Rusia Sebut Tank Canggih Kiriman Inggris Akan "Terbakar" di Ukraina

Inggris akan mengirim 14 tank Challenger2 dan senjata artileri canggih ke Ukraina dalam beberapa pekan mendatang.


zoom-inlihat foto
Tank-Challenger-2.jpg
TONY NICOLETTI / POOL / AFP
Tank Challenger 2 milik Inggris menembakkan pelurunya di sebuah gurun di Kuwait, (16/3/2023).


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan belasan tank Inggris yang bakal dikirim ke Ukraina "akan terbakar", (16/1/2023).

Melalui Peskov, Kremlin juga memperingatkan Barat agar tidak mengirim senjata yang lebih canggih ke Ukraina. Menurut Kremlin, pengiriman senjata itu tidak akan mengubah jalannya perang.

Peringatan itu muncul setelah Inggris pada hari Sabtu, (13/1/2023), mengatakan akan mengirim 14 tank Challenger2 dan senjata artileri canggih ke Ukraina dalam beberapa pekan mendatang.

Sejak Rusia menyerbu Ukraina, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya menggelontorkan senjata bernilai puluhan miliar dolar. Senjata itu termasuk sistem roket, pesawat tanpa awak, kendaraan lapis baja, dan sistem komunikasi.

"Mereka menggunakan negara ini [Ukraina] sebagai alat untuk mencapi tujuan anti-Rusia mereka," kata Peskov ketika diminta buka suara tentang pengiriman tank Inggris, dikutip dari Reuters.

"Tank itu akan terbakar dan akan terbakar sama seperti yang lainnya."

Baca: Mantan Panglima Rusia Peringatkan Kemungkinan Perang Saudara di Rusia

Peskov berujar bahwa kiriman senjata baru dari negara-negara seperti Inggris dan Polandia tidak akan mengubah situasi di memdan tempur. Senjata itu justru akan mengulur-ulur konflik dan pada akhirnya bakal memberikan lebih banyak masalah bagi Ukraina.

Sementara itu, Vladimir Solovyev, presenter TV Rossiya 1 yang pro-Kremlin, mengatakan negara Barat mana pun yang mengirim senjata canggih ke Ukraina harus dianggap sebagai target sah bagi Rusia.

"Seca de facto, Inggris telah masuk ke dalam perang itu," kata Solovyev dalam gelar wicara di TV.

"Saya menganggap Inggris kini menjadi target sah bagi kita."

Para sekutu Ukraina dijadwalkan bertemu di Ramstein, Jerman, pada hari Jumat pekan ini guna membahas pengiriman senjata ke Ukraina. Kanselir Jerman Olaf Schloz juga sudah ditekan agar mengizinkan pengiriman tank Leopard 2 ke Ukraina.

Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Minggu, (15/1/2023), mengatakan operasi militer di Ukraina telah mendapatkan momentum positif. Dia berharap tentaranya akan lebih sering menang setelah Rusia mengklaim sudah menguasai Kota Soledar.

Putin menggambarkan perang di Ukraina sebagai perang melawan Barat yang agresif dan arogan. Dia menyebut Rusia akan menggunakan semua senjata yang tersedia guna melidungi negaranya dan rakyatnya dari musuh.

Di lain pihak, AS dan sekutunya mengecam invasi Rusia ke negara bekas Uni Soviet itu. Adapun Ukraina telah bersumpah untuk bertempur hingga tentara Rusia yang terakhir pergi dari wilayah Ukraina.

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang Rusia di sini.

 





BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved