Ganjar Pranowo Langsung Telepon Jenderal Agus Usai Pendukungnya Dikeroyok 15 Anggota TNI

Ganjar Pranowo langsung melakukan tindakan cepat setelah mengetahui pendukungnya diduga dikeroyok oleh belasan oknum anggota TNI di Boyolali.


zoom-inlihat foto
ganjar-pranowo-capres-nomor-03.jpg
Yasuyoshi CHIBA / AFP
Calon presiden dan mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbicara pada debat pertama pemilu presiden di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta pada 12 Desember 2023.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Calon presiden (capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo langsung melakukan tindakan cepat setelah mengetahui pendukungnya diduga dikeroyok oleh belasan oknum anggota TNI di Boyolali, Jawa Tengah.

Ganjar mengaku bahwa ia langsung menghubungi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto untuk mengonfirmasi kasus pengeroyokan tersebut.

Selain itu, bekas Gubernur Jawa Tengah tersebut juga menghubungi Kepala Staf Angkata Darat (KSAD) Jenderal Marulis Simanjuntak hingga Panglima Kodam (Pangdam) setempat.

Ganjar Pranowo menegaskan bahwa kekerasan tidak bisa dibenarkan.

Hal ini diungkapkan Ganjar ketika menyampaikan sambutan di Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nawawi Berjan di Lugosobo, Gebang, Purworejo, Minggu (31/12/2023).

"(Ada relawan) bawa motor, dicegat, kemudian dikamplengi (dipukuli). Langsung kita urus, Panglima TNI, Kasad, Pangdam, saya kontak semua, (tindakan oknum ini) tidak benar ini, langsung semua dihukum, responsnya cepat," kata Ganjar, dikutip dari Kompas.com.

Ganjar mengatakan, kekerasan tidak boleh dijadikan senjata untuk menyelesaikan urusan.

Emosi Dengar Suara Knalpot Brong, Anggota TNI Aniaya Pendukung Ganjar-Mahfud di Boyolali
Emosi Dengar Suara Knalpot Brong, Anggota TNI Aniaya Pendukung Ganjar-Mahfud di Boyolali (Ist)

Baca: LIVE Indosiar! Ini Jadwal dan Prediksi Timnas Indonesia vs Libya di Turki, Kick Off Jam 19.30 WIB

Ia pun meminta Panglima TNI memanggil oknum yang terlibat dalam pemukulan relawan tersebut.

"Ini saya peringatkan, dan kita minta panggil kalau perlu itu. DPR-nya saya minta panggil kalau perlu, tidak bisa kita berbuat semena-mena sehingga kemudian ketakutan ditebarkan ke siapa pun," ujar Ganjar.

Ganjar memastikan tidak ada relawan Ganjar-Mahfud MD yang meninggal dunia usai diduga dianiaya oleh sejumlah oknum TNI.

Ia menyebut bahwa isu relawan meninggal dunia usai diduga dikeroyok oknum TNI adalah hoaks.

"Bahkan, tadi fitnahnya pagi-pagi satu orang meninggal. (Setelah) Saya tanya, 'ada yang meninggal?' Dijawab, tidak. Nah, jadi hoaks lagi," kata Ganjar.

"Tidak ada yang meninggal, tapi masih ada dua (yang dirawat intensif) di RS (rumah sakit). Nanti mau saya tengok," ujarnya melanjutkan.

Lebih lanjut Ganjar meminta semua pihak turut serta menciptakan kondusivitas di masa kampanye.

Baca: Pantas Bidan Eka Anugrah Mampu Sumbang 100 Mobil Demi Dukung Anies Baswedan, Bukan Orang Sembarangan

Tak hanya itu, ia mengingatkan kepada pendukung dan para relawan tetap berhati-hati.

"Saya juga mengingatkan kepada pendukung siapa pun untuk kita hati-hati. Apa masalahnya? Penyelesaian tidak boleh dengan kekerasan, semena-mena bukan zamannya lagi, jangan sakiti rakyat," kata Ganjar.

Ganjar sendiri juga langsung menjenguk relawan yang diduga menjadi korban penganiayaan oleh aparat TNI itu.

Adapun penganiayaan ini diduga dilakukan oleh oknum prajurit TNI dari satuan Batalion Infanteri 408/Raider yang berada di bawah komando wilayah Kodam IV/Diponegoro.

Dua pendukung atau relawan dari capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD dianiaya oleh anggota TNI di Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu, 30 Desember 2023.

Video pendek penganiayaan pendukung Ganjar-Mahfud oleh TNI tersebut viral di media sosial.





Halaman
12
Penulis: Rakli Almughni
BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved