PDI-P Sedih Ditinggal Jokowi, Ganjar : Tapi Kami Tidak Cengeng, Banteng Terus Bergerak!

Ganjar Pranowo menegaskan, Partai berlogo banteng moncong putih itu tidak akan mudah menangis meski ditinggalkan.


zoom-inlihat foto
Jokowi-Ganjar-6.jpg
KOMPAS.comKRISTIANTO PURNOMO
Presiden Jokowi bersalaman dengan Ganjar Pranowo saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP di sekolah partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/8/2023).


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Bakal calon presiden dari PDI-P Ganjar Pranowo mengakui partainya sedih lantaran ditinggalkan oleh Presiden RI Joko Widodo.

Namun, Ganjar Pranowo menegaskan, Partai berlogo banteng moncong putih itu tidak akan mudah menangis meski ditinggalkan.

"Kesedihan itu pasti ada, tapi kami enggak akan cengeng, banteng enggak cengeng! Bateng ketaton itu langsung bergerak," kata Ganjar saat ditemui di Miftahul Ulum Islamic boarding school in Jakarta, Minggu (29/10/2023), dikutip dari Kompas.com.

Ganjar mengatakan, PDI-P tidak terbawa suasana kesedihan usai ditinggalkan Kepala Negara yang berstrategi politik mendukung Prabowo-Gibran. 

Dirinya mencontohkan, perjuangan PDI-P dalam Peristiwa 27 Juli 1996 atau dikenal Peristiwa Kerusuhan dua puluh tujuh Juli (Kudatuli).

Kala itu, terjadi peristiwa pengambilalihan secara paksa kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jalan Diponegoro 58 Jakarta Pusat

"Kami tidak dalam romantisme kesedihan, tapi kami harus berjuang, PDI Perjuangan itu waktu PDI, juga dihajar habis-habisan, dibakar itu, bahkan ada yang mati kok, jangan lupa dengan Kudatuli lho ya, dan kami fight terus, kami enggak cengeng dengan segala yang terjadi," tegas Ganjar Pranowo.

Di sisi lain, Ganjar tetap menghormati Jokowi dan Gibran Rakabuming yang punya pilihan berbeda dengan PDI-P.

"Sampai detik ini, saya tetap menghormati Pak Jokowi, saya menghormati Mas Gibran, sebagai pilihan politik," kata Ganjar Pranowo

Seperti diketahui, PDI-P tengah merasakan sedih yang mendalam lantaran ditinggal oleh Presiden RI, Joko Widodo.

Hal ini diungkapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto lewat keterangan tertulis kepada awak media, Minggu (29/10/2023).

"PDI Perjuangan saat ini dalam suasana sedih, luka hati yang perih, dan berpasrah pada Tuhan dan Rakyat Indonesia atas apa yang terjadi saat ini," kata Hasto.

Hasto mengatakan, tidak sedikit akar rumput PDI-P yang percaya bahwa kader terbaiknya itu rela berpaling dari Partai Banteng yang membesarkan namanya.

Padahal, Jokowi sudah mendapatkan dukungan akar rumput dan seluruh simpatisan PDI-P sejak menjadi Wali Kota Solo hingga menjabat sebagai Kepala Negara.

"Ketika DPP Partai bertemu dengan jajaran anak ranting dan ranting sebagai struktur Partai paling bawah, banyak yang tidak percaya bahwa ini bisa terjadi," kata Hasto. 

"Kami begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga, namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranatan kebaikan dan Konstitusi," imbuh dia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam suatu kegiatan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam suatu kegiatan. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Hasto mengatakan, sejak adanya isu PDI-P akan ditinggalkan, seluruh kader dan simpatisan berharap hal tersebut tidak terjadi.

Hanya saja, kenyataannya Jokowi yang didukung sejak menjabat Wali Kota Solo, Gubernur DKI dan Presiden RI dua periode itu benar-benar meninggalkan PDI-P.

"Awalnya kami hanya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi, namun ternyata itu benar-benar terjadi," tutur Hasto.

Baca: Gibran Beri Jawaban Menohok Usai Disebut Membangkang oleh PDIP

Perubahan sikap Jokowi terlihat saat merestui putra sulungnya yang kini menjabat Wali Kota Solo itu maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved