AS & Korsel Unjuk Gigi kepada Korut, Gelar Latihan Militer Besar-besaran

Latihan militer ini merupakan yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir.


zoom-inlihat foto
Jet-tempur-Force-F-16-milik-Amerika-Serikat.jpg
KIM HONG-JI / POOL / AFP
Jet tempur Force F-16 milik Amerika Serikat (AS) ikut serta dalam latihan militer gabungan bertajuk "Vigilant Ace" antara AS and Korea Selatan di Pangkalan Udara Osan, (6/12/2017).


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) dilaporkan telah memulai latihan militer bersama, (22/8/2022).

Latihan militer tersebut merupakan yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Bertajuk Ulchi Freedom Shield, aksi unjuk gigi itu dianggap sebagai tanda bahwa AS bertekad melanjutkan kerja sama militer dengan Korsel.

Latihan militer bersama kedua negara itu sempat dibatalkan karena pandemi Covid-19.

Rincian mengenai latihan itu belum dirilis. Namun, latihan-latihan sebelumnya melibatkan puluhan ribu tentara serta jet tempur dan tank dalam jumlah banyak.

Dalam latihan itu, dilaporkan ada simulai serangan gabungan, penguatan pasukan dan bahan bakar, dan pemusnahan senjata penghancur massal.

Dalam pernyataan mereka, AS dan Korsel berujar latihan itu merupakan tanggapan atas "meningkatnya jumlah dan skala uji coba rudal yang dilakukan Korea Utara (Korut)" selama beberapa tahun belakangan.

Baca: Kim Jong Un Siap Gunakan Senjata Nuklir untuk Hadapi Musuh Korut

"Dengan hal ini dalam pikiran, dan mengingat bertambahnya ancaman, kedua pemimpin berkomitmen untuk memperbesar cakupan dan skala latihan militer bersama," demikian pernyataan itu dikutip dari The Guardian.

Operasi Ulchi Freedom Shield juga ditujukan untuk "meningkatkan kesiapan tempur".

AS dan Korea sempat dijadwalkan menggelar latihan bersama tahun 2019 silam.

Akan tetapi, latihan itu dibatalkan setelah Donald Trump bertemu dengan Kim Jong Un di Singapura.

Trump berusaha membuat Kim menghentikan program pembuatan senjata nuklir Korut.

Semenjak itu AS dan Korsel tidak lagi menggelar latihan militer bersama secara besar-besaran.

Baca: Korsel Akan Cabut Larangan Baca Media Korut: Agar Saling Mengerti

Di sisi lain, Korut kembali melakukan uji coba rudalnya. Presiden Korsel saat ini, Yoon Suk-yeol, mengaku akan bersikap lebih tegas terhadap provokasi Korut.

Langkah tegas yang dilakukan Korsel termasuk "menormalisasi" latihan militer dan menguatkan pertahanan negaranya.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol saat menghadiri rapat dengan Presiden Amerika Serikat dan Perdana Menteri Jepang di sela-sela pertemuan tingkat tinggi NATO di Madrid, Spanyol, 29 Juni 2022.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol saat menghadiri rapat dengan Presiden Amerika Serikat dan Perdana Menteri Jepang di sela-sela pertemuan tingkat tinggi NATO di Madrid, Spanyol, 29 Juni 2022. (BRENDAN SMIALOWSKI / AFP)

"Pentingnya latihan militer bersama ini ialah mengembalikan aliansi di antara Korea Selatan dan AS dan menguatkan pertahanan gabungan dengan menormalisasi latihan gabungan dan latihan di lapangan," kata Kementerian Pertahanan Korsel.

Saat ini dilaporkan ada sebanyak 28.500 pasukan AS di Korsel.

Baca: Tanggapi Aksi Provokasi Korut, AS dan Korsel Pamerkan Jet Tempur di Perairan Korea

Kedua negara itu menegaskan latihan tersebut bertujuan menggelar simulasi pertahanan melawan serangan Korut.

Namun, Korut sering menuding aksi pamer kekuatan itu sebagai latihan untuk invasi.

Latihan militer itu dijadwalkan berakhir tanggal 1 September mendatang.

(Tribunnewswiki)

Baca berita lainnya tentang Korea Selatan di sini

 

 





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved