TRIBUNNEWSWIKI.COM - Vyacheslav Volodin, Ketua Majelis Rendah Rusia, menuding Amerika Serikat (AS) terlibat langsung dalam perang di Ukraina.
Menurut Volodin, AS telah mengoordinasi operasi militer yang dilakukan oleh pejuang Ukraina.
"Washington pada dasarnya mengoordinasi dan merancang operasi militer sehingga terlibat langsung dalam aksi militer yang melawan negara kami," kata Volodun melalui Telegram, (7/5/2022), dikutip dari Reuters.
Kendati demikian, belum ada konfirmasi bahwa AS dan sekutunya, NATO, terlibat langsung.
AS dan NATO hingga saat ini dilaporkan hanya mengirimkan senjata berat ke Ukraina.
Selain itu, AS dan NATO berulang kali menegaskan bahwa mereka tidak akan ikut bertempur atau mengirimkan pasukan.
Baca: Zelenskiy: Hampir 400 Rumah Sakit & Faskes di Ukraina Hancur karena Invasi Rusia
Mereka enggan melakukannya karena tidak ingin menjadi bagian dalam perang tersebut.
Namun, beberapa waktu lalu pejabat AS mengatakan negaranya telah memberikan informasi intelijen kepada Ukraina.
Informasi tersebut akan digunakan pasukan Ukraina untuk melawan tentara Rusia.
Volodin adalah salah satu pendukung perang di Ukraina yang disebut Moskwa sebagai "operasi militer khusus".
Moskwa mengatakan operasi itu bertujuan untuk mengurangi kemampuan militer Ukraina dan menghilangkan unsur "fasis" dalam pemerintahan dan militer Ukraina.
Meski demikian, Ukraina dan negara-negara Barat menyebut perang yang dilakukan Rusia tidak bisa dibenarkan.
Selain itu, Ukraina dan sekutunya, klaim adanya fasis yang bercokol di Ukraina tidak berdasar.
Baca: Rudal Rusia Hantam Paket Senjata yang Dikirimkan AS, Landasan Bandara Odesa Rusak
Baca: Politikus AS: Jika Ukraina Terus Menang, Putin Mungkin Bakal Gunakan Senjata Nuklir
Sebaliknya, Rusia telah dituding melakukan tindakan agresi dan kejahatan kemanusiaan,
Perang Ukraina-Rusia telah berlangsung lebih dari 2 bulan dan menewaskan ribuan orang.
Sebanyak lima juta warga Ukraina terpaksa menyelamatkan diri ke negara lain.
Lebih lanjut, Volodin mengatakan penasihat dari negara lain sudah bekerja di Ukraina sejak "kudeta" tahun 2019.
Yang dimaksudkan kudeta oleh Volodin adalah pemilihan presiden di Ukraina yang berakhir dengan kemenangan Volodymyr Zelenskiy.
Baca: Berikan Bantuan Senjata, NATO Siap Dukung Ukraina Lawan Rusia Bertahun-tahun Lamanya
(Tribunnewswiki)
Baca berita lainnya tentang konflik Ukraina-Rusia di sini