Gara-gara Tes Covid-19 Massal, Tiongkok Tak Bisa Genjot Vaksinasi Booster

Tes Covid-19 massal itu justru dilaporkan memperlambat vaksinasi booster atau penguat di Tiongkok.


zoom-inlihat foto
Warga-Kota-Xian.jpg
STR / AFP
Warga Kota Xian di Tiongkok sedang mengantre tes Covid-19, 4 Januari 2022.


TRIBUNNESWIKI.COM - Kasus Covid-19 yang melonjak belakangan ini membuat Tiongkok harus melakukan tes Covid-19 besar-besaran.

Namun, tes Covid-19 massal itu justru dilaporkan memperlambat vaksinasi booster atau penguat di negara itu.

Hal itu disebabkan oleh tenaga medis yang diprioritaskan untuk menggelar tes Covid-19.

Tiongkok tidak bisa meningkatkan angka vaksinasi booster harian akibat kekurangan petugas vaksinasi.

Pada minggu terakhir bulan Maret lalu, Tiongkok telah menyuntikkan 770.000 vaksin dosis ketiga per hari.

Vaksin tersebut disuntikkan kepada lansia berusia di atas 60 tahun.

Kendati demikian, angka vaksinasi turun menjadi 590.000 per hari pada pertengahan April.

Ahli virologi asal Universitas Hong Kong, Jin Dong-yan, mengatakan turunnya angka vaksinasi menunjukkan adanya sejumlah lansia yang ragu-ragu untuk menjalani vaksinasi.

Dua orang terlihat melintas di sebuah jalan di Kota Xian, Tiongkok, 31 Desember 2021, di tengah pemberlakuan karantina.
Dua orang terlihat melintas di sebuah jalan di Kota Xian, Tiongkok, 31 Desember 2021, di tengah pemberlakuan karantina. (STR / AFP)

Baca: Imbas Lockdown, Warga Kota Xian Tukarkan Barang Elektronik dengan Mi Instan, Beras, dan Bakpao

"Kelompok terakhir yang belum divaksin selalu menjadi yang tersulit untuk dijangkau dan diyakinkan untuk mengikuti vaksinasi," kata Jin dikutip dari FT, (27/4/2022).

Menurut analisis dari FT, jika kecepatan vaksinasi per hari tetap seperti ini, diperlukan waktu hingga September mendatang agar 90 persen lansia sudah divaksin tiga kali.

Berbeda dengan negara-negara lainnya, Tiongkok masih menjalankan kebijakan "nol Covid".

Tiongkok belakangan ini melakukan karantina atau lockdown yang sangat ketat untuk membatasi penularan varian Omicron.

Pada hari Selasa, (26/4/2022), Tiongkok mengumumkan sebanyak 20 juta penduduk bakal menjalani tes Covid-19 massal pada hari Sabtu mendatang.

Tes massal itu diputuskan dilakukan setelah ada laporan 33 kasus pada hari Selasa.

Baca: Kasus Covid-19 Melonjak,Tiongkok Berlakukan Karantina Terbesar dalam 2 Tahun

Baca: Kasus Covid-19 di Tiongkok Kembali Melonjak, Terburuk sejak Awal 2020 di Wuhan

Namun, sejumlah ahli kesehatan khawatir tes massal itu bakal mengurangi angka vaksinasi per hari atau malahan membuat virus makin menyebar di tengah-tengah masyarakat.

"Di Shanghai, tenaga medis telah dikerahkan ke rumah sakit sementara dan dikerahkan untuk melakukan tes PCR, yang membuat vaksinasi di kota itu tiba-tiba terhenti," kata Jin.

Di Tiongkok, ada lebih dari 40 persen lansia berusia di atas 60 tahun yang belum mendapat vaksinasi dosis ketiga.

Negara itu menggunakan vaksin produksi Sinovac dan Sinopharm yang diproduksi di dalam negeri.

Salah satu dokter di Shanghai mengatakan tenaga medis yang berada di garis terdepan kini mengalami beban kerja tinggi.

Beban kerja meningkat karena banyak staf yang dialihkan untuk membantu tes massal.

Baca: Studi Terbaru Nyatakan Pasien Pertama Covid-19 Adalah Pedagang Pasar di Wuhan

Tiongkok telah menerapkan tes massal secara lokal atau per kota ketika ada wabah yang muncul di suatu kota.

Kebijakan ini dilaporkan berhasil menurunkan kurva penyebaran virus, misalnya penyebaran varian Delta di Shanghai dan Xi'an pada akhir tahun lalu.

Namun, efektivitas kebijakan ini sedang ditinjau kembali karena kini Shanghai justru mengalali karantina selama 4 minggu.

(Tribunnewswiki)

Baca berita lainnya tentang Tiongkok di sini





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved