TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy meminta warganya tetap waspada menjelang peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Ukraina yang jatuh tanggal 24 Agustus.
Menurut Zelenskiy, Rusia bisa saja melakukan serangan mengerikan beberapa hari mendatang.
"Kita semua harus sadar bahwa pekan ini Rusia bisa mencoba melakukan sesuatu yang lebih buruk, sesuatu yang lebih keji," kata dia, (20/8/2022).
Kendati demikian, Zelenskiy berujar warga Ukraina tidak boleh membiarkan tentara Vladimir Putin "menyebarkan kesedihan dan ketakutan".
Menjelang peringatan HUT kemerdekaan Ukraina, pasukan Rusia masih terus melancarkan serangan rudal.
Terbaru, Rusia meluncurkan rudal yang menghantam wilayah Krimea. Serangan rudal lain juga menewaskan 12 warga sipil dekat sebuah PLTN di Ukraina.
Adapun di Kota Kharkiv, pembatasan aktivitas warga diberlakukan sepanjang hari pada hari Rabu mendatang.
Sebelumnya, pembatasan atau jam malam hanya diberlakukan pukul 22.00 hingga 06.00.
Baca: Kepada Macron, Putin Peringatkan Risiko Malapetaka Besar di PLTN Ukraina
Dalam pesan video, Zelenskiy turut menyinggung serangkaian ledakan di Krimea dalam beberapa hari belakangan.
Ukraina membantah berada di balik serangan itu. Namun, pakar menyebut setidaknya serangan itu bisa dilakukan berkat alutsista milik pasukan Ukraina.
"Pendudukan di sana (Krime) hanya sementara dan Ukraina akan kembali," ujar Zelenskiy.
Baca: Menteri Pendidikan Ukraina Sebut Rusia Bakar Buku Sekolah dan Siksa Guru
Gubernur yang diangkat Rusia mengatakan pada hari Sabtu lalu ada serangan drone di dekat markas Armada Laut Hitam milik Rusia.
Video yang beredar di Twitter memerlihatkan pasukan udara Rusia berusaha menghancurkan drone itu.
Sementara itu, pihak berwenang di Kota Sevastopol berkata sistem pertahanan udara di kota itu kembali diaktifkan lagi pada sore hari.
Media Ukraina turut melaporkan adanya sejumlah ledakan di kota-kota terdekat, termasuk di Yevpatoriya, Olenivka, dan Zaozyornoye.
Serangan di Kota Voznesensk yang berada dekat PLTN dilaporkan merusak rumah warga dan apartemen bertingkat lima.
Baca: Ukraina Minta Rusia Kembali Disanksi karena Bahayakan PLTN Terbesar di Eropa
Energoatom, BUMN energi nuklir Ukraina, mengecam serangan di kota tersebut sebagai "tindak terorisme nuklir".
"Dimungkinkan bahwa rudal itu khusus ditargetkan untuk Pembangkit Listrik Pivdennoukrainks, yang coba direbut kembali oleh militer Rusia awal Maret lalu," kata Energoatom dalam pernyataannya.
Rusia belum menanggapi tudingan itu.
(Tribunnewswiki)
Baca berita lain tentang Ukraina di sini