TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sebuah video memperlihatkan aktivis Rusia mengancam akan membunuh seluruh warga Ukraina yang tidak bersedia membelot ke pihak Rusia.
Video itu dibagikan di media sosial Twitter oleh Julia Davis, seorang jurnalis dan staf Russian Media Monitor. Adapun aktivis tersebut bernama Pavel Gubarev.
Dikabarkan video itu direkam di Republik Rakyat Donetsk, salah satu wilayah Ukraina yang dianeksasi oleh Rusia.
"Kami tidak datang untuk membunuh kalian, tetapi meyakinkan kalian," kata Gubarev dikutip dari Newsweek, (12/10/2022).
"Namun, jika kalian tidak bisa diyakinkan, kami akan membunuh kalian. Kami akan membunuh sebanyak yang kami perlukan: 1 juta, 5 juta, atau memusnahkan kalian semua."
Gubarev dikenal sebagai warga Ukraina yang pro terhadap Rusia. Dia juga menyatakan dirinya sebagai "gubernur rakyat Donetsk".
Baca: Baru Saja Terbakar, Jembatan Kerch Jadi Simbol Penyatuan Krimea dan Rusia
Video tersebut juga dibagikan ulang oleh mantan Komandan Gabungan Tertinggi NATO, James Stavridis.
"Mari saya jelaskan: segera mendaftar atau genosida akan dimulai," tulis Stavridis di akun Twitter. "Ini argumen paling tidak meyakinkan yang pernah saya dengar."
Baca: Rusia Tunjuk Komandan Baru untuk Pimpin Pasukan di Ukraina
Gunakan "tameng manusia"
Video tentang pernyataan Gubarev itu muncul sehari setelah Ukraina menuding Rusia menyembunyikan tentara di sekolah. Selain itu, Ukraina juga menuduh lawannya menggunakan warga sipil sebagai "tameng manusia" di Donetsk.
"Musuh terus menyembunyikan diri di antara penduduk yang berada di wilayah yang diduduki untuk sementara waktu, sebagai tameng manusia," kata Staf Jenderal Angkatan bersenjata Ukraina, (8/10/2022).
"Jadi, di sejumlah lembaga pendidikan di Distrik Yasynuvata di Donetsk, pada waktu yang sama ketika ada proses pembelajaran, tentara pasukan Rusia terus berada di sana."
Tentara Rusia juga diduga bersembunyi di bangunan sipil, termasuk rumah sakit dan sekolah, di Republik Rakyat Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia.
Baca: Militernya Terdesak, Menteri Pertahanan Rusia Diminta Tembak Dirinya Sendiri
Kepala Pemerintahan Militer Regional Donetsk, Pavlo Kyrylenko, pada hari Sabtu lalu mengatakan Rusia membunuh tiga warga sipil di Donetsk.
"Saat ini mustahil untuk menentukan secara pasti jumlah korban di Mariupol dan Volnovas," kata dia menjelaskan.
Menurut laporan Ukrinform, sudah ada lebih dari 1,2 juta warga sipil yang meninggalkan Donetsk sejak Rusia memulai invasinya bulan Februari lalu. Sebelum invasi terjadi, jumlah penduduk Donetsk diperkirakan mencapai 1,67 juta jiwa.
Pekan lalu Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan bahwa warga Ukraina di empat wilayah yang diduduki diberi waktu sebulan untuk menerima atau menolak kewarganegaraan Rusia.
Baca: Ingin Menyerah, Ribuan Tentara Rusia Panggil Nomor Telepon Ukraina
(Tribunnewswiki)
Baca berita lain tentang Ukraina di sini