TRIBUNNEWSWIKI.COM - TNI Angkatan Laut melalui Dinas Potensi Maritim TNI Angkatan Laut (Dispotmaral), menggelar Program Pelatihan Penanggulangan Bencana (LATGULBEN) TA 2022, Kamis (19/5/2022).
Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari mulai dari 17 hingga 19 Mei 2022 ini diselenggarakan di dua wilayah, yakni Simeulue dan Pulau Nias.
Dalam pelatihan penanggulangan bencana ini, Dispotmaral turut melibatkan personel dari jajaran TNI, POLRI, Pemda, BPBD, Basarnas, BMKG, Dinas Kesehatan, pelajar, dan masyarakat Maritim.
Pelatihan ini diadakan sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo dalam Rakornas Penanggulangan Bencana Alam tahun 2022.
Presiden RI Joko Widodo dalam arahannya menekankan pada pembangunan sistem edukasi kebencanaan berkelanjutan di daerah rawan bencana.
"Budaya sadar bencana harus dimulai sejak dini mulai dari individu, keluarga, komunitas, sekolah sampai lingkungan masyarakat. Indonesia tangguh bencana harus dilakukan semua pihak karena penanggulangan bencana adalah urusan bersama," kata Presiden Jokowi dalam arahannya.
Baca: Mengenal Satuan Khusus Kapal Selam TNI AL Korps Hiu Kencana, Gugur di KRI Nanggala-402
Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pengetahuan bencana dan sikap sadar bencana yang belum menjadi perilaku sehari-hari menjadi perhatian khusus TNI Angkatan Laut dalam upaya mewujudkan tujuan Dawilhanla dalam perspektif kepentingan masyarakat.
Pelatihan tersebut diselenggarakan dalam rangka membangun kesadaran terhadap pentingnya memahami karakteristik ancaman, sekaligus penanggulangan bencana alam di daerah rawan bencana, yaitu Wilayah Lantamal I/Lanal Simeulue dan Lantamal II/Lanal Nias.
Kepala Dinas Potensi Maritim TNI Angkatan Laut (Kadsipotmaral) Laksamana Pertama TNI Dr. Suradi Agung Slamet selaku penanggungjawab Latgulben TNI AL TA. 2022 menerangkan Pelatihan Penanggulangan Bencana merupakan program rutin yang dilaksanakan oleh TNI AL melalui Dispotmaral.
Pelatihan ini, kata Dr. Suradi, dilaksanakan tiap tahun dan diutamakan di daerah-daerah yang rawan terhadap bencana.
"Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran, peningkatan kemampuan diri sendiri, kesiapsiagaan, kewaspadaan, sikap tanggap segera menyiapkan alat peralatan, serta menyelamatkan diri dari resiko ancaman dan menghadapi terjadinya ancaman bencana alam gempa bumi dan tsunami di daerah pesisir," ucap Laksamana Pertama TNI Dr. Suradi.
Kegiatan ini, menurut Dr. Suradi, diharapkan mampu menekan angka korban jiwa dan memahami langkah-langkah pertama yang harus diambil saat terjadi bencana.
Baca: Kawal MotoGP 2022, TNI AL Terjunkan 5 Kapal Perang
Sementara itu, materi yang diberikan dalam pelatihan ini meliputi, sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami, penanganan korban gempa bumi dan tsunami, sistem komando penanganan darurat bencana, mekanisme penanganan kelompok rentan, penyandang disabilitas dan pengungsi, manajemen kesiapsiagaan bencana, hingga prosedur pelaksanan proses evakuasi mandiri dari ancaman resiko.
Selain itu, simulasi kesiapsiagaan bencana dan evakuasi mandiri masyarakat pesisir terhadap gempa bumi dan tsunami, juga dilaksanakan pada akhir pelatihan.
Adapun, untuk wilayah Nias dikoordinir oleh Danlanal Nias Kolonel Laut (P) Antonius Hendro Prasetyo. Sedangkan, untuk wilayah Simeulue dikoordinir oleh Danlanal Simeulue Letkol Laut (P) Hendra Dwinanto.
Kegiatan serupa juga akan dilaksanakan oleh TNI Angkatan Laut di Lantamal XIV/Sorong pada awal Juli 2022 mendatang.
Baca: TNI Kerahkan Helikopter dan Kapal hingga Minta Bantuan Negara Lain Temukan Kapal Selam TNI AL
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Anindya)