TRIBUNNEWSWIKI.COM - Nama Tetsuya Yamagami ramai diperbincangkan publik setelah dia melepaskan dua tembakan kepada mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Jumat, (8/7/2022), kemarin.
Tetsuya Yamagami adalah penduduk Kota Nara yang menjadi tempat penembakan Shinzo Abe.
Polisi menangkap Tetsuya langsung di lokasi kejadian tak lama setelah penembakan terjadi.
Setelah melancarkan aksinya, Yamagami tidak berusaha melarikan diri.
Bahkan, pria berusia 40 tahun itu tak melawan saat ditangkap petugas.
Media lokal Fuji TV mengatakan Tetsuya adalah mantan anggota pasukan pertahanan diri maritim atau dikenal angkatan laut Jepang, dikutip dari Reuters.
Tetsuya Yamagami dikabarkan keluar dari pasukan pertahanan Jepang pada 2005 silam. Masih sedikit informasi tentang dia.
Ia menjadi seorang veteran Pasukan Bela Diri Maritim Jepang yang bertugas antara tahun 2002 dan 2005, seperti dilaporkan kantor berita Jepang NHK yang dikutip Independent.
Dia dilaporkan telah mengatakan kepada polisi bahwa ia tidak puas dengan Abe dan berniat untuk membunuhnya.
Namun, dia mengatakan dendam yang dia miliki terhadap Abe tidak didasarkan pada keyakinan politik.
Baca: Daftar Politisi Jepang yang Jadi Korban Pembunuhan, Shinzo Abe Bukan PM Pertama yang Terbunuh
Baca: Twitter & Facebook Hapus Video Penembakan Mantan PM Jepang Shinzo Abe
Sementara itu, Kepolisian Jepang mengatakan motif penembakan yang dilakukan oleh Tetsuya Yamagami dendam terkait dengan kelompok agama tertentu di Jepang, seperti dikutip dari Tribunnews.
"Pelaku Tetsuya Yamagami punya dendam kepada Shinzo Abe terkait dengan kelompok agama yang berafiliasi ke Korea," ungkap sumber Tribunnews.com.
Berdasarkan dari rumor yang tersebar Shinzo Abe juga ikut membantu kelompok keagamaan di masa lalu meskipun tak ada bukti kuat hingga saat ini.
"Tetsuya Yamagami terseret isu tersebut sehingga menjadi dendam kepada Abe," kata sumber itu.
"Namun kalau kami melihatnya kuncinya adalah kesulitan hidup Yamagami lalu dipicu dengan rasa dendam ke bidang kelompok agama yang diisukan didukung oleh Abe," tambahnya.
Hingga saat ini polisi masih mencari detail kasus tersebut.
Seperti rute akuisisi perencanaan Tetsuya Yamagami membunuh dan metode pembuatan senjata api, dan melanjutkan dengan penjelasan motifnya di samping menyita buku bank untuk melihat arus keuangan tersangka Yamagami.
Sementara itu, Kazuhiro Nakanishi, Direktur Kepolisian bagian pembunuhan Kepolisian Nara, pada Jumat (8/7/2022) malam memberikan keterangan sebelum kejadian penembakan, Yamagami naik kereta api.
Lantas pemuda 41 tahun ini keluar dari Stasiun Kintetsu Yamato-Saidaiji Nara pintu Utara (daerah Saidaiji Higashimachi Nara).
Polisi Jepang Selidiki Kemungkinan Adanya Kesalahan dalam Pengamanan Shinzo Abe
Badan Kepolisian Nasional Jepang (APA) akan menyeldiki kemungkinan adanya kesalahan dalam pengamanan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Abe ditembak dua kali saat menyampaikan pidato di depan Stadion Yamata Saidaiji di Kota Nara, (8/7/2022).
Penyelidikan ini dilakukan karena NPA bertanya-tanya tentang penyebab polisi dan aparat keamanan gagal mencegah penembakan.
Menurut NPA, saat ditembak, Abe dijaga oleh satu tim yang dipimpin oleh pejabat polisi senior dari divisi keamanan Nara dan perwira polisi dari Depatermen Polisi Metropolitan Tokyo (MPD).
Baca: SOSOK Shinzo Abe, Mantan Perdana Menteri Jepang yang Meninggal Ditembak Saat Sedang Berpidato
Baca: Shinzo Abe
Seorang pejabat NPA menolak buka suara ketika diminta berkomentar oleh Japan Times mengenai jumlah aparat keamanan dan pengamanan saat kejadian.
Kata dia, mengungkapkan informasi seperti itu bisa mempengaruhi operasi keamanan setelahnya,
Dia mengatakan operasi keamanan juga memperhitungkan kemungkinan serangan dari belakang dan kemungkinan lainnya.
"Karena situasi seperti telah terjadi, kami harus menyelidiki apakah [pengamanan Abe] sudah mencukupi," kata pejabat itu dikutip dari Japan Times.
Sistem keamanan oleh polisi untuk mengamankan para politisi dan orang penting lainnya mulai diluncurkan oleh MPD pada tahun 1975.
Sistem tersebut diberlakukan setelah peristiwa penyerangan terhadap Perdana Menteri Takeo Miki oleh anggota kelompok sayap kanan.
Abe berpulang
Abe dinyatakan meninggal oleh dokter dari Rumah Sakit Universitas Kedokteran Nara di Kashihara.
Pernyataan itu disampaikan saat konferensi pers pada sore hari waktu Jepang.
Menurut dokter, Abe meninggal pada pukul 17.03 setelah mendapat dua tembakan pada bagian leher.
Sebelumnya, dia dilaporkan mengalami henti jantung dan paru-paru.
Abe berada dalam kondisi tidak sadar ketika dilarikan ke rumah sakit pada pukul 12.20.
Siswa SMA yang menyaksikan penembakan itu mengatakan pelaku muncul dari belakang dan kemudian melepaskan tembakan.
"Tembakan pertama terdengar seperti mainan bazooka, dan pria itu kemudian mundur setelah tembakan pertama," kata seorang siswa.
"Setelah pelaku melepaskan tembakan kedua, asap putih besar muncul," kata dia menambahkan.
Abe dilarikan ke Universitas Kedokteran Nara menggunakan helikopter.
Setelah mendengar kabar peristiwa ini, Perdana Menteri Fumio Kishida kemudian terbang kembali ke Tokyo.
Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan semua menteri juga dipanggil kembali ke Tokyo.
"Tindakan barbar seperti ini tidak bisa dibiarkan dengan alasan apa pun, dan kami tegas mengutuknya," kata Matsuno.
"Kita akan melakukan semua langkah yang diperlukan."
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ka)