TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sosok AKBP Reinhard Nainggolan atau Reinhard Habonaran Nainggolan saat ini sedang ramai menjadi pembicaraan banyak orang.
Hal ini lantaran sosok AKBP Reinhard Habonaran Nainggolan terseret dalam berita pemukulan dua anggotanya, yakni Bripka David Sitompul dan Bripka Hendrik Simatupang.
Lantas siapa AKBP Reinhard Habonaran Nainggolan sebenarnya ?
Berikut Triunnewswiki rangkum terkait profil AKBP Reinhard Habonaran Nainggolan:
AKBP Reinhard Habonaran Nainggolan adalah seorang perwira menengah (pamen) dalam Polri.
Ia memiliki nama lengkap AKBP Reinhard Habonaran Nainggolan, SH., S.I.K., MM.
Baca: Begini Motif yang Digunakan Praka Riswandi Manik untuk Nyulik Imam: Pura-pura Jadi Aparat Polisi
Sejak 26 Juni 2021, Reinhard mengemban jabatan baru sebagai Kapolres Nias Selatan.
Karier AKBP Reinhard Habonaran Nainggolan sudah cukup malang melintang di dunia Kepolisian tanah air.
Ia tercatat pernah bertugas di Ditreskrimsus Polda Sumatera Utara.
Reinhard Habonaran mengemban jabatan baru sebagai Kapolres Nias Selatan pada 26 Juni 2021.
AKBP Reinhard menggantikan Kapolres lama AKBP Arke Furman Ambat, S.I.K., MH yang menjabat sebagai Wadansatbrimob Polda Sulawesi Utara.
Mutasi sejumlah perwira tinggi dan menengah tersebut tertuang dalam Surat Telegram Nomor 1129/VI/KEP/2021.
Acara pisah sambut Kapolres Nias Selatan dilaksanakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Nias Selatan.
Penjamin Janda 5 Anak
Sebelumnya, beredar video lima orang anak terlantas di Nias Selatan setelah ibunya Erlina Zebua ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Kejari Nias Selatan.
Dalam video itu, tampak lima anak berusia dibawah 12 tahun tengah duduh di lantai, depan sebuah rumah.
Salah satu anak perempuan tertua dalam video itu meminta pertolongan kepada Presiden, Kapolri, hingga Kapolda terkait yang dialami ibunya.
"Ibu saya ditersangkakan dan ditahan. Karena kasus yang direkayasa oleh oknum Polres Nias Selatan. Tolong pak,"kata anak berbaju hijau putih, sambil menangis, dilihat Senin (22/5/2023).
Sambil menangis, anak ini bercerita kalau ibunya seorang janda sejak lima tahun lalu dan dia memiliki empat orang adik lainnya yang harus dirawat.
Sementara jika ibunya ditahan, maka tak ada yang mengurus ia dan adik-adiknya.
"Bapak saya meninggal 5 tahun lalu, mama pun janda miskin. Tidak ada yang menolong kami. Tolong kami. Tolong kami,"ucapnya.
AKBP Reinhard bersedia menjadi penjamin Erlina Zebua, janda 5 anak yang ditahan di Kejari usai pelimpahan yang dilakukan Polisi ditangguhkan.
Ia mengatakan, pengajuan penangguhan tersebut dilakukan agar Erlina dapat bebas merawat kelima anaknya.
"Saya selaku Kapolres Nisel siap menjadi penjamin agar terdakwa Erlina Zebua bisa ditangguhkan sehingga dapat merawat kelima anaknya tersebut," kata Kapolres Nias Selatan AKBP Reinhard H Nainggolan, dalam keterangan tertulisnya, dilihat, Senin (22/5/2023).
Menurut Reinhard, dua anak Erlina Zebua kini dalam keadaan sakit.
Keduanya sempat dibawa berobat ke klinik Polres Nias Selatan untuk mendapatkan perawatan intensif.
"Kami kedatangan tamu tadi dari anak ibu EZ, setelah kami lihat keadaannya ternyata dua dari lima anak ibu EZ dalam keadaan sakit demam, saat ini dua dari kelima anak terdakwa EZ sedang dirawat di klinik Polres Nias Selatan untuk mendapatkan perawatan intensif," imbuhnya.
Kapolres Dairi AKBP Reinhard Nainggolan Dicopot Usai Pukul 2 Anggotanya
Kapolda Sumatera Utara Irjen Agung Setya mencopot Kapolres Dairi AKBP Reinhard Nainggolan dari jabatannya.
Diketahui bahwa Reinhard memukul dua anggotanya, Bripka David Sitompul dan Bripka Hendrik Simatupang, hingga masuk rumah sakit.
"Mulai hari ini, saya menugaskan AKBP Roni Nikolas untuk sementara memimpin jalannya kegiatan operasional dan pembinaan di Polres Dairi," ujar Agung lewat video yang diunggah di akun Instagram @poldasumaterautara, Kamis (31/8/2023).
Agung mengatakan, saat ini Reinhard masih menjalani pemeriksaan.
"Terkait dengan kejadian di Polres Dairi, hari ini masih dilakukan pemeriksaan terhadap AKBP RHN," ujar Agung, dilansir Kompas.
Sebelumnya diberitakan, Kapolres Dairi AKBP Reinhard Nainggolan memukul dua anggotanya, Bripka David Sitompul dan Bripka Hendrik Simatupang, hingga masuk rumah sakit.
Pemukulan yang terjadi pada 28 Agustus itu berawal saat Reinhard melihat tidak ada yang berjaga piket sekitar pukul 04.00 WIB.
Reinhard kemudian memanggil petugas piket lewat handy talky, tetapi tidak ada jawaban.
Dia kemudian mengumpulkan semua anggota, termasuk David dan Hendrik, hingga pemukulan tersebut terjadi.
(TRIBUNNEWSWIKI)