Viral Balita 3 Tahun Positif Narkoba Gara-gara Diberi Air Mineral Tetangga, Awalnya Dikira Kesurupan

Kejadian ini bermula saat balita 3 tahun tersebut meminum air mineral dari tetangganya yang ternyata mengandung sabu


zoom-inlihat foto
Kolase-TribunKaltimco.jpg
Kolase TribunKaltim.co
Ilustrasi hasil pemeriksaan balita di Samarinda positif narkoba - Inilah kronologi balita tiga tahun di Samarinda Utara, Kalimantan Timur positif narkoba, hingga polisi amankan tetangga korban.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Masyarakat kembali digegerkan dengan balita yang positif narkoba.

Awalnya balita 3 tahun di Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur ini dikira kesurupan.

Kejadian ini bermula saat balita 3 tahun tersebut meminum air mineral dari tetangganya.

Ternyata, air mineral tersebut mengandung sabu.

Hal ini juga sudah dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Yusuf Sutejo.

Ia mengkonfirmasi adanya kabar pelaporan terduga pelaku ke Polresta Samarinda.

"Masih dilidik (penyelidikan) dan masih ditunggu laporannya," ujar Kombes Yusuf, dilansir Kompas, Minggu (11/6/2023).

Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim Rina Zainun mengungkapkan kronologi balita tersebut terinfeksi narkoba.

Baca: SOSOK Andi Irfan Syafruddin, Kepala Kejari Madiun yang Dicopot Gegara Pakai Narkoba Jenis Sabu

Baca: Dua Oknum TNI Kurir Sabu 75 Kg Menangis dan Bersujud Usai Lolos dari Pidana Mati

Kejadian bermula saat korban bersama ibunya berkunjung ke rumah tetangga untuk mencabutkan uban di rambut tetangganya, pada Selasa (6/6/2023).

Tidak berselang lama, korban mengaku haus dan meminta minum pada ibunya.

"Nah, akhirnya ngomonglah dengan tetangganya yang punya rumah untuk minta minum," kata Rina kepada Kompas.com, Minggu (11/6/2023).

Tetangga itu kemudian mengambilkan botol air mineral yang isinya hanya tinggal setengah untuk diberikan kepada anak tersebut.

Selesai mencarikan uban dari rumah tetangganya, N dan ibunya pulang ke rumah.

Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC-PPA) Kaltim saat menunjukan hasil tes urine dari bocah tiga tahun yang diduga dicekoki air bercampur sabu, Jumat (9/6/2023) lalu.
Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC-PPA) Kaltim saat menunjukan hasil tes urine dari bocah tiga tahun yang diduga dicekoki air bercampur sabu, Jumat (9/6/2023) lalu. (TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA)

Saat malam hari, orangtua N merasa heran melihat balitanya. Anak tersebut biasanya tidur pukul 7 malam. Namun waktu itu, ia masih bangun pukul 10 malam bahkan hingga Subuh.

"Anak ini malah berbicara sendiri ngoceh sendiri, munguti-mungutin sampah di ambal (karpet anyaman), merobekin tisu, tidak mau minum, tidak mau makan," lanjut Rina.

Akhirnya, Rabu (7/6/2023) pukul 04.58 Wita, sang ibu bertanya ke tetangganya air apa yang diberikan ke anaknya.

Tetangga menjawab bahwa itu air yang dibawa dari warung. Namun, komunikasi mereka terputus karena tidak ada jawaban lagi.

Ibu N kemudian curhat melalui akun Facebook miliknya terkait kondisi anaknya. Selanjutnya TRC PPA Kaltim melihat unggahan tersebut dan menemui orangtua balita N.

Rabu sore (7/6/2023), Rina dan TRC PPA menemui orangtua N untuk menanyakan kondisi anaknya.
Ibu N menyebutkan anaknya mengeluarkan banyak keringat, selain itu keringat di kepala menimbulkan bau.

Balita N juga terus-menerus mengoceh, tidak mau tidur, makan dan minum, serta lebih akitif daripada sebelum meminum air dari tetangganya.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved