TRIBUNNEWSWIKI.COM - Miliarder asal Amerika Serikat (AS), Elon Musk, mengatakan bakal memulihkan akun Twitter mantan Presiden AS Donald Trump, Selasa (10/5/2022).
Kata Musk, akun tersebut akan dipulihkan segera setelah proses pembelian Twitter selesai.
Beberapa waktu lalu Musk telah mengumumkan bahwa dia membeli platform media sosial itu seharga $44 juta.
Menurutnya, Twitter harus menjadi media sosial yang berhati-hati dalam menerapkan kebijakan permanent ban.
Dia bahkan menganggap keputusan Twitter untuk membekukan akun Trump sebagai sebuah "kesalahan".
Akun Trump terpaksa dibekukan pada bulan Januari 2021 karena dianggap menyalahi aturan di Twitter.
"Saya benar-benar yakin bahwa pembekuan [akun] Trump tidak tepat, saya pikir itu sebuah kesalahan," kata Musk dikutip dari CNN Internasional.
"Saya akan mengembalikannya. Namun, menurut pendapat saya, dan Jack Dorsey, saya ingin membuatnya jelas, [kami] memiliki pendapat yang sama, bahwa kita seharusnya tidak melakukan pembekuan permanen."
Baca: Elon Musk
Baca: Elon Musk Resmi Akuisisi Twitter Seharga Rp 634 Triliun, Akan Jadi Perusahaan Privat
Pada hari Selasa, Jack Dorsey yang merupakan pendiri dan mantan CEO Twitter mengaku sepakat dengan pernyataan Musk.
"Ada pengecualian, tetapi umumnya pembekuan permanen adalah kesalahan kita dan tidak bekerja," kata Dorsey.
Kendati demikian, Twitter menolak buka suara untuk menanggapi ucapan Musk atau Dorsey.
Akun Trump dibekukan secara permanen segera setelah peristiwa kerusuhan di Gedung Capitol tanggal 6 Januari.
Trump dituding telah memanfaatkan akun Twitter miliknya untuk menghasut orang agar melakukan kekerasan.
Menurut Twitter, keputusan itu diinisiasi oleh Dorsey. Platform media sosial lainnya juga melakukan hal yang sama.
Baca: Donald Trump Tak Akan Kembali ke Twitter, bahkan jika Akunnya Dipulihkan Elon Musk
Baca: Heboh Elon Musk Pakai Kaos saat Temui Luhut Cs yang Berjas Rapi, Netizen: Kayak Baru Bangun Tidur
Meski nanti akunnya dipulihkan, Trump mengaku tidak akan kembali menggunakan Twitter.
Sebagai gantinya, dia akan menggunakan media sosialnya sendiri, yakni Truth Social.
"Melarang Trump di Twitter tidak akan membungkam suara Trump," kata Musk. Menurutnya, tindakan pelarangan itu salah dan "benar-benar bodoh".
Musk mengaku ingin lebih mendorong adanya kebebasan berpendapat di media sosial berlogo burung itu.
Dia juga menegaskan keinginannya untuk menghapus bot di Twitter yang berisi spam promosi atau penipuan.
Selain itu, dia berencana membuat algoritma Twitter tersedia bagi setiap orang yang ingin melihat dan mengomentarinya.
"Saya akan menaruh algoritma Twitter di GitHub dan berkata, 'Hai, adakah yang ingin menyarankan perubahan pada algoritma ini? Mohon lanjutkan,'" kata dia.
Musk turut mengkritik apa yang dianggapnya sebagai keberpihakan politik yang melekat pada Twitter.
"Twitter saat ini punya keberpihakan 'kiri' yang kuat karena bermarkas di San Francisco."
Baca: Elon Musk Tantang Vladimir Putin Duel Satu Lawan Satu, Ukraina Sebagai Taruhannya
(Tribunnewswiki)
Baca berita lainnya tentang Twitter di sini