Apa Itu Malam Satu Suro ? Simak Fakta, Mitos, dan Amalan Sunah yang Dianjurkan

Berikut Tribunnewswiki rangkum informasi terkait apa itu Malam Satu Suro, baca lengkapnya di sini


zoom-inlihat foto
Disney-Hotstar-Film-Satu-Suro-Disney-Hotstaro-yan.jpg
Disney+ Hotstar
Film Satu Suro


Allah pun mencela perbuatan mereka ini, sebegaimana pernah dijelaskan dalam firman-Nya,

وَقَالُوا مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا إِلَّا الدَّهْرُ وَمَا لَهُمْ بِذَلِكَ مِنْ عِلْمٍ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ

“Dan mereka berkata: ‘Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa (waktu)’, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.” (QS. Al Jatsiyah [45] : 24).

Perbedaan Malam 1 Suro dan 1 Muharram

Secara umum, 1 Muharram dan Malam 1 Suro adalah sama.

Yang membedakan keduanya hanyalah dalam hal penyebutan dan tradisi yang mengiringinya.

Jika 1 Muharram adalah penanda tahun baru hijriah, 1 Suro adalah tradisi serupa dalam budaya Jawa.

Sebagaimana dicatat Muhammad Solikhin dalam Misteri Bulan Suro: Perspektif Islam Jawa (2010), kata “Suro” sendiri berasal dari bahasa Arab “Asyura” yang artinya sepuluh.

Ilustrasi 1 Muharram
Ilustrasi 1 Muharram (Freepik)


Yang dimaksud dengan Asyura adalah hari ke sepuluh pada bulan Muharram.

Sementara dalam hal tradisi, jika dalam Islam malam 1 Muharram dimaknai dengan penuh kesucian, budaya Jawa justru sebaliknya.

Malam 1 Suro dimaknai sebagai malam sakral, penuh mistis.

Sehingga dalam menyambutnya, berbagai upacara-upacara peringatan penuh klenik dilakukan.

Malam 1 Suro dimaknai sebagai malam mistis tak terlepas dari beberapa faktor yang melatarbelakanginya.

Muhammad Solikhin, misalnya, berpandangan, faktor terpenting yang menyebabkan bulan Suro dianggap sakral adalah budaya keraton.

Ia menulis, keraton sering mengadakan upacara dan ritual untuk peringatan hari-hari penting tertentu, salah satunya peringatan Malam 1 Suro.

Peringatan ini pada akhirnya terus diwariskan dan dilanjutkan dari generasi ke generasi.

Lebih lanjut, terkait mengapa Malam 1 Suro dimaknai secara mistis, pengajar Sastra Jawa di Universitas Indonesia Prapto Yuwono memberi penjelasan.

Hal ini adalah imbas dari politik kebudayaan dari Sultan Agung dari Kerajaan Mataram Pada kurun 1628-1629.

Kala itu, Mataram mengalami kekalahan dalam penyerbuannya ke Batavia, yang akhirnya membuat Sultan Agung melakukan evaluasi.

Setelah penyerbuan itu pula, pasukan Mataram yang menyerang Batavia telah terbagi ke dalam pelbagai keyakinan seiring semakin masifnya Islam di tanah Jawa.

Kondisi tersebut akhirnya membuat pasukan Mataram tidak solid.

Kemudian, untuk merangkul semua golongan yang terbelah, Sultan Agung menciptakan kalender Jawa-Islam dengan pembauran kalender Saka dari Hindu dan kalender Hijriah dari Islam.

Kesakralan Malam 1 Suro juga juga tak terlepas dari komposisi sosiologis masyarakat Jawa yang masih sangat bersifat paganistik Hindu.

Bahkan, nuansa animisme dan dinamisme masih terlihat sangat kental.

Hal tersebut terlihat dengan adanya berbagai macam sesaji yang digunakan dalam pelaksanaan prosesi peringatan.

(TRIBUNJAKARTA/TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ka)

 





BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Wan An (2012)

    Wan An adalah sebuah film pendek karya sutradara
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved