TRIBUNNEWSWIKI.COM - Capres-cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), patut berbahagia karena didukung oleh sosok bidan bernama Eka Anugrah.
Bagaimana tidak, Eka Anugrah, seorang bidan di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, itu tak main-main dalam mendukung paslon AMIN.
Demi Anies Baswedan menjadi presiden Indonesia, Eka Anugrah nekat menggelontorkan dana yang tak sedikit.
Eka diketahui menyumbangkan 100 unit mobil operasional kepada relawan AMIN untuk memenangkan Anies Baswedan dan Cak Imin menjadi presiden.
Langkah Eka Anugrah tersebut menjadi viral setelah video tentang dirinya menyumbangkan 100 mobil untuk relawan AMIN beredar luas.
Dalam video tersebut, Eka yang mengaku perwakilan dari santriwati di seluruh Jawa Barat sangat menginginkan Anies Baswedan menjadi presiden.
Eka mendukung Anies karena mantan Gubernur DKI Jakarta ini adalah sosok intelektual, cerdas, dan menjunjung tinggi nilai agama.
Baca: Ini Sosok Anak Fahmi Bo yang Undang Ayah Kandungnya sebagai Tamu di Pernikahan, Terkuak Masalahnya
"Kami sangat ingin beliau menjadi presiden," kata Eka, dikutip TribunnewsWiki pada Rabu, 27 Desember 2023.
"Visi dan misi (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) relevan," sambungnya.
"Kenapa menyumbangkan (100 mobil)? Karena kami ingin beliau menang," tegasnya.
Total 100 mobil sudah didistribusikan untuk operasional relawan AMIN di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Pengakuan Eka Anugrah
Saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Rabu (27/12/2023), Eka Anugrah menegaskan bahwa sumbangan 100 mobil ini telah lama terjadi.
Ia pun saat ini sudah tidak ingin berkomentar apapun terkait dengan hal itu.
"Sudah lama, itu waktu konsolidasi nasional, cuman, ya sudah enggak mau komentar lagi," kata Eka, dikutip dari Tribun Jabar.
Baca: Pantas Hamish Daud Tak Bayar Gaji Karyawan, Terkuak Kondisi Ekonominya, Suami Raisa Ngeluh Hal Ini
"Itu acaranya sudah lama, waktu ada acara laskar santri di Majalengka," jelasnya.
Ketika ditanya soal biaya yang digelontorkan, Eka tidak ingin menjawabnya.
Menurut guru spiritualnya, ia tidak dianjurkan untuk berkomentar lagi soal hal tersebut.
"Saya berhak enggak jawab, saya niatnya bukan viral-viral gini, itu di luar kuasa," tegasnya.
"Saya ada guru spiritual. Beliau bilang, saya tidak perlu lagi komentar. Saya khawatir saya jadi salah niat," ujarnya.