PUPUS Cita Orangtua Lihat Naufal Zidan Jadi Dubes Seperti Lyudmila Vorobieva: AAB Harus Dihukum Mati

Keluarga Muhammad Naufal Zidan meminta mahasiswa Sastra Rusia Universitas Indonesia (UI) Altafasalya Ardnika Basya dihukum mati.


zoom-inlihat foto
Muhmammad-Naufal-Zidan-dan-dubes-rusia.jpg
Facebook/Elfira Rustina
Mahasiswa Sastra Rusia Universitas Indonesia (UI), Muhmammad Naufal Zidan berfoto bersama dengan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva.


"Itu baru adil bagi saya seperti itu," lanjutnya.

Baca: Mengenal Sosok Mariana, Wanita 41 Tahun yang Nikah dengan Kevin Remaja 16 Tahun, Ternyata Kaya Raya

Hal senada juga diungkapkan oleh paman korban, Faiz Rafsanjajni (36).

Ia tak terima keponakannya tersebut tewas mengenaskan di tangan seniornya sendiri.

"Sebagai perwakilan keluarga, kami tidak terima peristiwa ini. Dia sudah jauh-jauh tinggalkan keluarga, tiba-tiba dapat kabar meninggal. Saya secara pribadi tidak terima," kata Faiz di Mapolres Metro Depok, Sabtu.

"Saya yakin keluarga pelaku, kalau anaknya digituin juga, tidak akan terima," ucapnya.

Faiz mengungkapkan bahwa Muhammad Naufal Zidan merupakan sosok anak yang baik.

Naufal, kata Faiz, tak pernah terlambat dalam mengerjakan salat 5 waktu.

"Anaknya baik. Salat lima waktu tidak pernah telat," kata dia

"Didikan orang tuanya soal salat lima waktu kencang," lanjutnya.

Selain itu, Naufal juga merupakan anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya.

Baca: Jadwal Siaran Langsung FC Dallas vs Inter Miami: Kick Off, Prediksi, Tayangan TV Link Live Streaming

Selama tinggal di Jakarta untuk kuliah, Naufal selalu memberi kabar kepada ayah dan ibunya.

"Dia selalu melaporkan kegiatan hariannya di kampus di grup WhatsApp keluarga," ujar Faiz.

Faiz sendiri juga mengenal Naufal sebagai anak yang rendah hati dan mudah bergaul.

Bahkan, Naufal sudah menganggap Altaf seperti kakaknya sendiri.

Oleh karena itu, Faiz pun tak habis pikir kepada pelaku yang tega membunuh Naufal.

"Dia mudah bergaul. Pelaku saja sudah dianggap abangnya sendiri," ujarnya.

"Makanya saya tidak habis pikir, kok tega ya sampai hati membunuh korban," kata dia.

Faiz mengaku bertemu terakhir dengan korban saat dia masih berusia 3 tahun.

"Saya terakhir ketemu saat dia umur 3 tahun. Kita kan tinggal di Jakarta, dia di Probolinggo," ungkapnya.

Ketika mendengar Naufal masuk UI, lanjut Faiz, kita senang karena tidak semua orang bisa masuk UI.

"Teman-teman tahulah, tidak gampang masuk UI. Teman-teman sendiri kan bisa menilai," ujarnya.

Sebagai perwakilan dari pihak keluarga, Faiz berjanji akan mengawal kasus ini.

"Kami minta pelaku dihukum semaksimal mungkin sesuai pasal 340. Kami minta pelaku dihukum mati," pungkasnya.

(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)

Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini





Penulis: Rakli Almughni
BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved