lihat foto
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Istana Buckingham mengatakan Permaisuri Camilla terkonfirmasi terkena Covid-19 setelah menampakkan gejala demam.
Camilla terpaksa menunda kunjungannya ke sekolah balet di Birmingham hari Selasa ini, (14/2/2023).
Dia sebelumnya dijadwalkan menghadiri peringatan seratus tahun berdirinya sekolah itu. Kemudian, pada hari yang sama dia dijadwalkan berkunjung ke sebuah perpustakaan di Telford.
Camilla juga harus membatalkan kehadirannya dalam berbagai acara di Inggris pekan ini, termasuk perayaan berdiriny Milton Keynes sebagai kota.
Menurut Istana Buckingham, Camilla berada dalam kondisi baik dan kini sedang rehat. Dia kecewa lantaran tidak bisa melakukan aktivitasnya sesuai dengan jadwal.
"Setelah menderita gejala demam, Yang Mulia Permaisuri terkonformasi positif Covid. Dengan menyesal, dia membatalkan semua kehadirannya di depan publik selama pekan ini dan mengirimkan permintaan maafnya yang tulus kepada mereka yang seharusnya menghadiri acara itu," demikian pernyataan dari istana itu dikutip dari The Guardian.
Baca: Sosok Camilla Bowles, Istri Raja Charles III yang Dibenci Karena Dituding Pelakor Keluarga Kerajaan
Sebelumnya, Istana Buckingham menyebut Camilla mengalami "penyakit musiman".
Camilla juga pernah terkena Covid-19 tahun lalu dan harus membatalkan kehadirannya dalam sejumlah acara. Dia kemudian diwakili oleh Putri Kerajaan dalam Festival Cheltenham bulan Maret 2022.
Baca: Pangeran Charles dan Camilla Hadiri Peringatan VE Day, 75 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Pada hari Kamis pekan lalu Camilla sempat mengunjungi Storm Family Centre di Battersea, sebuah lembaha amal yang memabtu korban KDRT di area itu. Dalam pidato singkatnya, Camilla merasa sangat beruntung bisa mengunjungi tempat itu.
Sehari sebelumnya dia dan suaminya, Raja Charles, berkunjung ke Brick Lane di London dan menemui komunitas orang Bangladesh di sana.
Dikutip dari BBC, Camilla kini berusia 75 tahun dan sudah mendapat vaksinasi lengkap. Dia juga mendorong warga Ingris untuk segera mendapatkan vaksi penguat atau booster.
Data terbaru menunjukkan ada sekitar 96 persen orang pada kelompok umur 75—79 yang sudah divaksin. Sebanyak 78,7 persen dari mereka mendapatkan vaksinasi terbaru pada tiga hingga enam bulan lalu.
Baca: Kecam Perbudakan, Pengunjuk Rasa Lempari Raja Charles III dengan Telur
(Tribunnewswiki)
Baca berita lain tentang Inggris di sini.
