Kediamannya Dikepung, Mantan PM Sri Lanka Rajapaksa Dievakuasi oleh Militer

Sejunlah pengunjuk rasa dilaporkan melemparkan bom molotov ke kediaman PM Sri Lanka.


zoom-inlihat foto
Perdana-Menteri-Sri-Lanka-Mahinda-Rajapaksa-2.jpg
ISHARA S. KODIKARA / AFP
Sejumlah bus yang berada di dekat kediaman mantan Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa dibakar oleh pengunjuk rasa, 10 Mei 2022.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Mantan Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa dievakuasi oleh militer dalam operasi pada dini hari, Selasa (10/5/2022).

Rajapaksa terpaksa dievakuasi karena banyak pengunjuk rasa yang mencoba masuk ke area kediamannya.

Proses evakuasi tersebut dilakukan hanya beberapa jam setelah dia mengundurkan diri dari jabatannya.

Sejumlah pengunjuk rasa dilaporkan berhasil memasuki "batas luar" kediamannya dan melemparkan bom molotov dari sana.

Namun, mereka gagal memasuki gedung kediaman Rajapaksa karena dihalangi oleh militer yang menembakkan gas air mata.

Ada seorang perwira polisi yang dilaporkan tewas dalam perisiwa itu karena ada senjata gas air mata yang meledak.

Dilansir dari CNN Internasional, bersama keluarganya, mantan perdana menteri berusia 76 tahun itu dievakuasi ke tempat yang dirahasiakan.

Baca: Pencopotan Mahkota Miss Sri Lanka Heboh, De Silva Ajukan Gugatan Hukum ke Miss World

Mahinda Rajapaksa dalam
Mahinda Rajapaksa dalam sebuah upacara, sebelum resmi menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Sri Lanka, di Colombo, 11 Agustus 2020,

Di Sri Lanka, bentrokan antara pengunjuk rasa pro dan kontra pemerintah dilaporkan makin parah sehingga menewaskan beberapa orang dan melukai puluhan lainnya.

Militer bahkan diperintahkan menembak siapa pun yang merusak bangunan milik negara atau menyerang pejabat.

Sehari sebelumnya, terjadi bentrokan di seluruh ibu kota Sri Lanka, Colombo, yang berujung dengan kekerasan.

Menurut polisi, bentrokan tersebut menewaskan setidaknya delapan orang. Ada sebanyak 217 orang yang dilaporkan terluka.

Baca: Mrs World 2020 Lepas Paksa Mahkota Mrs Sri Lanka Hingga Terjadi Luka

Rajapaksa mengundurkan diri pada hari Senin malam setelah jam malam diberlakukan di seluruh engara itu.

Jam malam itu berlaku setelah ada tayangan televisi yang memperlihatkan kelompok pro pemerintah menganiaya para pengunjuk rasa di beberapa tempat di Colombo.

Menurut saksi mata, ada puluhan rumah yang dibakar dalam kerusuhan itu.

Aksi demonstrasi besar-besaran terjadi di Sri Lanka dalam beberapa pekan belakangan.

Para pengunjuk rasa memprotes pemerintah yang diduga gagal menangani krisi ekonomi yang membuat harga-harga melambung dan listrik mati.

Mereka umumnya berkumpul di taman untuk melaksanakan aksi demonstrasi tersebut.

Untuk menangani demonstrasi ini, angkatan bersenjata dikerahkan. Selain itu, polisi juga terlihat berusaha membubarkan aksi unjuk rasa dengan menembakkan gas air mata ke arah demonstran.

"Kami sekarang tak berdaya, kami memohon bantuan," kata Pasindu Senanayaka, seorang pengunjuk rasa antipemerintah.

Polisi menuduh para pengunjuk rasa melakukan kekerasan. Kata polisi, mereka menyerang bus berisi para pejabat yang menuju ke Colombo untuk menghadiri rapat dengan perdana menteri.

Setelah kerusuhan ini, pemerintah memberlakukan jam malam. Beberapa saat kemudian, Rajapaksa memutuskan meletakkan jabatannya sebagai perdana menteri.

(Tribunnewswiki)

Baca berita lainnya tentang Sri Lanka di sini





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved