Rasa curiga terus menghantuinya.
Dia akhirnya menyuruh sang istri untuk meminta bantuan saudara di Jakarta untuk mencari tahu keberadaan Zidan.
"Sampai Kamis tetap tidak aktif, akhirnya saya merasa curiga pikiran tidak enak. Akhirnya saya ke istri saya menyuruh menyuruh saudara-saudara saya di Jakarta untuk mengunjungi indekos Zidan," urai dia.
Sejak Rabu Shobiri sudah merasakan perasaan tak enak yang mengakibatkan dirinya tidak bisa tidur.
Selain keluarga di Jakarta, dirinya juga sempat meminta pertolongan dari pemilik indekos agar mengunjungi kamar kos Zidan.
"Malam Kamis saya tidak bisa tidur mulai jam 10.00 jam 01.00 menghubungi pemilik kos. Saya minta tolong dilihatkan anak saya, sudah dua hari tidak kontak saya. Akhirnya dia (pemilik kos) ketuk pintu kosan anak saya tapi tidak ada respon," urai dia.
Diketahui, Zidan tewas dibunuh seniornya yang bernama Altafasalya Ardnika Basya (23).
Pembunuhan tersebut dilakukan di indekos korban di Kukusan, Beji, Depok pada Rabu (2/8/2023), pukul 18.00. Jenazah ditemukan pada Jumat (5/8/2023).
(TRIBUNSTYLE/TRIBUNNEWSWIKI)
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul KETAKUTAN Mahasiswa UI Usai Bunuh Juniornya, Mimpi Didatangi Korban hingga Berniat Bunuh Diri dan Tuntut Keadilan, Ayah Mahasiswa UI Minta Pembunuh Anaknya Dihukum Mati, 'Harus Tidak Ada Nyawanya'