Rocky Gerung: Jokowi Kerahkan Seluruh Kemampuannya untuk Bertempur Melawan Megawati

Rocky Gerung menyebut saat ini ada dendam dahsyat antara Megawati dan Jokowi.


zoom-inlihat foto
Jokowi-dan-Megawati-6.jpg
Tribunnews
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pengamat politik Rocky Gerung menduga Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengerahkan seluruh kemampuannya guna melawan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Rocky Gerung menyebut saat ini ada dendam besar antara Megawati dan Jokowi.

Perselisihan besar itu dipicu oleh dijadikannya putra sulung Jokowi sekaligus Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapers pendamping Jokowi.

“Iya, kan yang kemarin enggak ada dendam sedahsyat Ibu Mega dan Jokowi hari ini,” kata Rocky Gerung dalam video yang ditayangkan di kanal Rocky Gerung Official, Senin, (23/10/2023).

Dia menyebut adanya permusuhan pribadi. "Jadi, tetap di belakang ada vendetta (permusuhan), ada personal vendetta, balas dendam personal, dan itu yang akan dimaksimalkan."

“Enggak mungkin Jokowi memasang Gibran dan tahu bahwa Gibran adalah liability bagi Prabowo dan pengetahuan itu kemudian dianggap sebagai perang biasa.  Pasti Pak Jokowi akan kerahkan seluruh kemampuan dia untuk bertempur dengan Megawati."

Baca: Dilaporkan kepada KPK atas Dugaan Kolusi & Nepotisme, Gibran Tak Takut: Monggo, Silakan

Rocky menduga Megawati merasa terhina karena Gibran seharusnya mundur sejak awal jika ingin menjadi cawapres.

"Demikian juga sebaliknya Megawati yang merasa bahwa itu kan terhina, tuh. Seorang kader ya  mestinya dari awal bilang mundur, tapi di hari-hari terakhir baru pamit dari PDIP setelah ada kepastian dia mau jadi cawapresnya Prabowo kan," ujar Rocky menjelaskan.

Menurut Rocky, Gibran menjadi bersikap sangat oportunis karena meminta mundur setelah dia jadi cawapres.

"Secara etis memang tidak ada dasarnya itu, kecuali kita mau hitung itu sebagai perintah Pak Jokowi, ‘Tunggu aja kamu tuh karena Megawati lagi hina-hina saya, maka saya juga mau hinda-hina dia terus,'" kata Rocky.

Rocky juga menyinggung Megawati yang tak kunjung memecat Gibran. Menurutnya, Gibran seharusnya dipecat karena sudah jelas melanggar anggaran partai atau melanggar kesepakatan di dalam partai.

“Tapi dibiarkan, jadi betul-betul ini  seolah-olah memancing sampai peluru terakhir dikuras baru menyatakan ceasefire (gencatan senjata) atau justru sebelum ceasefire, diperpanjang perang itu

Adapun mengenai Jokowi, Rocky mengatakan sebaiknya jika Jokowi memang pro Prabowo, langsung menyatakannya saja.

“Enggak usah main-main tuh sehingga Prabowo pernah dalam suatu keadaanya yang gamang juga."

Baca: Gibran Jadi Cawapres, Prabowo: Jika Dinasti Jokowi Ingin Berbakti kepada Rakyat, Salahnya Apa?

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka saat di Kantor DPP Partai Golkar, Palmerah, Jakarta Barat, Sabtu (21/10/2023).
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka saat di Kantor DPP Partai Golkar, Palmerah, Jakarta Barat, Sabtu (21/10/2023). (KOMPAS.com/Fika Nurul Ulya)

Perang dimulai jika Gibran sudah jadi cawapres

Semenatra itu, pengamat politik Ujang Komarudin menduga perang yang sebenarnya antara Megawati dan Jokowi baru akan dimulai jika Gibran sudah pasti menjadi cawapres Prabowo.

"Dalam konteks itu artinya perseteruan baru terjadi, antiklimaks antara Jokowi dan Megawati, karena kan harusnya Jokowi dan Gibran patuh pada keputusan partai untuk mendukung Ganjar," ujar Ujang, Selasa, (17/10/2023), dikutip dari Tribun Jakarta.

Ujang mengatakan apabila perang Megawati melawan Jokowi sunguh-sungguh terjadi, kubu PDIP yang akan lebih dominan untuk mendelegitimasi Jokowi.

"Karena itu kelihatannya PDIP akan habis habis-habisan, mati-matian bertarung dengan Jokowi yang ada di kubu Prabowo-Gibran," ujar akademisi dari Universitas Al Azhar Indonesia itu.

Menurut Ujang, kubu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) akan diuntungkan jika perang itu benar terjadi. Kata dia, kubu Anies hanya perlu berfokus merebut hati rakyat dan tak perlu mengeluarkan tenaga untuk berperang melawan rival.

"Kalau dua kubu bertarung ya yang diuntungkan itu pasangan AMIN (Anies-Cak Imin) konstruksinya seperti itu," kata Ujang.

Baca: Gibran Jadi Cawapres, Prabowo: Jika Dinasti Jokowi Ingin Berbakti kepada Rakyat, Salahnya Apa?

Diumumkan jadi cawapres

Prabowo telah mengumumkan Gibran sebagai cawapresnya pada Minggu malam, (22/10/2023).

Pengumuman itu disampaikan setelah seluruh ketua umum partai politik pendukung Prabowo mengadakan rapat di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Baru saja Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari delapan partai politik, yang dihadiri lengkap oleh ketum masing-masing dan sekjen masing-masing kita telah berembug secara final, secara konsensus, seluruhnya sepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai capres Koalisi Indonesia Maju untuk 2024-2029 dan saudara Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden," kata Prabowo saat jumpa pers di kediamannya, Minggu.

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang Megawati Soekarnoputri di sini.





BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved