Respon Megawati Soal Peluang Ganjar Jadi Cawapres Prabowo: Melongo Wae, Aku Ketumnya Malah Tak Tau

Lha saya sendiri sempat bingung di media tiba-tiba dibilang, 'iya sudah ada persetujuan bahwa nanti Pak Prabowo jadi presidennya


zoom-inlihat foto
KOMPAS-IMAGESKRISTIANTO-PURNOMO.jpg
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Respon Megawati Soal Peluang Ganjar Jadi Cawapres Prabowo: Aku Melongo Wae, Ketumnya Malah Tak Tau


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri merespon isu yang beredar di masyarakat terkait bakal calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo bersatu dengan Prabowo Subianto.

Menanggapi hal itu Megawati mengaku geram dengan isu tersebut.

Terlebih ia sebagai ketum partai ia memiliki hak prerogatif terkait dengan penentuan sosok cawapres pendamping Ganjar Pranowo.

Maka, Megawati pasti tahu terkait dengan bagaimana langkah selanjutnya yang akan diambil oleh PDIP.

"Lho saya sendiri sampai bingung, kan di media tiba-tiba dibilang sudah ada persetujuan bahwa nanti Pak Prabowo jadi presidennya, Pak Ganjar jadi wakil presidennya, aku terus di rumah melongo wae (heran saja), ini yang ngomong sopo ya (ini yang bilang siapa ya), masak aku ketua umumnya malah nggak tahu."

Baca: Ramai Rilisnya Film Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso, Begini Kondisi Makam Mirna Salihin di Bogor

Hal itu disampaikan Megawati dalam pidatonya di acara penutupan Rakernas IV PDIP yang digelar di Jiexpo, Jakarta, Minggu (1/10/2023).

"Saya diberi kongres partai sebagai petugas Ketua Umum untuk mendapatkan hak prerogatif, jadi ngapain ngomong sama orang (terkait dengan langkah saya)," ucap Megawati.

Baca: Aksi Keji Suami Bunuh Istri di Cikarang, Terkuak Alasannya Potong Bibir Korban Pakai Sajam Berkarat

Megawati menegaskan kabar tersebut tidak benar adanya.

Menurutnya, meskipun keduanya dianggap serasi, tapi jika tidak berjodoh, maka keduanya tidaklah bisa disatukan.

"(Ibaratnya) kalau ada cewek cantik dan laki-laki ganteng, tapi nggak sama-sama mau, terus digandeng-gandengkan gitu, padahal yang perempuan sudah punya pacar, yang laki sudah punya pacar, hayo apa ada yang mau?" kata Megawati.

Merespons pertanyaan Megawati itu, beberapa anggota partai menjawab tak ingin menggandeng-gandengkan kedua capres ini.

Presiden Jokowi bersalaman dengan Ganjar Pranowo saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP di sekolah partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/8/2023).
Presiden Jokowi bersalaman dengan Ganjar Pranowo saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP di sekolah partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/8/2023). (KOMPAS.comKRISTIANTO PURNOMO)

 

Baca: Dicap Pengkhianat Oleh Demokrat, Respon Anies Baswedan: Kita Ingin Indonesia Adil dan Lebih Maju

Mendengar jawaban yang masih kurang kompak itu, Megawati pun berkelakar.

"Tapi nggak semua ngomong, berarti ada yang mau. Payah anak buah saya, aduh gawat," ungkap Megawati.

Tutup peluang Ganjar jadi cawapres

Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat menegaskan pihaknya menutup pintu untuk Ganjar Pranowo jadi cawapres di 2024.

Hal ini disampaikan Djarot sekaligus merespons pidato Ketua Umum PDIP pada penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP.

Melansir dari Tribunnews.com, Megawati sempat heran ada kabar Ganjar Pranowo bersedia menjadi cawapres Prabowo Subianto.

"Artinya apa, artinya tidak mungkin ya, sekali lagi, tidak mungkin dan menutup kemungkinan sama sekali untuk diturunkan sebagai cawapres," kata Djarot.

Menurutnya, hingga keputusan PDIP tidak berubah yakni mengusung Ganjar sebagai capres.

"PDIP menghormati partai-partai yang lain untuk mengusung capresnya yang masing-masing," ucapnya.

Adapun Megawati mengaku kesal terhadap klaim Ganjar bersedia menjadi cawapres pendamping Prabowo.

"Lha saya sendiri sempat bingung di media tiba-tiba dibilang, 'iya sudah ada persetujuan bahwa nanti Pak Prabowo jadi presidennya, Pak Ganjar jadi wakil presidennya," kata Megawati dalam pidato penutupan Rakernas, Minggu.

Baca: Yenny Wahid Sebut Prabowo Sebagai Capres Paling Utama: Pak Prabowo Ini Top List dan Jadi Prioritas

Megawati mengaku heran terhadap klaim tersebut.

Sebab, sejauh ini dirinya belum menyatakan seperti itu.

"Aku terus di rumah melongo, ini yang ngomong siapa ya, ya aku kok ketua umumnya malah enggak ngerti," ujarnya.

"Coba, enggak usah didengerin.

Kok enak banget gitu lho gatuk-gatukan," sambungnya.

Nasib dua poros

Wacana Pemilihan Presiden 2024 hanya diikuti oleh dua poros koalisi pengusung calon presiden dan wakil presiden dinilai sulit untuk terwujud.

Ide pembentukan dua poros koalisi dalam menghadapi Pemilihan Presiden (PIlpres) 2024 muncul setelah wacana memasangkan Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto.

Namun, wacana tersebut sampai pada perdebatan yang sama dengan saat hal itu pertama kali dibicarakan pada awal 2023.

Baik PDIP maupun Gerindra tidak menampik kemungkinan keduanya berpasangan, tetapi kedua partai politik (parpol) konsisten dengan keputusan masing-masing, yakni mengusung Ganjar dan Prabowo sebagai capres, bukan calon wakil presiden (cawapres).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menilai, jumlah pasangan calon presiden dan calon wakil presiden ideal di 2024 nanti hanya dua.

Menurutnya, hal ini untuk memastikan pemilihan presiden (pilpres) selesai dalam satu putaran.

"Indonesia memerlukan pelaksanaan Pilpres yang demokratis, cepat, kredibel, dan bagaimana memastikan hanya berlangsung satu putaran," kata Hasto, Kamis (25/8/2023).

"Pandangan ini bisa terwujud apabila dilakukan langkah konsolidasi dan mendorong kerjasama parpol di depan, sehingga mengarah pada dua paslon, ini yang ideal berdasarkan konteks saat ini," tambahnya.

Baca: Alissa Wahid Marah, Minta Cak Imin Tak Jualan Nama Gus Dur untuk Kepentingan Politik

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani sempat menanggapi peluang duet bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo bersama bacapres Prabowo Subianto.

Menurut Puan, wacana perjodohan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 masih memungkinkan.

"Apakah ada kemungkinan, ya mungkin-mungkin aja, dinamika yang ada di politik ini selalu memungkinkan kita untuk bersilaturahmi dan bertemu dengan sesama anak bangsa," ujar Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (21/9/2023).

"Untuk bisa menyepakati hal-hal yang akhirnya kami sepakati bersama bahwa ini adalah yang terbaik bagi bangsa dan negara," sambungnya.

Sebelumnya, Ganjar Pranowo mengungkapkan bahwa terbuka peluang untuk berduet dengan Prabowo Subianto selama belum ada yang mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Lantaran, politik saat ini masih sangat dinamis dan cair.

"Kalau politik itu sebelum nanti ditetapkan di KPU semua peluang bisa terjadi," kata Ganjar di Gedung High End, kawasan Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).

Meskipun demikian, PDIP dan Gerindra tetap pada keputusannya masing-masing menjadikan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto sebagai capres 2024.

Sejauh ini, diketahui, Ganjar Pranowo didukung oleh empat partai politik.

Baca: Berikut Isi Surat Anies Baswedan Pinang AHY jadi Cawapres di Pilpres 2024, Ditulis Pakai Tinta Biru

Di antaranya adalah PDIP, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hanura, dan Perindo.

Sementara itu, Prabowo Subianto didukung oleh enam partai politik

Yakni, Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional, Gelora, Partai Bulan Bintang (PBB), dan Garuda. (*)

 

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Megawati Tutup Peluang Ganjar Jadi Cawapres Prabowo, Bagaimana Nasib Usulan Dua Poros di Pilpres?

 





BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved