TRIBUNNEWSWIKI.COM - Mantan juru bicara penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, meninggal dunia hari Sabtu (21/5/2022).
Achmad Yurianto meninggal di RSUD Syaiful Anwar, Malang, Jawa Timur, pada pukul 18.58 WIB.
Kabar duka ini juga dikonfirmasi oleh mantan Jubir Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, lewat pesan singkat, Sabtu.
"Iya," papar Nadia, dikutip dari Tribunnews.
Nadia mengonfirmasi Achmad Yurianto sempat dirawat di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta setelah didiagnosis mengidap kanker usus pada April lalu.
Baca: Sosok Achmad Yurianto di Mata Keluarga: Baik Hati, Humoris, dan Tidak Pernah Mengeluh
Baca: Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto Berhentikan Dirjen P2P Achmad Yurianto, Ini Alasannya
"Benar (mengidap kanker usus). Dirawat di RSPAD Gatot Soebroto," papar Nadia, 25 April 2022 lalu dilansir dari Kompas.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, Widyawati, memaparkan Yurianto meninggal dunia di RSUD Syaiful Anwar.
"Meninggal di RSUD Syaiful Anwar, Malang. Sebelumnya di RSPAD Jakarta," kata Widyawati, Sabtu.
Sebelumnya, Yuri menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto Jakarta karena menderita kanker usus.
Selanjutnya keluarga membawa Yuri untuk menjalani pengobatan di kampung halamannya di Malang.
Ketika Covid-19 terdeteksi di Indonesia pada 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo menunjuk Yuri sebagai jubir penanganan covid-19.
Yuri adalah Dirjen P2P Kementerian Kesehatan yang dilantik oleh Menkes dr. Terawan.
Pada 21 Juli 2020, Menko Perekonomian mengumumkan bahwa Yuri tak lagi menjadi jubir Covid-19.
Posisi Yuri digantikan oleh Prof. Wiku Adisasmito.
Yuri adalah pria kelahiran Malang, 11 Maret 1962.
Achmad Yurianto mengenyam pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) angkatan 1990.
Saat menjadi mahasiswa, dia pernah menjabat sebagai Komandan Resimen Mahasiswa Unair pada tahun 1986-1988.
Yurianto memilih untuk berkarier di dunia militer.
Ia mengawali langkahnya sebagai Perwira Utama Kesehatan Daerah Militer V Brawijaya pada tahun 1987.
Ia terbilang cukup lama malang melintang sebagai dokter anggota militer.
Yuri sempat menjabat sebagai Kepala Kesehatan Kodam Pattimura dan memimpin Batalyon Kesehatan Kostrad.
Dia juga pernah menjalankan misi sebagai dokter Batalyon Infanteri 745/Sampada Yudha Bakti yang ditugaskan ke Dili, Timor Timur pada tahun 1991.
Kariernya mulai meningkat setelag ia menjadi Wakil Kepala Rumah Sakit tingkat II Dustira di Cimahi, Jawa Barat, pada 2006.
Selain itu, Yuri empat pula menjabat sebagai Wakil Kepala Kesehatan Daerah Militer IV Diponegoro Semarang pada 2008, Kepala Kesehatan Daerah Militer XI Pattimura Ambon Maluku pada tahun 2009 hingga Kepala Dinas Dukungan Kesehatan Operasi Pusat Kesehatan TNI pada 2011.
Pada tahun 2015, Menkes Nila Moeloek memintanya untuk menjabat posisi sebagai Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes hingga pertengahan tahun 2019.
Sosok Achmad Yurianto di Mata Keluarga
Di mata Sri Yuriarti, kakak Achmad Yurianto, sang adik merupakan sosok yang baik hati, humoris, dan tidak pernah mengeluh.
Tak hanya itu, Achmad Yurianto juga kerap mengumrohkan saudara dan kenalannya.
"Yang diumrohkan juga pembantunya, tukang kebun, semua kakak perempuannya, selama ini tidak pernah mengeluh lebih sering bercanda, sosok almarhum yang paling baik, dididik keluarga nggak banyak ngomong tapi banyak berbuat baik," kata Sri Yuriarti menerangkan.
Jenazah Yuri tiba di rumah duka yang bertempat di Jalan Ir Soekarno Nomor 31, Kota Batu, Jawa Timur, sekitar lebih dari pukul 21.00 WIB.
Sejumlah kerabat serta tetangga almarhum terlibat mendatangi rumah duka.
Takim yang merupakan tetangga almarhum mengungkapkan ia sudah mengenal Achmad Yurianto sejak lama.
Namun, ia terakhir bertemu langsung sekitar dua tahun yang lalu.
"Sudah lama kenal, terakhir ketemu waktu bapaknya almarhum meninggal sekitar dua tahun yang lalu, lama nggak ketemu karena dinasnya beliau di luar kota, sosoknya baik sekali," ujar Takim.
Lebih lanjut, Sri Yuriarti mengatakan ia terakhir bertemu dengan sang adik tidak dalam keadaan sakit sebelum pandemi Covid-19.
Namun, sewaktu Lebaran 2022, almarhum tidak pulang ke kampung halamannya di Kota Batu.
"Lebaran tahun ini almarhum enggak pulang, lebaran keluarga kita Zoom, ketika terakhir ke sini ke rumah ini waktu belum sakit," sambung Sri.
Baca: Mengenal Sosok Wiku Adisasmito, Guru Besar UI yang Gantikan Achmad Yurianto Jadi Jubir Pemerintah
Menurut Yuriarti, sebelumnya Yuri sempat dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Kemudian, pada Kamis (19/5/2022), Yuri menjalani perawatan di RSSA Kota Malang.
"Di rumah sakit Malang sejak Kamis, Jumat dan Sabtu, meninggalnya sekitar jam 19.00 saya dikabarinya," tutur Yuriarti.
Selama di RSSA, Yuri menjalani perawatan di pusat rehabilitasi stroke.
Yuriarti serta keluarga juga telah mengikhlaskan kepergian almarhum.
"Riwayat sakit setahu saya nggak ada, sakit-sakit biasa mungkin kecapekan, mungkin sudah jalan hidupnya seperti ini," sambungnya.
Yuri akan dimakamkan pada Minggu, (22/5/2022), pagi di TPU (tempat pemakaman umum) di sekitar Kelurahan Dadaprejo, Kota Batu.
Dia meninggal seorang istri bernama dr. Retno Yuliarti dan dua anak laki-laki.
(TRIBUNNEWSWIKI/Puan/Ka)