- Sekresi hormonal
- Penyimpanan
Di awal abad ke-20, psikolog Heinrich Klüver dan ahli bedah saraf Paul C. Bucy mempelajari monyet dengan lesi lobus temporal yang mencakup amigdala dan mengamati perubahan dalam perilaku emosional, makan, dan perilaku seksual.
Studi selanjutnya menetapkan bahwa amigdala adalah struktur kritis yang menengahi efek tersebut.
Hubungan Amygdala dan Stress
Saat stres melanda, amigdala mengirim pesan pada kelenjar endokrin untuk mengeluarkan sejumlah bahan kimia dimulai dengan pelepasan CRF (corticotrophin-releasing factor.
Kemudian diakhiri dengan membanjirnya hormon-hormon stres terutama kartisol.
Bahan kimia tersebut tinggal di dalam tubuh berjam-jam.
Padahal setiap kali kejadian yang mengesalkan berikutnya hormon-hormon tersebut terus diproduksi, sehingga terjadilah penumpukan hormon stres.
Penumpukan tersebut membuat amigdala menjadi detonator sangat peka siap membajak akal sehat menjadi naik pitam maupun panik hanya karena provokasi hal-hal yang gampang (Goleman, 1999).
Satu diantara dampak dari horman stres terlihat pada aliran darah, ketika denyut jantung naik.
Darah yang seharusnya mengalir deras justru terhalang masuk ke pusat-pusat kognitif otak.
Kartisol mencuri energi dari bagian memori kerja otak dan mengalihkannya ke perasaan.
Saat kadar kartisol sedang meninggi, orang lebih mudah berbuat salah, sulit berkonsentrasi, dan tidak mampu mengingat dengan baik (Wolkowitz dkk dalam Goleman, 1999).
Dalam situasi ketakutan amygdala memicu dikeluarkannya neurotransmitter norepinephrine.
Hal ini bermanfaat meningkatkan reaksi dari daerah utama otak sehingga panca indra lebih siaga.
Amygdala juga mengirim pesan ke batang otak sehingga memunculkan ekspresi takut, ketegangan, meningkatkan laju detak jantung yang meninggikan tekanan darah.
Tak hanya itu, dia juga membuat nafas menjadi lebih cepat dan dangkal.
Amygdala mengirim pesan ke semua bagian dari otak sehingga memancing emosi apakah hendak melawan atau berlari berari menghindar.
LeDoux mengindikasikan bahwa aliran informasi diterima dari panca indra terpecah menjadi dua jalur, satu jalur menuju ke thalamus berlanjut ke neo cortex.