Diduga Pukul Kader PDIP, Ketua DPC Gerindra Semarang Dicopot, Kasus Diselidiki Polisi

Joko Santoso dipecat dari jabatannya sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang setelah diduga memukul kader PDIP.


zoom-inlihat foto
Joko-Santoso-Gerindra-2.jpg
Tribunnews
Rekaman CCTV diduga memperlihatkan Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang Joko Santoso marah kepada seorang warga (kiri) dan surat laporan kasus dugaan penganiayaan ke Polda Jawa Tengah (kanan).


Menurut Hendrar, penganiayaan itu diduga terjadi karena Suparjiyanto memasang bendera PDIP di sekitar rumah Ketua DPC Gerindra Semarang.

"Alasannya karena kader kami memasang bendera di sekitar perkampungan yang di situ tinggal Ketua Gerindra namanya Mas JS."

Sempat membantah

Joko mengaku berada di lokasi kejadian dan berselisih dengan Suparjiyato. Akan tetapi, dia membantah telah memukul Suparjiyanto. Menurutnya, dia hanya mendorong relawan PDIP itu.

"Saya sama sekali tidak melakukan hal yang seceroboh itu. Tangan saya untuk memukul orang, saya tidak mungkin melakukan itu," ujar Joko dikutip dari Tribun Jateng.

"Memang saya dorong, tapi tidak di muka (mengenai adanya luka lebam-red). Dibuat oleh siapa saya tidak tahu kok jadi ada benjolan."

"Tangan saya bersih tidak ada luka atau bekas. Saksi banyak yang melihat tidak menyentuh muka," kata Joko.

Joko menjelaskan perselisihannya dengan Suparjiyanto disebabkan oleh pemasangan bendera PDIP

Dia mengaku sebenarnya tidak mempersoalkan pemasangan bendera itu di wilayah tempat tinggalnya di RW IV Bandarharjo.

Joko menyebut bendera itu diganti dengan yang baru karena sudah terlihat usang.

Namun, dia kesal karena bendera PDIP hanya dipasang di wilayah RT tempat tinggalnya saja. Padahal, menurut dia, sebelumnya, bendera PDIP dipasang di seluruh lingkungan RW.

Baca: Golkar, PAN, PKB, & Gerindra Berkumpul untuk Deklarasi Capres, Prabowo: Kita Tim Jokowi

Joko menilai hal itu tidak memperlihatkan adanya etika berpolitik, bahkan seakan-akan melecehkan dia sebagai anggota dewan yang berasal dari daerah pemilihan (dapil) setempat.

Menurut dia, pada tahun politik seperti ini, situasi rawan menjadi panas. DIa berusaha menghindari intimidasi.

"Saya tidak marah ketika awal seseorang caleg PDI Perjuangan pasang bendera, lima bulan lalu hanya di RW IV cambuk buat saya karena belum bisa menguasai wilayah karena ada caleg lain yang bisa masuk. Ketika bendera sudah lusuh, mungkin PDI membersihkan. Tadi malam ada pemasangan khusus di RT saya. Saya ketemu dengan Suparjiyanto, dia jawab, 'Hanya disuruh, Om,'" kata Joko.

Joko mengku sudah berusaha memberikan klarifikasi kepada DPC PDIP Semarang. Dia juga mempersilakan apabila tindakannya akan dilaporkan kepada polisi.

Namun, Joko menyebut bakal melapor balik dengan tudingan pencemaran nama baik dan laporan palsu.

"Saya bener menegur dan marah, tapi sama sekali tidak melakukan pemukulan."

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang Gerindra di sini.

 





BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved