Binus School Diminta Tanggung Jawab soal Kasus Bully Geng Tai: Para Terlapor Kehilangan Masa Depan

Pihak Binus School, Serpong, Tangerang, diminta juga ikut bertanggung jawab atas kasus bully yang diduga dilakukan Geng Tai terhadap Arlo Febrian.


zoom-inlihat foto
Geng-Tai-di-Binus-School-Serpong.jpg
Istimewa
Geng Tai di Binus School Serpong


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pihak Binus School, Serpong, Tangerang, diminta juga ikut bertanggung jawab atas kasus bully yang diduga dilakukan Geng Tai terhadap Arlo Febrian.

Itu dikarenakan, para terlapor dalam kasus tersebut terancam kehilangan masa depan karena dikeluarkan dari sekolah.

Hal ini diungkapkan oleh Bontor Tobing, Kuasa Hukum terduga pelaku yang berinisial M.

Bontor menyesalkan keputusan Binus School yang mengeluarkan anak-anak yang terlibat kasus perundungan itu.

Menurut dia, Binus School Serpong harus bertanggung jawab atas kasus tersebut.

Mengingat, fungsi pembinaan dan pengawasan yang dilakukan pihak sekolah tidak berjalan.

"Dasarnya pembiaran terhadap kumpulan anak-anak sekolah di warung. Karena pengakuan siswa, Geng Tai sudah 9 tahun berdiri di Binus, tempat kumpul-kumpulnya di Warung Ibu Gaul," kata Bontor saat dihubungi pada Jumat (23/2/2024), seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Anggota Geng Tai yang membully siswa Binus School Serpong
Anggota Geng Tai yang membully siswa Binus School Serpong (Kolase TribunnewsWiki/Ist)

Baca: Kekerasan Geng Tai Anak Vincent Rompies di Binus School Disebut Belum Tentu Kasus Bully

Baca: Terjawab Siapa Ayah Arlo Febrian Korban Bully Geng Tai di Binus, Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Selain itu, Bontor juga menyesalkan Binus School Serpong yang mengambil keputusan sepihak terkait klarifikasi atas kasus bullying pada 2 dan 13 Februari 2024.

Anak-anak, kata dia, diperiksa pihak sekolah tanpa didampingi orangtua pada tanggal 15 dan 16 Februari 2024.

"Binus secara sepihak melakukan klarifikasi langsung kepada anak-anak tanpa didampingi orangtua atau para pihak yang berkepentingan dalam permasalahan ini," ungkapnya.

Selanjutnya, pihak sekolah memanggil orangtua dari anak-anak yang terlihat kasus bullying pada 20 Februari 2024.

Saat itu, Binus School Serpong menawarkan dua pilihan terkait kasus tersebut, yakni mengeluarkan anak-anak dari sekolah atau anak-anak mengundurkan diri.

"Opsi tersebut bisa dibilang sebagai pemaksaan untuk mengundurkan diri, karena kalau di DO tidak bisa urus paket C," imbuh Bontor.

Atas hal tersebut, Bontor menyesalkan peristiwa yang terjadi.

Baca: Pernah Kena Skandal, Ini Sosok Ibunda Arlo Korban Bully Geng Tai Binus School, Terkuak Statusnya

Baca: Gaya Hidup Arlo Korban Bully Geng Tai Anak Vincent, Diduga Kerap Dugem dan Bikin Resah Siswi Binus

Dirinya pun menyampaikan empatinya kepada orangtua dan anak-anak, baik korban maupun terlapor.

"Semua anak-anak ini menjadi korban, termasuk terlapor yang kehilangan masa depannya, karena dikeluarkan dari sekolah jelang ujian akhir," ungkap Bontor.

"Harusnya masalah ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan dengan adanya pertemuan para pihak yaitu sekolah, kepolisian, korban, pelaku dan para orangtua."

"Kalaupun ada hukuman agar lebih kepada fungsi pembinaan, karena selama ini juga anak-anak sudah dihakimi sepihak di medsos," jelasnya.

Vincent Rompies minta damai

Anak Vincent Rompies telah menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan perundungan dan tindak kekerasan siswa SMA Binus Internasional Serpong di Polres Tangerang Selatan, Kamis (22/2/2024).





Halaman
123
Penulis: Rakli Almughni
BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved