TRIBUNNEWSWIKI.COM - Perdana Menteri Italia Mario Draghi diperkirakan akan tetap mundur.
Ini lantaran tiga partai utama dalam koalisinya tidak ikut dalam pemungutan suara tentang persyaratan yang diminta Draghi agar pemerintahannya bisa dilanjutkan.
Sebelumnya, para hari Rabu, (20/7/2022), Draghi berkata kepada senat bahwa keutuhan pemerintahannya bergantung pada dua hal.
Pertama, membangun kembali "pakta kepercayaan". Kedua, adanya semangat untuk bekerja sama.
Mantan Kepala Bank Sentral Eropa itu kemudian meminta adanya pemungutan suara mengenai dua hal ini.
Dilansir dari The Guardian, Draghi sebenarnya sudah menawarkan diri untuk mundur pekan lalu.
Keputusan itu ditawarkan setelah Partai Gerakan Lima Bintang (M5S) menolak pemungutan suara tentang paket biaya hidup senilai 26 miliar euro.
Baca: Tunjukkan Solidaritas, Pemimpin Jerman, Prancis, & Italia Berkunjung ke Ukraina
Namun, keputusannya untuk mundur itu ditolak oleh Presiden Italia Sergio Mattarella.
Dia meminta Draghi berbicara dengan parlemen agar pemerintahannya berakhir.
Mattarella tidak ingin pemerintahan di Italia runtuh untuk ketiga kalinya dalam 3 tahun.
Namun, hal itu justru memperbesar pertentangan di antara pihak-pihak yang berselisih.
Partai Lega dan Partai Forza Italia meminta Draghi membuat pemerintahan baru tanpa M5S.
Draghi berulang kali menegaskan bahwa dia tidak akan memimpin pemerintahan tanpa kehadiran M5S.
Baca: Pernah Sebut Putin Pemimpin Nomor Satu, Mantan PM Italia Berlusconi Kini Kecewa dengan Putin
Lega dan Forza Italia terkejut ketika Draghi mengatakan bahwa nasib pemerintahan ditentukan oleh pemungutan suara.
Kedua partai ini mengatakan tidak akan mengikuti pemungutan suara. Kemudian M52 memutuskan mengikuti Lega dan Forza Italia.
Pemungutan dilakukan pada hari Rabu malam. Meski Draghi masih mendapat suara banyak, dia diperkirakan tetap akan mengundurkan diri.
"Saya pikir ini sudah berakhir," kata Wolfango Piccolo dari perusahaan riset Teneo di Inggris.
Draghi akan berpidato di depan Majelis Rendah Italia pada hari Kamis pagi.
Dalam kesempatan itu Draghi diperkirakan bakal mengumumkan pengunduran dirinya.
Baca: Italia Meminta Bantuan Uni Eropa Mengatasi Kebakaran Hutan Sardinia
"Pada saat ini pertanyaannya bukan tentang mayoritas karena selalu mendapatkan mayoritas, pertanyaannya di sini tentang politik, artinya tidak ada pergerakan dari partai untuk memenuhi persyaratannya demi memunculkan rasa kepercayaan yang baru, jadi kita sudah meliha tiga partai berpaling darinya," kata Piccolo.
"Semua pidato dari Lega, M5S, dan Forza Italia pada hari ini adalah pidato prapemilihan."
Draghi diyakini tetap mundur meski ada banyak dukungan agar dia tetap menjabat.
Dilaporkan ada deklarasi dukungan dari 1.500 pihak, termasuk wali kota dan serikat buruh.
Draghi sempat mendesak adanya persatuan agar pemerintahannya bisa menghadapi krisis besar, seperti masalah Ukraina, krisis energi, dan kesenjangan sosial.
(Tribunnewswiki)
Baca berita lainnya tentang Italia di sini