Isi Pembicaraan Jokowi dan Surya Paloh Usai Mohon Menghadap, Sahroni Langsung Beri Penjelasan

Menurut Ari, dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam tersebut membahas sejumlah hal


zoom-inlihat foto
Isi-Pembicaraan-Jokowi-dan-Surya-Paloh-Usai-Mohon-Menghadap-Bakal-Gabung-Pemerintahan.jpg
tribun trends
FOTO ILUSTRASI: Isi Pembicaraan Jokowi dan Surya Paloh Usai Mohon Menghadap Presiden, Bakal Gabung Pemerintahan ?


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Inilah isi obrolan Jokowi dan Surya Paloh ketika keduanya bertemu di Istana Merdeka, Jakarta pada Minggu (18/2/20240 malam.

Diketahui sebelumnya Surya Paloh mmohon untuk menghadap Presiden Jokowi.

Menurut Ari, dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam tersebut membahas sejumlah hal

Diantaranya terkait agenda kebangsaan, persiapan untuk menghadapi tantangan global hingga Pemilu 2024.

"Silaturahmi membicarakan agenda agenda kebangsaan, menghadapi berbagai tantangan global, termasuk hal-hal yang terkait dinamika politik dan Pemilu," kata Ari dalam keterangannya, Minggu (18/2/2024).

ILUSTRASI: Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sarapan bersama di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2016). 
Isi Pembicaraan Jokowi dan Surya Paloh Usai Mohon Menghadap, Bakal Gabung Pemerintahan ?
ILUSTRASI: Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sarapan bersama di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2016). 
Isi Pembicaraan Jokowi dan Surya Paloh Usai Mohon Menghadap Presiden, Bakal Gabung Pemerintahan ? (Warta Kota/Henry Lopulalan)

Pertemuan tersebut kata dia berlangsung kurang lebih selama satu jam.

Pertemuan digelar setelah sebelumnya Surya Paloh menyampaikan permohonan untuk bertemu Presiden Jokowi.

"Sebelumnya, Bapak Surya Paloh menyampaikan permohonan untuk menghadap Bapak Presiden," katanya.

Sebagai tanggapan atas permohonan tersebut, Presiden Jokowi kemudian menerima kedatangan Surya Paloh di Istana.

Baca: TPN Ganjar-Mahfud Desak DPR Panggil KPU Usut Dugaan Kecurangan Pemilu

"Sebagai tanggapan atas permohonan tersebut, Bapak Presiden mengalokasikan waktu untuk menerima Bapak Surya Paloh, malam hari tadi di Istana Merdeka," katanya.

Keterangan dari pihak Istana ini berbeda dari keterangan Bendahara Umum NasDem, Sahroni.

Sahroni membenarkan memang bakal ada pertemuan tersebut.

"Presiden panggil bapak saya (Surya Paloh), bukan menghadap yah," kata Sahroni dihubungi Tribunnews.com, Minggu (18/2/2024).

Kemudian ketika ditegaskan apakah benar informasi tersebut, Sahroni membenarkannya.

"Benar (Presiden Jokowi panggil Surya Paloh)," sambungnya.

Adapun terkait isi pertemuan dua tokoh tersebut. Sahroni menegaskan hanya pertemuan biasa.

"Silahturahmi bisa saja kok," tegasnya.

Baca: Hanya Gegara Beda Pilihan Pilpres, Seorang Istri di Batam Dipukul Suami Hingga Benjol

Diketahui, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mendatangi Istana Kepreisdenan, Jakarta, pada Minggu, (18/2/2024).

Mobil Lexus hitam yang diduga ditumpangi Surya Paloh, tiba sekitar pukul 18.45 WIB melalui pintu Medan Merdeka Utara.

Mobil tersebut kemudian masuk melalui pintu Bali yang berada di samping Masjid Baiturrahim Komplek Istana Kepresidenan Jakarta. Pintu tersebut merupakan akses masuk bagi tamu VVIP Presiden dan hanya bisa diakses secara terbatas.

Pertemuan tersebut berlangsung tertutup. Awak media hanya bisa memantau dari jauh. Berdasarkan pantauan, mobil tersebut tampak keluar Istana sekitar pukul 20.02 WIB.
Tanggapan PKB

Pertemuan Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo ternyata tidak berkoordinasi dengan partai koalisi pengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

PKB sebagai partner dalam koalisi tidak diajak berkoordinasi oleh Surya Paloh yang secara mendadak dipanggil Presiden Joko Widodo.

Ketua DPP PKB Cucun Ahmad Syamsurijal mengungkapkan, Ketua Umum Partai Nasdem itu memberi tahu terkait pertemuan tersebut.

Seperti diketahui PKB dan Nasdem serta PKS mengusung pasangan Anies-Cak Imin dalam kontestasi Pilpres 2024.

"Tidak ada koordinasi dengan ketum-ketum partai di Koalisi AMIN. Tidak ada," ujar Cucun saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Minggu (18/2/2024).

