Film Dirty Vote Disebut Buatan Tim Mahfud MD, Berisi Serangan ke Jokowi dan Klaim Pemilu 2024 Curang

Para dosen ini juga menampilkan pernyataan Jokowi yang awalnya tak mendukung anaknya menjadi Cawapres tetapi tiba-tiba memberi dukungan penuh.


zoom-inlihat foto
Film-Dirty-Vote-Disebut-Buatan-Tim-Mahfud-MD-Berisi-Serangan-ke-Jokowi-dan-Klaim-Pemilu-2024-Curang.jpg
Tribun Medan
Film Dirty Vote Disebut Buatan Tim Mahfud MD, Berisi Serangan ke Jokowi dan Klaim Pemilu 2024 Curang


“Aktor dalam film di masa tenang rupanya Timnya Pak ⁦@mohmahfudmd⁩ ? Sebuah kebetulan yang presisi ,” tulis Fadli Zon dalam akun X, Senin, (12/2/2024).

Dia mengungkit soal Mahfud MD yang baru saja mundur dari jabatan Menko Polhukam itu sempat membentuk Tim Percepatan Reformasi Hukum yang melibatkan ketiga tokoh ahli tata negara itu.

”Mahfud MD Bentuk Tim Percepatan Reformasi Hukum, Libatkan Bivitri Susanti, Feri Amsari dan Zainal Arifin Mochtar - Nasional Tempo.co,” tambahnya.

Film Dirty Vote

Link Nonton Dirty Vote, Film Dokumenter Viral Bongkar Borok Dugaan Kecurangan Pemilu 2024
Link Nonton Dirty Vote, Film Dokumenter Viral Bongkar Borok Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 (Tribun Kaltim)

Film bergenre dokumenter dengan judul Dirty Vote ramai menjadi perbincangan setelah diunggah sejak Minggu (11/2/2023).

Film ini merupakan dokumenter eksplanatori yang dibawakan oleh tiga ahli hukum tata negara, yakni Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari.

Ketiga ahli hukum ini menjelaskan setiap peristiwa secara rinci hingga penjelasan menurut perundang-undangan dari setiap tindakan kecurangan menuju Pemilu 2024.

Film ini diawali dengan cuplikan-cuplikan pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, yang awalnya menyatakan anak-anaknya belum tertarik politik, hingga deklarasi Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden, yang mendampingi Prabowo Subianto dalam Pemilu 2024.

Sutradara film ini adalah Dandhy Dwi Laksono.

Ini merupakan film keempat yang disutradarainya, mengambil momentum pemilu.

Pada 2014, Dandhy lewat rumah produksi WatchDoc meluncurkan film “Ketujuh”, masa itu di mana kehadiran Jokowi dielu-elukan sebagai sosok pembawa harapan baru.

Pada 2017, Dandhy menyutradarai “Jakarta Unfair” tak berapa lama menjelang Pilkada DKI Jakarta.

Dua tahun kemudian, film "Sexy Killers" tembus 20 juta penonton di masa tenang Pemilu 2019.

"Sexy Killers" membongkar jaringan oligarki bercokol pada kedua pasangan calon yang berlaga saat itu, Jokowi-Ma'ruf Amin versus Prabowo-Hatta.

Menurut Dandhy sang sutradara, Dirty Vote akan menjadi tontonan yang reflektif di masa tenang pemilu.

Diharapkan tiga hari yang krusial menuju hari pemilihan, film ini akan mengedukasi publik serta banyak ruang dan forum diskusi yang digelar.

"Ada saatnya kita menjadi pendukung capres-cawapres. Tapi hari ini, saya ingin mengajak setiap orang untuk menonton film ini sebagai warga negara," ungkapnya.

Jejak Dandhy Laksono Sang Sutradara

Gambar dan tagar  #BebaskanDandhy yang sempat menjadi trending topik di X (dulu Twitter) Indonesia, saat Dandhy Laksono ditangkap polisi beberapa waktu lalu. Dandhy kembali membuat geger dengan merilis film Dirty Vote, yang membahas kecurangan Pemilu 2024, khususnya pada pemilihan presiden.
Gambar dan tagar #BebaskanDandhy yang sempat menjadi trending topik di X (dulu Twitter) Indonesia, saat Dandhy Laksono ditangkap polisi beberapa waktu lalu. Dandhy kembali membuat geger dengan merilis film Dirty Vote, yang membahas kecurangan Pemilu 2024, khususnya pada pemilihan presiden. (Twitter)

Dokumenter Dirty Vote disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono.

Ini merupakan film keempat yang disutradarainya mengambil momentum pemilu.





Halaman
123
BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved