Media Besar Inggris Minta Maaf karena Pendirinya Terlibat dalam Perbudakan

Scott Trust Limited yang kini memiliki The Guardian mengaku akan menjalankan program restorative justice.


zoom-inlihat foto
Permintaan-maaf-The-Guardian.jpg
Tangkapan layar laman The Guardian
Permintaan maaf The Guardian karena pendirinya terlibat dalam perbudakan.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - The Guardian, media besar di Inggris, meminta maaf karena pendirinya pernah terlibat atau berperan dalam kasus perbudakan transatlantik.

Scott Trust Limited yang kini memiliki The Guardian mengaku akan menjalankan program restorative justice.

Perusahaan disebut akan menggelontorkan dana senilai lebih dari 10 juta euro atau sekitar Rp163 miliar. Dana itu ditujukan untuk para keturunan masyarakat yang punya kaitan dengan pendiri The Guardian.

Sebelumnya, ada penelitian yang dilakukan tahun 2020 silam untuk menyelidiki apakah John Edward Taylor selaku pendiri surat kabar itu terkait dengan kasus perbudakan. Hasil penelitian itu diterbitkan hari Selasa, (28/3/2023), dan mengungkap bahwa Tyalor dan para pendukungnya terlibat dalam perbudakan.

Keterlibatan itu terjadi melalui industri tekstil. Taylor punya kerja sama bisnis di perusahaan produksi katun bernama Oakden & Taylor dan perusahaan perdagangan katun bernama Shuttleworth, Taylor & Co yang mengimpor katun yang dihasilkan oleh para budak di Amerika.

Baca: Kecam Perbudakan, Pengunjuk Rasa Lempari Raja Charles III dengan Telur

Para peneliti dari Universitas Nottingham dan Hull mengungkap adanya kaitan antara Taylor dan perkebunan di Sea Islands yang berada di sepanjang pantai South Carolina dan Georgia. Hal itu diketahui lewat buku faktur yang menunjukkan bahwa Shuttleworth, Taylor & Co menerima katun dari daerah itu. Dalam faktur itu tercantum pula nama pemiliki perkebunan dan para budak.

Scott Trust meminta maaf atas "masyarakat terdampak yang diketahui dalam penelitian itu dan keturunan para budak". Selain itu, Scott turut meminta maaf atas sikap editorial yang mendukung industri katun dan eksploitasi para budak.

Baca: Lakukan Perbudakan Seksual, Pemimpin Gereja Besar di Meksiko Dibui 16 Tahun

Dana restorative justice akan digunakan untuk membantu proyek-proyek di wilayah Gullah Geechee dan Jamaika. Scott akan menunjuk seorang direktur program dan membentuk dewan penasihat untuk meninjau program itu.

"The Scott Trust sangat menyesal atas peran John Edward Taylor dan pendukungnya dalam perdagangan katun. Kami mengaku bahwa meminta maaf dan menginformasikan fakta-fakta itu secara transparan hanyalah langkah awal dalam menangani hubungan historis Guardian dengan perbudakan," kata Ole Jacob Sunde, pemimpin The Scott Trust, dikutip dari The Guardian.

The Guardian mengumumkan akan memperluas liputannya tentang masyarakat kulit hitam di Inggris, Amerika Serikat (AS), Karibia, Amerika Selatan, dan Afrika. Media itu berencana merilis format editorial baru agar bisa lebih baik dalam melayani pembaca dari kalangan kulit hitam.

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang perbudakan di sini.





BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved