Kuota Terbatas, SPBU Diizinkan Batasi Pembelian Pertalite

Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan, pihaknya saat ini memang masih menanti Revisi Peraturan Presiden (Perpres) 191/2014


zoom-inlihat foto
KOMPAScomNur-Jamal-Shaid0.jpg
KOMPAS.com/Nur Jamal Sha'id
Ilustrasi SPBU Pertamina


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) membenarkan tentang adanya SPBU yang melakukan pembatasan terhadap pembelian Pertalite selama masa Libur Lebaran 2023.

Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan, pihaknya saat ini memang masih menanti Revisi Peraturan Presiden (Perpres) 191/2014 yang mengatur tentang pembatasan volume pembelian Pertalite.

Namun demikian, BPH Migas mengizinkan Pertamina untuk mengatur pembelian Pertalite sesuai kuota masing-masing daerah operasi.

"Masing-masing daerah punya kuota masing-masing jadi kami meminta kepada daerah untuk mengamankan kuota tersebut jadi kami mempersilahkan bagaimana mereka mengatur supaya kuotanya cukup," kata Erika dalam Konferensi Pers, Selasa (2/5/2023), dikutip dari Kompas.com.

Menurutnya, setiap daerah punya ketentuan masing-masing.

Sebagai contoh, ada yang membatasi volume pembelian maksimum sebesar Rp 150.000, ada yang Rp 400.000.

"Kalau daerah merasa itu perlu untuk menjaga kuota cukup sampai akhir tahun, itu dipersilahkan," jelas Erika.

Sementara itu, SVP Retail Fuel Sales Pertamina Patra Niaga Pramono mengatakan, pembatasan bisa saja dilakukan sebagai strategi untuk mengurai antrean kendaraan di SPBU.

"(Jika) kondisi sudah cukup padat sehingga di lokasi tertentu ada pembatasan," jelas Pramono dalam kesempatan yang sama.

Hanya saja, Pramono menegaskan kebijakan ini berbeda dengan program subsidi tepat yang kini tengah digalakkan Pertamina khusus untuk Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar atau solar subsidi.

Tips Penting Tetap Irit BBM

Telah menjadi kabar yang hangat diperbincangkan terkait dengan naik harga dan pembatasan konsumsi bahan bakar, bikers perlu mempertimbangkan untuk memilih moda transportasi motor yang lebih hemat sehingga nyaman digunakan untuk mobilisasi sehari – hari.  

Pilihan menghemat jadi sebuah keputusan bijaksana dan cara yang paling mudah diadaptasi untuk dilakukan pada situasi ini.

Merubah gaya berkendara agar bisa mencapai angka konsumsi bbm/liter yang irit menjadi solusinya selain mengganti kendaraan harian dengan yang lebih irit konsumsi bahan bakar.  

Poin utama berkendara irit adalah memanfaatkan setiap bahan bakar yang dirubah menjadi energi putar oleh mesin murni hanya untuk berpindah atau bergerak.

Dan bikers membiasakan diri dengan cara menjalankan motor dengan rpm serendah mungkin dan durasi waktu seminim mungkin dan berada dalam jangkauan kecepatan yang memiliki kehematan maksimal. 

Oke Desiyanto selaku Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah menyarankan agar memanfaatkan indikator irit berkendara (ECO indicator) sebagai notifikasi jika kecepatan dan bukaan gas masuk dalam jangkauan penghematan serta mengaktifkan fitur ISS (idling Stop System). 

Ilustrasi safety riding
Ilustrasi safety riding (Astra Honda Motor)

Bikers Honda tidak perlu khawatir karena Honda memasarkan motor yang memiliki konsumsi BBM terbilang paling irit.

Pada tipe bebek/cub seperti Honda Revo pemakaian BBMnya 59,8 km/liter, sedangkan untuk tipe matik seperti Honda Beat pemakaian BBMnya 60,6 km/liter.  

Angka diatas menggunakan metode pengujian ECE R40 Euro 3 dimana teknik pengujiannya dari kondisi idling, akselerasi awal, akselerasi menengah, kecepatan tinggi, menarik gas dari kecepatan 0 km/jam hingga kecepatan tertentu bahkan tertinggi 90km/jam, dan ditahan dari 8 detik hingga 20 detik dengan total pengujian 400 detik menggunakan siklus tertentu untuk menguji emisinya.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Sosok Ketiga: Lintrik

    Sosok Ketiga: Lintrik adalah sebuah film horor Indonesia
  • Film - Solata (2025)

    Solata adalah sebuah film drama Indonesia yang dibintangi
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved