Sosok Syeikh Mohamed bin Zayed, Presiden UEA yang Hadiahkan Masjid Megah ke Presiden Joko Widodo

Inilah hal-hal yang perlu kamu ketahui tentang siapa sosok Syeikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan


zoom-inlihat foto
AFPROSLAN-RAHMAN.jpg
AFP/ROSLAN RAHMAN
Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sosok Syeikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan saat ini ramai menjadi perbincangan rakyat Indonesia.

Hal ini lantaran pria berinisal MBZ ini memberikan hadiah kepada Presiden Joko Widodo di Solo yang bernama Masjid Raya Sheikh Zayed.

Lantas siapa Syeikh Zayed ini sebenarnya?

Berikut Tribunnewswiki rangkum terkait sosok Syeikh Zayed yang perlu kamu ketahui:

Pria yang memiliki nama Syeikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan ini merupakan pria kelahiran 11 Maret 1961.

Sheikh Mohammed merupakan putra ketiga dari Zayed bin Sultan Al Nahyan, Presiden Uni Emirat Arab pertama dan penguasa Abu Dhabi, dengan istri ketiganya, Sheikha Fatima binti Mubarak Al Ketbi.

Baca: Masjid Raya Sheikh Zayed

Baca: Resmikan Masjid Raya Sheikh Zayed, Presiden UEA Dijamu Sop Buntut hingga Sate di Rumah Jokowi

MBZ dan saudara kandungnya dikenal sebagai Bani Fatima atau putra-putra dari Fatima.

Sheikh Mohamed menjadi pangeran mahkota Abu Dhabi di tahun 2004.

Ia lantas dilantik menjadi deputi komandan tertinggi Pasukan Angkatan Darat UEA pada 2005, setelah kematian ayahnya, Zayed bin Sultan Al Nahyan.

MBZ merupakan Presiden UEA ke-3.

Dia terpilih sebagai presiden UEA menggantikan heikh Khalifah bin Zayid Sultan al-Nahyan yang tak lain adalah kakak tirinya.

Perlu diketahui Sheikh Khalifah bin Zayid Sultan al-Nahyan atau presiden UEA sebelunya dikabarkan meinggal dunia pada Jumat (13/5/2022).

MBZ resmi terpilih pada Sabtu (14/5/2022) lalu.

Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres
Presiden Joko Widodo (kiri) tiba di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Rabu (3/11/2021) siang waktu setempat. Presiden Jokowi disambut langsung Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan.
Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres Presiden Joko Widodo (kiri) tiba di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Rabu (3/11/2021) siang waktu setempat. Presiden Jokowi disambut langsung Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan. (Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres)

Bahkan nama Sheikh Mohammed (61) sukses mengubah militer UEA maju dalam segi teknologi, perdagangan minyak, hingga punya pengaruh luas secara internasional, seperti dilansir dari Al Jazeera.

Barbara Leaf, mantan utusan Amerika Serikat (AS) untuk UEA, menyebut Sheikh Mohammed mempunyai pandangan penguasa Teluk Arab tidak bisa lagi mengandalkan pendukung utamanya yakni AS.

Pemikiran tersebut mencuat terutama usai Washington mengabaikan Hosni Mubarak di Mesir, selama Arab Spring 2011.

Sheikh Mohamed juga mengeluarkan peringatan "tenang dan dingin" kepada Presiden AS saat itu, Barack Obama, untuk tidak mendukung pemberontakan yang dapat menyebar dan membahayakan pemerintahan dinasti Teluk.

Baca: Masjid Jakarta Islamic Center

Barack Obama pu mengatakan Sheikh Mohammed digambarkan sebagai "Pemimpin Teluk paling cerdas".

Selain itu Sheikh Mohammed beberapa kali dinobatkan sebagai pemimpin yang kuat.

The New York Times menobatkannya sebagai penguasa Arab paling kuat dan paling berkuasa di Bumi pada tahun 2019.





Halaman
123
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved