Fakta Covid Kraken di Indonesia : Ada 3 Kasus, Ditemukan di Tangerang Selatan, Semua Gejala Ringan

Sejauh ini, sudah ada tiga kasus XBB 1.5 di Tanah Air berdasarkan keterangan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).


zoom-inlihat foto
vaksin-covid-19-virus-corona.jpg
pixabay.com
Ilustrasi wabah Covid-19


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Subvarian Omicron XBB 1.5 atau Kraken telah menyebar di Indonesia.

Sejauh ini, sudah ada tiga kasus XBB 1.5 di Tanah Air berdasarkan keterangan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, kasus pertama kali ditemukan dari orang Polandia yang sedang berada di Indonesia.

Warga asal Polandia tersebut datang ke Jakart tanggal 6 Januari 2023.

Kemudian, berkunjung ke Balikpapan sehari berikutnya, yakni pada tanggal 7 Januari 2023.

Setelah melakukan tes PCR, ia positif Covid-19 subvarian XBB 1.5.

"Kemudian dia (lakukan pemeriksaan) rapid antigen (hasilnya) negatif. Tanggal 11 Januari, dia mau naik kapal jadi PCR sebagai syarat masuk kapal, dan hasilnya positif," ujar Budi, dikutip dari Kompas.com.

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (Pixabay)

Kasus kedua Kraken ditemukan pada seorang wanita berusia 47 tahun yang tinggal di Pamulang, Tangerang Selatan.

Informasi tersebut dikonfirmasi Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu pada Rabu (1/2/2022).

Awalnya, kasus terdeteksi pada tanggal 31 Januari 2021 setelah pemeriksaan laboratorium PCR dan whole genome sequencing (WGS).

"Betul (ada penambahan kasus). Perempuan 47 tahun berdomisili di Pamulang, Tangsel," kata Maxi kepada wartawan, Rabu (1/2/2023).

Baca: PPKM Dicabut, Epidemiolog Ingatkan Potensi Kasus Covid-19 Melonjak Lagi

Wanita itu adalah pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang baru pulang umrah dari Tanah Suci dan sudah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau booster pertama.

Efektivitas vaksin biasanya menurun jika sudah melebihi 6 bulan.

Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, masyarakat yang sudah mendapat vaksin Covid-19 dosis lengkap memang tidak menutup kemungkinan terinfeksi.

Meski demikian, vaksin dapat menurunkan risiko penularan.

Vaksin sangat efektif mencegah sakit berat saat terinfeksi Covid-19.

Tingkat kematian kasus terinfeksi Covid-19 yang sudah mendapat vaksinasi pun lebih rendah.

"Vaksin menurunkan resiko penularan, tapi bukan berarti tidak ada penularan. Terhadap sakit berat dan kematian perlindungan vaksin mencapai lebih dari 95 persen," ucap Nadia, Kamis.

Kasus ketiga bersumber dari kontak erat kasus kedua.

Ada 10 orang yang berkontak erat oleh penderita, dan satu orang positif setelah melakukan tes swab.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved