TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tiga anggota Polri ditangkap terkait kasus penangkapan teroris di Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi sendiri masih enggan banyak berbicara soal penangkapan ini.
Namun demikian, dirinya bakal mengungkap penangkapan ini ke publik.
"Nanti sore, kami rilis awal," ujar Hengki kepada wartawan, Jumat (18/8/2023), dikutip dari Kompas.com.
Diberitakan, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyebutkan, karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berinisial DE telah ditetapkan menjadi tersangka teroris.
DE diduga memiliki akun marketplace atau platform yang menjadi tempat untuk para penjual senpi berkumpul.
"Masalah marketplace itu adalah kamuflase memang, kalau saya bicara dengan penyidik kita menyimpulkan memang itu sebagai sarana dia untuk mencari uang juga, tapi juga untuk menyamarkan aktivitasnya terkait dengan barang-barang (senjata api) ini," kata Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/8/2023).
Aswin mengungkapkan, DE menjual mainan-main yang berkaitan dengan alat militer di marketplace itu.
Maka, diduga bahwa marketplace tersebut dipakai sebagai alat kamuflase melakukan perdagangan senpi ilegal.
Kemudian, DE ditangkap tak jauh dari rumahnya di Jalan Raya Bulak Sentul, RT 07 RW 27, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Senin siang.
Beberapa senjata api, ratusan peluru, ponsel, laptop, kamera, dan bendera yang terafiliasi ISIS diperlihatkan di teras rumah DE.
Baca: Mengenal ISIS-K, Kelompok Militan yang Berpotensi Ancam Jiwa Warga Afghanistan di Bandara Kabul
Aswin mengungkapkan, DE adalah pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Dirinya juga aktif melakukan propaganda jihad di media sosial dengan memberikan motivasi berjihad dan menyerukan agar bersatu melalui Facebook.
DE pernah membuat unggahan Facebook berupa poster digital berbahasa Arab dan Indonesia kepada pimpinan ISIS yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)
