Diduga Tipu Tukang Bubur hingga Rp310 Juta, Kapolsek di Cirebon Dicopot dari Jabatannya

Seorang kapolsek di Cirebon dicopot dari jabatannya karena diduga menipu tukang bubur.


zoom-inlihat foto
Ilustrasi-GrafisTribun-Videocom.jpg
Ilustrasi Grafis/Tribun-Video.com
Ilustrasi polisi


TRIBUNNEWSWIKI.COM - AKP Supai Warna dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Kepolisian Sektor Mundu, Cirebon, lantaran diduga terlibat penipuan terhadap seorang tukang bubur.

Korban penipuan itu bernama Wahidin dan mengaku rugi hingga Rp310 juta.

"Saat ini Saudara SW sendiri sudah dimutasi dari Polsek Mundu. Yang bersangkutan saat ini menjalani pemeriksaan pidana maupun kode etik," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo di Bandung, Minggu (18/6/2023), dikutip dari Kompas.com yang mengutip Antara.

Berdasarkan keterangan Ibrahim, korban diduga ditipu dengan janji akan dibantu meloloskan orang dalam seleksi penerimaan anggota Polri.

Korban disebut telah meminta pertanggungjawaban Supai sejak 2021. Namun, dia tak kunjung mendapatkan kejelasan.

Kemudian, pada Februari 2023 kasus dugaan penipuan itu dilaporkan kepada Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Jabar.

Baca: Anaknya Dijanjikan Masuk Polri, Tukang Bubur Kena Tipu Oknum Polisi dan PNS hingga Rugi Rp310 Juta

Ibrahim mengatakan sudah ada empat orang yang diperiksa dalam kasus dugaan penipuan itu..

"Untuk laporan di Propam-nya sendiri dilaporkan pada tanggal 23 Februari 2023 dan juga sementara berproses. Namun, karena ini terkait dengan pidana sehingga sidang kode etiknya dilaksanakan menunggu hasil putusan pidananya, kami menyikapi secara tegas dan objektif," ujarnya.

Dia menyayangkan adanya personel kepolisian yang menjadikan rekrutmen anggota Polri sebagai modus penipuan.

Ibrahim mengklaim proses rekrutmen itu amat ketat dan tidak bisa dipengaruhi oleh siapa pun.

Dia juga memintamasyarakat untuk tidak percaya kepada siapa pun yang menjanjikan bisa meloloskan seseorang dalam rekrutmen Polri tanpa melewati aturan yang berlaku.

Menurut Ibrahim, jika ada pihak yang menjanjikan, pihak itu dipastikan berbohong.

Baca: Sosok Aipda Paimbonan, Polisi yang Tewas dengan Luka Tembak di Kepala saat Dalam Mobil di Musi Rawas

Kronologi

Dikutip dari Tribun Cirebon, penipuan tersebut berawal saat AKP SW menjanjikan anak pertama Wahidin lulus pada penerimaan Bintara Polri tahun 2021/2022.

Wahidin diminta AKP SW untuk menyetorkan uang Rp20 juta. Transaksi itu bahkan dilakukan di Mapolsek Mundu dan dibantu seorang PNS dari Mabes Polri.

Setelah beberapa jam menyetor, Wahidin kembali dimintai uang Rp100 juta oleh AKP SW. Wahidin yang kebingungan lantas menggadaikan sertifikat rumah demi melancarkan cita-cita anaknya menjadi polisi.

Permintaan uang itu rupanya terus berlanjut dengan dalih biaya bimbingan hingga psikotes. Wahidin sudah dimintai uang oleh AKP SW dengan total sekitar Rp310 juta.

Wahidin sempat melaporkan AKP SW kepada polisi. Namun, AKP SW diduga mempermainkan Wahidin dengan membuat laporan palsu. Dalam laporan disebutkan bahwa seorang PNS berinisial NY telah menipu Wahidin, bukan AKP SW.

Kasus ini sedang ditangani oleh Polres Cirebon.

Baca: Sosok Polisi yang Lempar Bubur Panas ke Istri, Selingkuh dan Punya 12 Video Tak Senonoh Bareng Janda

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang polisi di sini.





BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved