TRIBUNNEWSWIKI.COM - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melalui skema program Pengabdian kepada Masyarakat Kemitraan Internasional (PkM-KI) menjangkau penerima manfaat di luar negeri.
Dosen Fakultas Hukum UMS sekaligus Ketua Tim, Rizka mengatakan, salah satu program PkM-KI yang dijalankan yaitu Edukasi Jaminan Sosial Kesehatan Integratif bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) Hong Kong.
Untuk merealisasikan pengabdian ini, Rizka menggandeng beberapa dosen dari UMS, Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), serta mahasiswa UMS.
Sedangkan pekerja migran yang ikut acara ini tak kurang dari 100 orang.
"Edukasi ini diikuti oleh kurang lebih 100 dari PMI dari berbagai komunitas," tutur Rizka kepada TribunnewsWiki.com.
Baca: Irdawati, S.Kep.,Ns.,M.Si.Med
Diketahui, program pengabdian ini dilaksanakan pada Sabtu-Minggu (26-27/8/2023) di Masjid Tsim Tsa Tsui dan Under Bridge Victoria Park, Hong Kong.
Adapun tajuk yang diusung dalam program pengabdian ini yaitu “Implementasi Jaminan Kesehatan Pekerja Migran Indonesia: Bagaikan Harapan Tanpa Kenyataan”.
Ia mengungkapkan bahwa agenda ini dilatarbelakangi oleh kegelisahan para PMI akan jaminan sosial dan kesehatan mereka selama bekerja.
Menurut Rizka, sekarang ini ada tujuh manfaat baru BPJS Ketenagakerjaan bagi PMI. Manfaat-manfaat tersebut di antaranya yaitu sebagai berikut:
- Penggantian biaya pengobatan akibat kecelakaan kerja.
- Homecare selama 1 tahun.
- Penggantian alat bantu dengar.
- Penggantian kacamata.
- Bantuan PHK sepihak.
- Bantuan PMI yang ditempatkan tidak sesuai dengan perjanjian kerja.
- Bantuan uang bagi PMI yang mengalami pemerkosaan.
Baca: Tim Mahasiswa Fakultas Teknik UMS, Siap Bersaing pada Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional 2023
Baca: Dosen Teknik Kimia UMS Latih Emak-emak Desa Mertan Sukoharjo Bikin Sabun Mandi Cair Bentonit
Senada dengan Rizka, Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) Hong Kong, Sri Nasiati Umaroh menyampaikan kepeduliannya terhadap para PMI yang masih belum banyak terdaftar dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
Ia berpandangan BPJS Ketenagakerjaan sangat urgent dimiliki PMI Hong Kong.
Acara edukasi tersebut mendapat apresiasi dari Perwakilan dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong, Endah Rachmi Yuliarti.
Endah Rachmi Yuliarti berharap akan banyak program serupa sehingga PMI Hong Kong bisa mendapatkan banyak edukasi dan manfaat.
Atas kesuksesan acara pengabdian tersebut, Hasanah mewakili tim pengabdian menyampaikan terima kasih kepada pengurus komunitas PMI dan PCIA Hong Kong.
“Kami berterima kasih kepada teman-teman di Hong Kong, yang bersedia bekerjasama mensukseskan program pengabdian ini. Kami berharap program ini bisa memberikan dampak yang positif bagi PMI Hong Kong,” ucapnya. (*)