Sosok Isam, Pria yang Viral Mandi Beras Bulog, Kini Dipecat Kepala Bulog, Begini Nasibnya Sekarang

Ternyata pria tersebut bernama Isam. Dia adalah buruh harian lepas yang saat itu tengah bertugas di gudang Bulog.


zoom-inlihat foto
Sosok-Isam-66777.jpg
kolase Twitter @pai_c1
Sosok Isam, Pria yang Viral Mandi Beras Bulog, Kini Dipecat Kepala Bulog, Begini Nasibnya Sekarang


Dia adalah buruh harian lepas yang saat itu tengah bertugas di gudang Bulog.

Pasca-video tersebut viral, pihak Bulog Surabaya langsung mencari fakta kejadian.

Hingga akhirnya, pihak Bulog Surabaya mengambil langkah tegas yakni memecat Isam.

Akibat ulahnya yang mandi beras hingga memviralkan aksinya, Isam pun kini kehilangan pekerjaan.

"Saat ini kita sudah tindaklanjuti, menegaskan bahwa buruh tersebut (Isam) sudah tidak kerja lagi di sini (Bulog)," ungkap Sugeng Hardono dikutip dari Kompas.com.

Baca: Update Korban Miras di Surabaya Bertambah Jadi 3, Soundman Susul 2 Musisi, Tubuhnya Banyak Etanol

Baca: Berikut Sosok 9 Naga Penguasa Ekonomi Indonesia, Lengkap dengan Bisnis dan Harta Kekayaannya

Fakta Kejadian

Lebih lanjut, Sugeng juga mengurai fakta kejadian soal awal mula video mandi beras itu viral.

Rupanya video Isam mandi beras telah direkam satu minggu yang lalu, tapi baru viral sekarang.

Perihal aktivitas yang sedang terjadi saat video mandi beras direkam, Sugeng detail.

Bahwa saat video mandi beras itu direkam, para buruh sedang bertugas mengemas ulang kemasan beras yang rusak.

Di video tersebut tampak para buruh sedang melakukan proses handling atau memproses kemasan karung beras yang rusak.

Lalu para pekerja di lokasi bertugas untuk mengemas ulang beras yang karungnya rusak tersebut.

"Beras itu adalah beras kempos, atau beras hasil handling, beras kemasan sobek dari kapal, yang sebenarnya itu akan diproses rice to rice," imbuh Sugeng Hardono.

Terkait aktivitas tersebut, Sugeng menyebut proses mengemas ulang beras yang tidak sesuai standar biasa dilakukan di gudang.

“Kami punya fasilitas rice to rice, jadi beras-beras yang enggak sesuai standar kualitasnya kuantitasnya, baik itu rusak basah dan sebagainya kami akan proses, belum sampai rice to rice, ada kejadian itu," ungkap Sugeng. (*)

 

(Tribunnewswiki.com) (TribunnewsBogor.com) (Kompas.com)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved