TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sosok Indra Charismiadji saat ini gegerkan masyarakat Indonesia.
Hal ini lantaran Indra Charismiadji yang menjadi jubir timnas AMIN dijebloskan ke penjara.
Indra Charismiadji ditangkap dan langsung ditahan aparat hukum di Rumah Tahanan (Rutan) Cipinang, Jakarta Timur, seperti dilansir Wartakota.
Indra Charismiadji dijebloskan ke penjara atas kasus penggelapan pajak.
Lantas siapa Indra Charismiadji sebenarnya ?
Berikut Tribunnewswiki rangkum profil Indra Charismiadji, jubir AMIN (Anies-Cak Imin) yang dijebloskan ke penjara:
Indra Charismiadji yang memiliki nama panjang A Nurindra B Charismiadji ini lahir di Bandung, 9 Maret 1976.
Sehingga saat ini, Indra Charismiadji berumur 47 tahun.
Baca: Pantas Bidan Eka Anugrah Mampu Sumbang 100 Mobil Demi Dukung Anies Baswedan, Bukan Orang Sembarangan
Baca: Anies Baswedan Dilaporkan ke Bareskrim Polri Terkait Penistaan Agama, Gegara Pakai AMIN
Selama ini, Indra Charismiadji dikenal sebagai sosok pemerhati dan praktisi pendidikan dengan spesialisasi di Pembelajaran Abad 21 atau pembelajaran berbasis teknologi digital.
Mengutip dari situs pribadinya, Indra Charismiadji mengaku lahir dari keluarga pendidik.
Sehingga hal inilah yang membuatnya mencintai dunia pendidikan.
Indra Charismiadji meraih gelar sarjana setelah menyelesaikan pendidikan di University of Toledo, Ohio, Amerika Serikat.
Indra Charismiadji mendapatkan gelar ganda di bidang keuangan dan pemasaran.
Direktur Eksekutif Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS) itu lantas melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi di Dana University, Ottawa Lake, Michigan, AS.
Indra Charismiadji juga pernah bekerja di sejumlah perusahaan di AS sebelum akhirnya kembali ke Indonesia pada 2002.
Misalnya Merril Lynch, Omnicare, dan Dana Corporation.
Sekembalinya di Tanah Air, Indra memilih berperan dalam mengembangkan mutu pendidikan di Indonesia.
Hal ini tak lepas dari sejumlah masalah pendidikan di Indonesia yang memantik dirinya untuk mewujudkan cita-cita memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia.
Kiprah ayah dua anak di Indonesia dimulai dengan memperkenalkan Computer-Assisted Language Learning (CALL) atau pembelajaran bahasa dengan bantuan komputer untuk pertama kalinya di berbagai lembaga pendidikan.
Atas kontribusinya membangun pendidikan di Indonesia, Indra mendapat penghargaan Anugerah Pendidikan Indonesia dari Ikatan Guru Indonesia (IGI) pada 2018.
Pada 2019, Indra mengambil sebuah langkah yang besar dalam kariernya.
Ia beralih dari korporasi yang berorientasi pada laba menjadi pimpinan sebuah organisasi nirlaba dalam bidang pendidikan menjadi Direktur Eksekutif CERDAS.
Di bidang organisasi, Indra aktif sebagai Direktur Utusan Khusus Pendidikan Vox Populi Institute Indonesia, Ketua Dewan Pembina di Perkumpulan Sekolah Digital Indonesia.
Juga sebagai Ketua Dewan Pembina di Harmoni Pendidik Pengajar Indonesia (HIPPER 4.0), Ketua Dewan Pembina di Asosiasi Guru Teknologi Informasi Indonesia (AGTIFINDO).
Baca: Ogah Pilih Prabowo & Ganjar, Jusuf Kalla Lebih Dukung Anies Jadi Presiden: Dia Unggul Semuanya
Baca: Mengenal SGIE, Pertanyaan yang Dilontarkan Gibran hingga Buat Cak Imin Bingung
Kemudian menjadi Dewan Pembina Ikatan Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi PGRI (IGTIK PGRI), anggota kehormatan dari Asia Pacific Association for Computer-Assisted Language Learning (APACALL).
Indra juga bergabung menjadi anggota International Society for Technology in Education (ISTE) dan anggota dari Computer Science Teachers Association (CSTA).
Saat ini Indra Charismiadji sedang mengembangkan pendidikan STEAM (Science, Tehnology, Engineering, Arts, and Mathematics), Higher Order Thinking Skills (HOTS), dan Computational Thinking.
