Isi Chat Terakhir Santri Banyuwangi Sebelum Meninggal: Aku Takut Ma, Tolong Sini Cepet Jemput

Sini jemput bintang. Cepat ma ke sini. Aku takut ma, maaaa tolonggh. Sini cpettt jemput


zoom-inlihat foto
Isi-Chat-Terakh112.jpg
Tribun Bengkulu/Kompas.com
Isi Chat Terakhir Santri Banyuwangi Sebelum Meninggal: Aku Takut Ma, Tolong Sini Cepet Jemput


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kasus meninggalnya santri Pondok Pesantren Al Hanifiyah kini viral di media.

Seorang santri bernama Bintang Balqis Maulana (14) tersebut meninggal diduga karena dianiaya seniornya.

Bintang Balqis Maulana sendiri merupakan santri Kediri asal Afdeling Kampunganyar, Dusun Kendenglembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi.

Namun sebelum meninggal rupanya Bintang sempat berkomunikasi dengan mamahnya lewat aplikasi WhatsApp (WA).

Kepada Suyanti (38) mama kandung korban, Bintang mengaku ketakutan saat berada di pondok pesantren.

"Sini jemput bintang. Cepat ma ke sini. Aku takut ma, maaaa tolonggh. Sini cpettt jemput," kata almarhum Bintang yang disampaikan melalui tulisan pesan WA kepada sang ibu, sekitar seminggu sebelum tewas, dikutip Tribunnewswiki.com dari Kompas.com, Selasa (27/2/2024).

Suyanti menceritakan, beberapa hari sebelum meninggal dunia, sang anak sering menghubunginya. Bahkan dia meminta untuk dijemput ke Kediri.

Namun, buah hatinya itu tak menjelaskan dengan detail alasan mengapa ingin dijemput orangtuanya. Tapi sempat mengeluh sakit.

"Dia minta dijemput. Tak tanya alasannya kenapa, ndak disebutkan. Intinya minta dijemput gitu," ungkap Suyanti berlinang air mata.

Pesan Terakhir Bintang Balqis Santri Banyuwangi ke Mamahnya Sebelum Meninggal: Aku Takut Ma
Pesan Terakhir Bintang Balqis Santri Banyuwangi ke Mamahnya Sebelum Meninggal: Aku Takut Ma (Kompas.com/Rizki Alfian Restiawan)

 

Baca: Pengakuan Pelaku Penganiaya Santri Banyuwangi hingga Meninggal, Korban Dipukuli dan Disiksa

Menurut Suyanti, Bintang menyampaikan keinginan lewat pesan WA untuk pulang ke Banyuwangi sejak Senin (19/2/2024). Bahkan korban sempat video call.

Pesan tulisan yang disampaikan lewat WA itu pun tak banyak. Sangat singkat. Yang diminta anaknya itu hanya ingin dijemput dari pondok.

"Bintang ini anaknya pendiam. Yang diminta hanya dijemput," ujar Suyanti.

Menanggapi curahan hati anaknya itu, Suyanti hanya meminta Bintang bersabar hingga bulan Ramadhan. Namun sang anak menolak dan kekeuh untuk dijemput.

"Sabar tunggu ramadhan gak bisa ta nak? 'Gak, kata dia (Bintang). Begitu jawabnya singkat dalam pesan WA yang saya terima," cetus Suyanti sambil menunjukkan isi pesan WA Bintang.

Suyanti menjawab pesan tersebut ke sang anak demikian, karena posisi saat itu sedang berada di Bali. Suyanti tengah bekerja bersama kakak Bintang.

"Terus ketika mau saya jemput sehari setelahnya, katanya tidak usah. Sudah enak dan nyaman begitu katanya," terang Suyanti.

Untuk menguatkan hati sang anak, Suyanti meminta Bintang membaca Al-Qur'an. Dia juga meminta Bintang melaporkan kepada pengasuh pondok, jika terjadi apa-apa.

"Sabar ya nak banyak baca Al-quran, kamu ini anak yang kuat. Kalau ada apa-apa lapor kepada kiai," ucap Suyanti.

Suyanti juga mentransfer sejumlah uang kepada Bintang lewat rekeningnya, untuk keperluan berobat. Karena sebelumnya sempat mengeluh sakit.

Untuk memacu semangat sang anak menuntut ilmu di pondok pesantren, Suyanti bahkan juga menjanjikan Bintang sebuah motor.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved