Salman Habaka, Komandan Lapis Baja Israel Terbunuh
Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, dalam sebuah briefing pada Rabu (1/11/2023) mengklaim pasukan Israel telah menerobos garis depan pertahanan Hamas di utara Jalur Gaza.
Sebelumnya pada hari itu, komandan divisi 162 militer Israel, Brigjen. Jenderal Itzik Cohen, mengklaim kalau pasukan Israel berada jauh di Gaza dan berada di “gerbang Kota Gaza.”
Israel menyerang Gaza dari timur laut dekat Beit Hanoun, barat laut, dan tengah, dalam upaya untuk membelah jalur tersebut menjadi dua dan mengisolasi wilayah utara dari selatan.
Israel memulai invasi daratnya ke Gaza pada 27 Oktober, yang diperkirakan akan berlangsung lama dan berdarah di tengah perlawanan sengit dari Hamas dan faksi milisi lain Palestina.
Pada 2 November, Israel mengumumkan kematian Letkol Salman Habaka (33), komandan Batalyon 53 Brigade Lapis Baja ke-188, yang dibunuh oleh pejuang Hamas yang mempertahankan Gaza utara.
Habaka adalah perwira berpangkat tertinggi yang terbunuh sejak serangan darat di Gaza dimulai, dan meninggalkan seorang istri dan seorang putra berusia dua tahun.
Jumlah total korban tentara Israel sejak awal perang mencapai 333 orang, dan sejak serangan darat ke Gaza dimulai, 18 tentara telah gugur dalam pertempuran tersebut.
Militer juga melaporkan bahwa dua perwira dan satu tentara terluka parah dalam pertempuran di Gaza utara, dan seorang tentara wanita dari Batalyon Caracal terluka parah di dekat perbatasan Mesir ketika jip yang ditumpanginya terbalik dalam operasi militer.
Keluarga tentara yang terluka telah diberitahu mengenai kondisi mereka.
Habaka terlihat dalam rekaman beberapa hari sebelum dimulainya serangan darat di Gaza.
“Saya ingin menyampaikan kepada Anda semua bahwa Batalyon ke-53 dan tank-tanknya, dengan segala kejayaan dan kekuatannya, siap menghadapi tantangan apa pun,” ujarnya.
“Kami membuat persiapan untuk menyerang musuh tanpa henti.”
“Saya menepuk punggung kalian masing-masing, dan saya berharap rakyat Israel terus bersatu, terus tangguh karena hanya bersama-sama kita akan mengetahui kekuatan kita. Kita tidak punya pilihan lain; inilah waktunya untuk bersatu, saatnya bersatu, saatnya bersatu.” untuk mendukung satu sama lain, dan mendorong diri kita menuju satu tujuan – kemenangan. Kita tidak punya pilihan lain. Menuju kemenangan." Setelahnya, komandan militer zionis Israel itu meregang nyawa di medan tempur Jalur Gaza.
VIRAL Video Pejuang Hamas Mengaji Bersama Disela-sela Perang Lawan Zionis Israel
Media sosial digegerkan dengan adanya video viral yang berisi rekaman yang memperlihatkan beberapa pejuang Hamas melakukan kegiatan mengaji bersama.
Pengajian ini tampaknya digelar di sebuah lapangan terbuka dan diikuti puluhan pejuang.
Mengutip TribunTimur.com, rekaman video tersebut sudah beredar di Telegram sejak pekan lalu, tepatnya pada Sabtu (28/10/2023).
Para pejuang Hamas ini disebut-sebut menyempatkan diri untuk mengadakan pengajian bersama di tengah konflik melawan Israel.
Adapun pada awal video terekam salah satu pejuang Hamas tampak seperti sedang muraja'ah (mengulang hafalan), ia membacakan QS. Al-Fath: 29.
Mengutip laman islami.com, secara umum ayat yang dibacakan itu sendiri memiliki makna terkait janji Allah akan kemenangan kaum muslimin.
Baca: Hamas Berhasil Pukul Mundur Serangan Darat Militer Israel, 1 Tentara Zionis Tewas
Baca: Bocah Palestina Usia 6 Tahun di AS Tewas Ditusuk, Pelaku Terpengaruh Konflik Hamas-Israel