Sidang Kasus Suap Trump Berpotensi Ditunda hingga setelah Pilpres AS 2024

Politikus Partai Republik ini dikabarkan bakal menghadapi lebih dari 30 tuduhan terkait dengan pelanggaran bisnis.


zoom-inlihat foto
Para-pendukung-mantan-Presiden-Amerika-Serikat-Donald-Trump.jpg
GIORGIO VIERA / AFP
Para pendukung mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menggelar aksi unjuk rasa di Mar-a-Lago Club, Florida, (21/3/2023). Trump didakwa dalam kasus dugaan pemberian uang tutup mulut kepada seorang bintang film dewasa.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sidang kasus suap yang membelit mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berpotensi ditunda hingga setelah pilpres 2024.

Trump dituding menyuap atau memberikan uang tutup mulut kepada Stormy Daniels, bintang film dewasa asal AS.

Kini Trump mencetak sejarah dengan menjadi mantan Presiden AS pertama yang mendapat dakwaan kasus pidana. Namun, dia membantah telah melakukan tindak pidana.

Politikus Partai Republik itu dikabarkan bakal menghadapi lebih dari 30 tuduhan terkait dengan pelanggaran bisnis.

Trump diperkirakan bakal menyerahkan diri kepada pihak berwenang. Pembacaan dakwaan terhadap dia kemungkinan terjadi hari Selasa pekan depan.

Namun, Trump dikenal suka menunda proses hukum terhadap dia. Tim pengacaranya diperkirakan bakal berusaha menunda sidang hingga setelah pilpres AS 2024.

Baca: Skandal Trump dengan Bintang Film Dewasa yang Berujung Dakwaan terhadap Dia

Suami Melania itu terus mengklaim bahwa dakwaan yang dihadapinya adalah bukti keberpihakan pemerintah federal dan lembaga kehakiman dalam bidang politik.

Karena Trump tidak menghadapi dakwaan pemberontakan dalam kasus suap terhadap Daniels, dia tidak bisa dicegah untuk kembali mencalonkan diri sebagai orang nomor satu di AS.

Baca: Trump Jadi Mantan Presiden AS Pertama yang Didakwa dalam Kasus Pidana

"Suatu dakwaan sama sekali bukan penghalang untuk pemilihan kembali. Pengacara Trump bahkan bisa meminta sidang ditunda hingga setelah pilpres dan kemungkinan hingga setelah dia menjabat lagi di Gedung Putih," kata Ambrosio Rodriguez, pengacara kasus pidana di Los Angeles, dikutip dari Newsweek, (1/4/2023).

"Apakah permintaan itu akan dikabulkan adalah perkara lain, dan mustahil menganggap keputusan semacam itu bakal membuat rumit kasus itu," kata dia menjelaskan.

Menurut data dari lembaga peradilan di New York, pada tiga kuarter pertama tahun 2022, rata-rata kasus pidana di Manhattan memerlukan waktu di atas 900 hari dari proses dakwaan hingga putusan pengadilan.

Apabila jangka waktu ini diterapkan dalam kasus Trump, sidang bisa diundur hingga setelah pilpres yang digelar bulan November 2024.

Selain itu, belum pernah terjadi kasus dakwaan terhadap Presiden AS sebelumnya. Hal ini diperkirakan bisa membuat proses hukum menjadi lebih lama.

Baca: Terancam Ditangkap karena Skandal Uang Tutup Mulut, Trump Dibela Presiden Meksiko

Jurnalis David Shuster memperkirakan sidang Trump kemungkinan tidak akan digelar hingga lebih dari satu tahun mendatang.

"Ketika Kejaksaan Manhattan mengajukan kasus pidana pajak terhadap perusahaan Trump, diperlukan 15 bulan agar sidang digelar," kata Shuster.

Jika jangka waktu yang sama diterapkan pada kasus Trump, kemungkinan tidak ada sidang hingga setelah pilpres mendatang.

Dalam pernyataannya, Trump menuding proses penyelidikan terhadap dia sebagai "persekusi politik dan campur tangan dalam pemilihan".

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang Donald Trump di sini.

 





BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved