Dalam rekaman video yang beredar, Mukarromah yang merupakan warga Desa Panpajung, Modung, Bangkalan mengatakan peristiwa pedih tersebut terjadi ketika dirinya akan melahirkan segera dengan kondisi bayi dalam keadaan sungsang dan lemah.
Baca: Marah Banyak Bayi yang Tewas, Presiden Prancis Emmanuel Macron Minta Israel Berhenti Bombardir Gaza
Dia menceritakan, saat itu, dirinya ingin untuk meminta rujukan kepada bidan di tempat tinggalnya untuk melahirkan secara operasi di rumah sakit.
"Waktu itu datang ke bidan kampung, sama bidan kampung saya disuruh minta rujukan karena kondisi bayi sungsang dan lemah."
"Waktu sampai di puskesmas, saya bilang mau melahirkan operasi di Bangkalan, saya minta rujukan," ujarnya dalam video tersebut dikutip Selasa (12/3/2024).
Namun, bukannya segera diberikan rujukan oleh bidan, Mukarromah justru dibawa ke ruangan di Puskesmas yang biasa digunakan untuk persalinan.
Hanya saja, bidan di puskesmas tersebut justru tidak segera memberikan penanganan kepada Mukarromah.
Lantas, Mukarromah pun kembali menanyakan terkait surat rujukan yang tidak kunjung diberikan lantaran dirinya juga khawatir akan kondisi bayinya.
Namun, bidan tersebut justru menelepon dokter di Bangkalan terlebih dahulu untuk diperiksa.
"Iya bu sebentar, ibu mau diperiksa dulu.
Saya mau telepon dokter Bangkalan dulu, saya mau (menghubungi via) WA," kata sang bidan yang ditirukan oleh Mukarromah.
Lantas, datanglah bidan lain bernama Mega ke puskesmas tersebut dan mengatakan bahwa Mukarromah telah mengalami bukaan empat dan disarankan agar melahirkan di puskesmas saja.
"Pas saya disuruh ngeden, belum dikasih apa-apa, belum disuntik, setelah agak lama saya dikasih suntikan pendorong, terus disuruh ngeden lagi terus saya nggak kuat," tuturnya.
Tak disangka, proses persalinan itu justru membuat kepala bayi Mukarromah terputus dan tertinggal di rahimnya.
"Waktu itu ditarika saya nggak tahu. Soal dipotong apa nggak saya nggak tahu.
Baca: Nasib Bayi yang Dilahirkan dan Ditinggalkan Ibunya di Masjid Depok, Begini Kondisinya
Saya ngelihat bidannya pegang gunting, perut saya ditekan dan didorong."
"Karena saya nggak kuat, saya minta rujuk," tuturnya.
Akibat peristiwa tersebut, Mukaromah pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Glamour Husada, Bengloa, Tanjung Jati, Bangkalan untuk dilakukan operasi pengeluaran kepala bayi yang tertinggal di rahimnya.
Dinkes Bangkalan Benarkan Video Tersebut, Nyatakan Bayi Sudah Meninggal 2 Minggu di Kandungan
Terkait video tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan, Nur Chotibah membenarkan peristiwa seperti yang diceritakan Mukarromah.
Dikutip dari Tribun Jatim, Nur mengatakan bahwa sebenarnya bayi tersebut sudah meninggal dalam kandungan selama dua minggu.