TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Nama tradisi ini diambil dari istilah ‘Yasa’ yang berarti membuat atau mengadakan, ‘Peksi’ yang berarti burung dan ‘Burak’ yaitu makhluk yang diyakini menjadi kendaraan Nabi Muhammad SAW saat melakukan Isra Miraj.
Pada tradisi ini, dua burak yang terbuat dari kulit jeruk bali dibawa abdi dalem Kaji Selusin dari Bangsal Kencana Kraton Yogyakarta menuju Serambi Masjid Gede Kauman.
Burung kulit jeruk itu bertengger di atas gunungan yang terbuat dari manggis, rambutan, dan juga tebu.
Usai pengajian, gunungan buah itu akan dibagikan kepada jemaah masjid.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
KOMENTAR