Meski demikian, PKB menghormati pertemuan Surya dengan Jokowi itu. Menurut dia, setiap partai politik memiliki hak masing-masing untuk membangun komunikasi politik.

Oleh sebab itu, sesama partai politik tidak boleh mengintervensi.

"Itulah hak Bang Surya Paloh kalau memang demikian, dan kami tidak boleh mengintervensi hak-hak semua partai," ujarnya seperti dilansir Kompas.com.

Cucun yang juga merupakan Ketua Fraksi DPR RI itu enggan mengira-ngira apa topik pembicaraan antara Surya dengan Presiden Jokowi itu.

"Kami tidak dapat dan tidak ingin berandai-andai," lanjut dia sembari mengingatkan lagi bahwa yang dilakukan Surya adalah haknya sebagai ketua umum partai politik.

Sebelumnya, Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni membenarkan Surya Paloh merapat ke Istana Merdeka guna menemui Presiden Jokowi.

Baca: Gibran Ingin Sowan, Anies Menolak : Nanti Saja Kalau Sudah Beres Semua

Menurut Sahroni, ketua umum partainya itu dipanggil sang presiden. "Dipanggil Pak Presiden," kata Sahroni, Minggu.

Adapun, Jokowi dinilai condong mendukung pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Sementara, Nasdem mengusung Anies dan Muhaimin bersama PKB dan PKS.

Dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Prabowo-Gibran unggul, mengacu hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei.

Sementara, Anies-Muhaimin berada di urutan kedua dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di posisi ketiga.

Belakangan, muncul isu bahwa pihak Anies-Muhaimin dan Ganjar- Mahfud akan membentuk tim dan menggugat kecurangan pemilu.

Anies Ungkap Hasil Pertemuan dengan Surya Paloh

Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, membeberkan isi pertemuannya dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, Jumat (16/2/2024).

Anies mengatakan dirinya dan Paloh membahas soal situasi terkait pencoblosan.

Hal tersebut disampaikan usai mantan Gubernur DKI Jakarta itu usai melaksanakan salat jumat di Masjid Al-Azhar, Kebayoran, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, di Kantor DPP Partai Nasdem, Rabu (24/7/2019).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, di Kantor DPP Partai Nasdem, Rabu (24/7/2019). (KOMPAS.COM/RYANA ARYADITA UMASUGI)


"Kita diskusi tentang perkembangan saja perkembangan kemarin, memantau situasi, saling mencocokkan pandangan dan pandangan kita sama bahwa kita harus memantau semua pelaksanaan kemarin, mengumpulkan fakta-fakta sehingga ketika kita berbicara menyampaikan sikap itu berdasarkan fakta-fakta," kata Anies.

Sebagai informasi, pertemuan Anies dengan Surya Paloh dibenarkan oleh Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni.

Pertemuan keduanya disebut untuk membahas dinamika hasil Pilpres 2024.

"Benar sekali, tadi pagi ketemu Pak Anies ya," kata Bendum Partai NasDem Ahmad Sahroni kepada wartawan, Kamis (15/2).

Sahroni menyebut pertemuan itu untuk membahas kabar terbaru terkait hasil Pilpres 2024. Anies menyampaikan laporan itu kepada Surya Paloh.

"Laporan terkait dinamika hasil pilpres aja," ujarnya.

Surya Paloh, kata Sahroni, menunggu hasil akhir pengumuman dari KPU. Pertemuan Anies dan Ketum NasDem itu membahas hal yang umum, tak secara merinci.

"Masih nunggu hasil resmi KPU bapak saya. Pertemuan biasa aja, nggak ada yang spesifik," ujarnya.

Surya Paloh Ceritakan Alasan Memilih Anies

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh menyampaikan alasan dirinya memilih Anies Baswedan sebagai capres pilihannya.

"Permasalahan dan tantangan yang dihadapi bangsa ini, baik masalah pembangunan sumber daya alam, sumber daya manusia sekaligus sumbernya maka diperlukan untuk mencari sebuah solusi yang paling baik, salah satunya mencari memilih pemimpin terbaik dari yang baik," kata Paloh dalam orasinya di Lapangan Lumpue, Parepare, Sulawesi Selatan, Selasa (6/2).

Hal itu disebutnya sudah dipikirkan secara matang oleh pihaknya dan akhirnya menemukan jawaban itu di sosok Anies Baswedan.

"Kita tidak menyebut calon-calon lain bukan orang-orang yang baik, tapi yang menjadi presiden itu hanya satu," tukasnya.

"Karena calonnya ada tiga, kalau presiden tiga-tiganya bisa ya kita bakal pilih tiga-tiganya. Saudara-saudaraku konstitusi hanya mengijinkan memilih satu, dan di sinilah kita berketetapan hati memilih yang terbaik dari yang baik-baik yaitu Anies Baswedan," pungkasnya.

(WartaKotalive/TRIBUNNEWSWIKI.COM)

Baca berita terkait di sini





BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Wan An (2012)

    Wan An adalah sebuah film pendek karya sutradara
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved