TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sosok Syahrul Yasin Limpo saat ini sedang ramai menjadi buah bibir masyarakat Indonesia.
Hal ini lantaran Syahrul Yasin Limpo hilang usai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah miliknya.
Seperti dilansir Kompas, KPK tengah mengusut dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian.
KPK menggeledah rumah dinas Syahrul di kompleks perumahan menteri, Widya Candra, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (28/9/2023).
Dalam penggeledahan ini, penyidik lembaga antirasuah mengamankan uang puluhan miliar rupiah dan mata uang asing.
Selain uang, penyidik menemukan dan mengamankan 12 pucuk senjata api.
Baca: Mentan Syahrul Yasin Limpo Tiba-tiba Hilang Setelah Rumahnya Digeledah KPK
Baca: KPK Temukan 12 Pucuk Senpi di Rumah Syahrul Yasin Limpo, Mahfud MD : Rumah Menteri Nggak Ada Senjata
Kendati kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian sudah naik tahap penyidikan, KPK hingga kini belum mengungkap identitas para tersangka.
Lantasi siapa Syahrul Yasin Limpo sebenarnya ?
Berikut Tribunnewswiki rangkum terkait sosok Syahrul Yasin Limpo yang jabat sebagai Menteri Pertanian era Jokowi yang hilang kontak usai rumahnya digeledah KPK:
Syahrul Yasin Limpo merupakan seorang politikus Indonesia.
Syahrul Yasin Limpo pernah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan sejak tanggal 8 April 2008 hingga 8 April 2018.
Syahrul Yasin Limpo memenangi pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2007 dan 2013 bersama pasangannya Agus Arifin Nu'mang
Syahrul Yasin Limpo merupakan kakak kandung Ichsan Yasin Limpo, politikus yang pernah menjabat sebagai Bupati Gowa selama dua periode pada tahun 2005 hingga 2015
DR. H. Syahrul Yasin Limpo adalah anak kedua dari pasangan H. Muh. Yasin Limpo dengan Hj. Nurhayati Yasin Limpo.
Syahrul lahir di Ngawing, Makassar pada tanggal 15 Maret 1955.
Syahrul Yasin Limpo saat ini menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan yang pertama kali dipilih secara langsung.
Sebelum menjabat sebagai Gubernur, Syahrul Yasin Limpo pernah menjabat sebagai Bupati di Kabupaten Gowa selama dua periode, kemudian menjabat Wakil Gubernur selama satu periode mendampingi Amin Syam.
Sebelum akhirnya memenangkan pertarungan dengan Amin Syam dalam pilkada Sulsel di tahun 2007 setelah keduanya sama-sama maju bertarung sebagai calon incumbent.
Pada pilkada Sulawesi Selatan tahun 2007, Syahrul Yasin Limpo berpasangan dengan Agus Arifin Numang (saat itu menjabat sebagai ketua DPRD Sulsel) yang merupakan salah satu pimpinan DPD Golkar Sulsel.
Pasangan tersebut diusung oleh koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) dan Partai Damai Sejahtera (PDS).
Sementara rival terberat Syahrul yaitu Amin Syam yang juga ketua DPD Golkar Sulsel di usung oleh koalisi Partai Golkar, Partai Kebangkitan bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) serta Partai Demokrat, ditambah sejumlah partai kecil lainnya.
Setelah menjalani persaingan yang ketat, Syahrul Yasin Limpo akhirnya memenangi pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2007 bersama pasangannya, Agus Arifin Nu'mang.
Gubernur yang terkenal dengan tagline “Sayang” ini (Sayang merupakan singkatan dari Syahrul Yasin Limpo – Agus Arifin Nu’mang) ini mulai merealisasikan ide-idenya, antara lain pendidikan gratis dan kesehatan gratis.
Syahrul mengungkapkan bahwa hal dasar dalam mensejahterakan rakyat dan membuat suatu bangsa maju terletak dari tingkat pendidikan suatu rakyat atau bangsa dan hak dasar manusia sebenarnya adalah kesehatan.
Oleh karena itu Syahrul Yasin Limpo berusaha mewujudkan ide ini, dan sekarang ini dapat dilihat, Pendidikan gratis telah direalisasikan di kabupaten Gowa dan daerah lainnya sampai tingkat SMA.
Baca: Respon Surya Paloh Soal 12 Senjata Api dan Uang Miliaran Temuan KPK di Rumah Dinas Mentan: Nanti Ya
Baca: Mentan Syahrul Yasin Limpo Diperiksa di Gedung Lama, KPK Bantah Beri Keistimewaan
Dibidang kesehatan, rumah sakit yang ditunjuk pemerintah menggratiskan biaya kesehatan yakni melayani pasien dengan hanya menerima pembayaran fotokopi KTP dan Kartu Keluarga.
Akar penting dari keluarga Yasin Limpo tentu saja Kolonel Muhammad Yasin Limpo.
Pada tahun-tahun awal Revolusi Indonesia, Muhammad Yasin Limpo seperti banyak pemuda di zamannya, satu kubu dengan Wolter Mongisidi.
Sebagai pejuang kemerdekaan, Muhammad Yasin Limpo tentulah bagian dari Angkatan 45 yang dihormati itu.
Di Indonesia, menyandang sebutan Angkatan 45 adalah reputasi yang sangat mulia.
Meski yang bersangkutan tak bisa menikmati, reputasi sebagai Angkatan 45 mampu meningkatkan modal politik berupa pencitraan yang tidak hanya bagus, tapi juga heroik.
Usai Revolusi, laki-laki kelahiran Bontonompo, Gowa, 17 Juni 1924 ini bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Menurut catatan Barbara Sillars Harvey dalam Pemberontakan Kahar Muzakkar: dari Tradisi ke DI/ TII (1989: 357), selama kurun waktu Juni 1957 hingga Januari 1958, Kapten Muhammad Yasin Limpo adalah komandan Batalyon L (Batalyon 008/Lapris), sebagai bagian dari Resimen Infanteri 23 pimpinan Mayor Andi Rifai.
Ketika jadi perwira TNI, Yasin Limpo menikahi Nurhayati—perempuan kelahiran Pare-pare yang cukup terpelajar di zamannya.
Dari perkawinan itu kemudian lahirlah Tenri Olle Yasin Limpo, Syahrul Yasin Limpo, Tenri Angka Yasin Limpo, Dewi Yasin Limpo, Ichsan Yasin Limpo, Haris Yasin Limpo, dan Irman Yasin Limpo.
Anak-anak Yasin Limpo akhirnya terjun juga ke dunia politik.
Partai mereka tak melulu Golkar.
Setidaknya di antara anak-anaknya ada yang pernah duduk di kursi parlemen.
Mendiang Ichsan Yasin Limpo pernah jadi anggota DPR dari 1999 hingga 2005, sebelum akhirnya jadi Bupati Gowa.
Tenri Olle, yang kini gagal, dulunya pernah menjabat Ketua DPRD Gowa periode 2009-2014 dan kemudian anggota DPRD Sulsel periode 2014-2019.
Sedangkan Tenri Angka adalah anggota DPRD Makassar.
Haris Yasin Limpo, yang jadi Direktur PDAM Makassar, pernah duduk di kursi anggota DPRD Makassar periode 2009-2014.
Cucu Yasin Limpo, putri Syahrul, Indira Chunda Thita Syahrul Putri, yang kini gagal jadi anggota DPR, juga pernah jadi anggota dewan.
Anak Tenri Olle, Akbar Danu Indarta Marwan, juga pernah menjadi anggota DPRD Gowa.
Di luar parlemen, Syahrul yang kerap disapa komandan, pernah jadi gubernur.
Adiknya, Irman Yasin Limpo, adalah Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Luwu.
Dan tentu saja Adnan Purichta Ichsan sebagai Bupati Gowa.
Setelah mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani dipanggil pertama oleh Presiden Jokowi, Selasa (22/10/2019) pagi, giliran mantan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dipanggil Jokowi.
Syahrul Yasin Limpo tiba di Istana Merdeka, Jakarta, sekitar pukul 09.33 WIB.
Sementara Sri Mulyani tiba lebih awal, sekitar pukul 09.00 WIB.
Syahrul Yasin Limpo datang seorang diri mengenakan kemeja putih.
Berjalan menuju istana, Syahrul Yasin Limpo tampak santai tanpa membawa apapun.
Di tangan kirinya, dia menggenggam telepon seluler.
Sebelum masuk ke istana Negara, Syahrul Yasin Limpo sempat menyapa awak media dengan memberi sikap hormat.
Dia mengaku dihubungi Presiden Jokowi pada Senin (21/10/2019) kemarin.
Diketahui Syahrul Yasin Limpo merupaka politisi Partai Nasdem.
Saat Jokowi kampanye di Pilpres 2019, Syahrul Yasin Limpo masuk dalam daftar tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf Amin.
Pendidikan
SD Neg. Mangkura-Makassar Tahun 1967
SMP Negeri 6 Makassar Tahun 1970
SMA Katolik Cendrawasih Makassar Tahun 1973
Sarjana Hukum Universitas Hasanudin (S1) Tahun 1983
Pasca Sarjana Universitas Hasanudin (S2) Tahun 1999
Pasca Sarjana Universitas Hasanudin (S2) Tahun 2004
Pascasarjana Universitas Hasanudin (S3) Tahun 2008
Organisasi
Sekretaris DPP KNPI Sulsel (Tahun 1990–1993)
Ketua DPP AMPI Sulsel (Tahun 1993–1998)
Sekretaris SPP Golkar Sulsel (Tahun 1993–1998)
Wakil Ketua APKASI Pusat
Ketua FKPPI Sulsel (Tahun 2004–2008)
Ketua FORKI Sulsel (Tahun 2004–2008)
Ketua Kwarda Gerakan Pramuka (Tahun 2004–sekarang)
Ketua Kosgoro 57 (Tahun 1998)
Ketua ORARI Sulsel
Ketua DPD I Golkar Sulsel (Tahun 2009–2018)
Ketua DPP Partai NasDem (Tahun 2018-sekarang) (1)
Pengalaman Pekerjaan
Diangkat PNS Tahun 1980
Kepala Seksi Tata Kota Tahun 1982
Kepala Sub Bagian Perangkat IV & V PD. Biro Pemerintahan Umum Tahun 1983
Kepala Wilayah Kec. Bontonompo Kab. Gowa Tahun 1984
Kepala Bagian Pemerintahan Setwilda Tk. I Sulsel Tahun 1987
Kepala Bagian Pembangunan Setwilda Tk. I Sulsel Tahun 1988
Kepala Bagian Urusan Generasi Muda & OR Setwilda Tk. I Sulsel Tahun 1989
Sekretaris Wilayah Daerah Tk. II Kabupaten Gowa Tahun 1991
Kepala Biro Humas Setwilda Tk. I Tahun 1993
Bupati Kepala Daerah Tk. II Kab. Gowa Tahun 1994–2002
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2003–2008
Gubernur Sulawesi Selatan 2008–2018
(TRIBUNNEWSWIKI)