Tak berhenti di dunia pendidikan, Indra Charismiadji juga terjun ke dunia politik dan bergabung dengan Partai NasDem.
Pada Pemilu 2024, Indra akan mencoba peruntungan sebagai caleg DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) 1 Jawa Tengah.
Dapil Jateng 1 untuk DPR RI meliputi Kabupaten Semarang, Kendal, Kota Salatiga, dan Kota Semarang.
Ada sejumlah nama petahana yang mengikuti kontestasi pemilihan anggota legislatif di dapil ini.
Ia akan memperebutkan suara bersama sejumlah tokoh.
Di antaranya Gus Alam atau Alamudin Dimyati Rois dari PKB, Sugiono dari Gerindra, Herviano dari PDIP, Yoyok Sukawi dari Demokrat, dan Tuti N Roosdiono dari PDIP.
Indra Charismiadji juga aktif di media sosial. Ia memiliki akun Instagram dengan nama indra.charismiadji yang diikuti 22 ribu follower.
Perjalanan Karier
Dikutip dari laman Indracharismiadji.com via Kompas, pria kelahiran Bandung, 9 Maret 1976 ini merupakan jebolan the University of Toledo, Amerika Serikat. Ia meraih gelar ganda di bidang keuangan dan pemasaran untuk jenjang strata satu.
Setelah itu, Indra melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi di Dana University, Amerika Serikat.
Selama di Amerika Serikat, Indra pernah bekerja di beberapa perusahaan seperti Merril Lynch, Omnicare, dan Dana Corporation. Di sana, ia bersama keluarganya hidup mapan.
Namun, hal itu tak membuatnya lupa dengan negaranya.
Berbekal pengalamannya ini, Indra memutuskan kembali ke Tanah Air pada 2002.
Setibanya di Indonesia, ia memilih berperan aktif dalam mengembangkan mutu pendidikan di Indonesia. Kariernya di Indonesia diawali dengan memperkenalkan Computer-Assisted Language Learning atau CALL.
Ini semacam pemelajaran bahasa dengan bantuan komputer di berbagai lembaga pendidikan.
Sepak terjang Indra dalam membangun pendidikan Indonesia membuahkan penghargaan "Anugerah Pendidikan Indonesia" dari Ikatan Guru Indonesia (IGI) pada tahun 2018.
Setahun berikutnya, Indra putar haluan. Ia beralih dari korporasi yang berorientasi pada laba menjadi pimpinan sebuah organisasi nirlaba dalam bidang pendidikan, Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS). Di sini, ia menjabat sebagai Direktur Eksekutif.
Dalam bidang organisasi, Indra juga berperan aktif sebagai Direktur Utusan Khusus Pendidikan Vox Populi Institute Indonesia, Ketua Dewan Pembina di Perkumpulan Sekolah Digital Indonesia, dan Ketua Dewan Pembina di Harmoni Pendidik Pengajar Indonesia (HIPPER 4.0).
Ia juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina di Asosiasi Guru Teknologi Informasi Indonesia (AGTIFINDO), Dewan Pembina Ikatan Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi PGRI (IGTIK PGRI), anggota kehormatan dari Asia Pacific Association for Computer-Assisted Language Learning (APACALL), anggota dari International Society for Technology in Education (ISTE), dan anggota Computer Science Teachers Association (CSTA).
Menurut Keluarga Dijebak
Sementara itu, dari sejumlah informasi yang beredar, Indra Charismiadji ditangkap oleh aparat kejaksaan.
Meski demikian, Aziz juga belum bisa memastikan kasus apa yang menjerat Indra Charismiadji hingga dilakukan penangkapan.
"Kita lagi coba telusuri dan coba kita akan asistensi dan advokasi nanti," ucapnya.
Dari informasi yang diterima, pihak keluarga membantah adanya keterlibatan Indra Charismiadji dalam tindak pidana yang dimaksud.
"Kita belum bisa komentar lebih jauh, informasi sih dia ada ini lah apa masih sepihak dari pihak keluarganya."
"Tentu saja ini pihak keluarganya membantah keterlibatan dia dalam tindak pidana itu."
"Menurut keluarga ada dijebak lah gitu. Keluarga dan orang dekatnya yang mengatakan," ucap dia.
(TRIBUNNEWSWIKI/Kaa)
Artikel ini telah tayang di
Baca berita terkait di sini