lain agama lain tidak masalah.

Apalagi sesama muslim, tidak masalah. Apalagi sama pemerintah tidak masalah," katanya.

Tersebar di luar negeri





Halaman
1234
Penulis: Rakli Almughni
BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Wan An (2012)

    Wan An adalah sebuah film pendek karya sutradara
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved