Terungkap Detik-detik Terakhir Tewasnya Kasat Narkoba Polres Jaktim, Ada 6 Panggilan Telepon

AKBP Buddy tewas setelah tertabrak kereta di pelintasan rel kereta Km 12+400, Jatinegara, Jakarta Timur pada Sabtu (29/4/2023) pagi.


zoom-inlihat foto
Ist-TribunJakartacomBima-Putra.jpg
Ist, TribunJakarta.com/Bima Putra
Kepala Satuan Narkoba Polres Jakarta Timur, AKBP Buddy Alfrits Towoliu (kiri) dan evakuasi jenazah Buddy di Pulogadung, Jakarta Timur, Sabtu (29/4/2023) (kanan)


"Kemudian, saksi melihat korban berjalan ke rel jalur tiga atau TKP yang akan dilewati oleh kereta api. Selanjutnya, korban tertabrak dan meninggal dunia sekira pukul 09.31," ucap Leonardus.

Enam panggilan telepon

Leonardus menyebutkan, ada enam panggilan yang tercatat sebelum AKBP Buddy meninggal dunia.

Berdasarkan data panggilan di handphone AKBP Buddy pada saat kejadian, diketahui berasal dari nomor yang dikenal.

"Terkait telepon tadi sudah terjawab Puslabfor hanya ada 6 itu semua dikenal, itu bersama istri (kami buka handphonenya) kemarin waktu di rumah duka," ujar Leonardus.

Sementara itu, Kabid Fiskomfor Puslabfor Polri, Kombes Supiyanto menjelaskan, aktivitas panggilan dari handphone milik korban telah diperiksa menggunakan metode logical dan live analysis.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, terdapat enam panggilan dari handphone milik korban saat hari kejadian.

"Ada enam aktivitas panggilan pada hari kejadian, tiga panggilan keluar, dua missed call, dan satu panggilan masuk," ujar Supiyanto.

"Aktivitas panggilan pertama kali terekam pada pukul 06.55.03 WIB, jadi di pagi hari kemudian panggilan terakhir terekam pada pukul 09.29.26 WIB. Di mana panggilan terakhir ada komunikasi selama 38 detik," sambung Supiyanto.

Saat ini barang bukti masih ada di Puslabfor untuk pemeriksaan lanjutan dengan metode full file system.

"Ini memerlukan waktu minimal untuk instalasi adalah 11 jam, sedang berjalan sehingga hasilnya belum bisa disampaikan," pungkas dia.

Tak ada kandungan narkotika dan alkohol

Kabid Kimbiofor Puslabfor Polri, Kombes Wahyu Marsudi mengatakan, tidak ditemukan adanya kandungan narkoba maupun alkohol pada jasad AKBP Buddy.

Wahyu menuturkan, pemeriksaan tersebut berdasarkan enam barang bukti yang dikirimkan penyidik kepada Puslabfor Polri.

Barang bukti tersebut antara lain empat plastik berisi darah almarhum, satu wadah berisi urin, satu bungkus plastik berisi potongan hati almarhum.

Kemudian, juga ada satu wadah berisi rambut almarhum, plastik berisikan kuku tangan sebelah kanan, dan plastik berisi kuku tangan sebelah kiri korban.

"Seluruh barang bukti yang kita terima dari penyidik terkait dengan darah korban, urine, potongan hati, rambut kuku kanan dan kiri, semuanya tidak terdeteksi adanya narkoba, alkohol, pestisida, arsenik, dan sianida," ujar Wahyu.

Pemeriksaan biologis tubuh korban yang dilakukan tim Puslabfor Polri, hanya untuk memeriksa secara pestisida, arsenik, sianida, alkohol, serta narkoba.

Dalam lima pemeriksaan tersebut, semua hasilnya negatif atau tidak terkandung dalam tubuh korban.

"Karena permintaan penyidik, maka di sini kami membatasi pemeriksaan yakni dengan pestisida, arsen, sianid, alkohol, dan narkoba," jelas Wahyu.





Halaman
123
BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved